Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Buah Ganggayong, untuk Kesehatan hingga Penyeimbang Lingkungan

Ilustrasi pohon buah Ganggayong atau Nipah (oznativeplants.com)
Ilustrasi pohon buah Ganggayong atau Nipah (oznativeplants.com)

Apakah kamu tahu buah Ganggayong? Mungkin sedikit terdengar asing, padahal Ganggayong itu nama lain dari buah Nipah atau juga disebut buah Dahon. Buah ini dihasilkan oleh pohon Ganggayong, yang mana bentuknya hampir seperti pohon kelapa. Tanaman pohonnya banyak dijumpai disekitar hutan bakau atau didekat pantai yang memasok lumpur ke pesisir maupun ditemukan pada tepi sungai. 

Ganggayong atau Dahon yang disebut juga Nipah memiliki nama ilmiah Nypa fruticans. Pohon penghasil buah ini memiliki segudang manfaat baik untuk kesehatan hingga untuk kerajinan. Faktanya, hampir seluruh bagian dari tanaman ini berguna, lho. Simak beberapa ulasannya sebagai berikut.

1. Berkhasiat untuk kesehatan tubuh

Ilustrasi buah Ganggayong atau Nipah yang bermanfaat untuk kesehatan (facebook.com/Bunga Nipah dan Buah Nipah)
Ilustrasi buah Ganggayong atau Nipah yang bermanfaat untuk kesehatan (facebook.com/Bunga Nipah dan Buah Nipah)

Buah yang dihasilkan dari tanaman ini memiliki banyak sebutan, salah satunya dari Pangandaran, Jawa Barat. Masyarakat menyebutnya buah Ganggayong atau buah Dahon/Nipah. Dimana buah muda memiliki bentuk seperti kolang-kaling yang dapat dikonsumsi. Yang mana, memiliki potensi sebagai penyumbang bahan pangan yang kaya gizi untuk kesehatan. 

Dilansir penelitian Subiandono et.al (2011), buah Ganggayong atau Nipah memiliki kandungan karbohidrat, protein dan kadar gula yang cukup baik. Sehingga memiliki potensi sebagai bahan pengganti makanan pokok seperti beras, jagung dan sagu, atau untuk olahan diversifikasi pangan. Selain itu terdapat vitamin C yang memberikan rasa segar pada buah mudanya.

Hal ini bagus untuk yang sedang mengurangi makanan berupa nasi, atau yang sedang menjalani program diet. Sebab pada buah yang sudah tua mengandung protein, kalsium, fosfor, beta-N dan karbohidrat yang cukup baik pula. Maka, kandungan seratnya tinggi, rendah lemak dan kalori. Dilansir jurnal Putri et.al (2012), selain adanya beberapa kandungan tersebut, buah Ganggayong atau Nipah memiliki senyawa polifenol, tannin dan alkaloid. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit seperti kanker, inflamasi, arterosclerosis hingga penuaan dini. 

2. Sebagai bahan olahan makanan atau minuman

Ilustrasi buah muda Ganggayong seperti kolang-kaling (facebook.com/Habar Banua Kalimantan)
Ilustrasi buah muda Ganggayong seperti kolang-kaling (facebook.com/Habar Banua Kalimantan)

Buah muda terdapat biji putih atau disebut mirip kolang-kaling, dimana dapat dijadikan bahan tambahan atau digunakan sebagai topping. Terdapat juga buah tua yang biasanya diolah menjadi produk diversifikasi. Dilansir dalam buku Monograf (2019), buah yang masih muda diambil bagian bijinya dapat diolah menjadi manisan basah maupun semi basah.

Selain itu bisa dikalengkan atau dibotol bersama larutan gula. Sedangkan bijinya yang tua dapat diolah menjadi tepung karena teksturnya yang keras. Dapat dilakukan dengan cara pengecilan ukuran dengan pemarutan, lalu dikeringkan dan digiling. Hasil tepung ini dapat dijadikan bahan baku membuat olahan makanan sehat (dietary foods).

3. Penghasil gula

Ilustrasi nira yang bisa diolah menjadi gula (facebook.com/Nira nipah bachok)
Ilustrasi nira yang bisa diolah menjadi gula (facebook.com/Nira nipah bachok)

Selain buah, tanaman Ganggayong atau Nipah juga menghasilkan bunga. Menurut Subiandono et.al (2011), tandan bunga yang belum mekar dapat menghasilkan cairan manis yang disebut nira. Kemudian cairan manis ini diolah sehingga menghasilkan gula. Dilansir buku Monograf (2019), nira atau cairan dari tandan bunga yang belum mekar ini memiliki rasa yang manis hambar.

Umumnya nira yang dikeringkan, lalu dimasak menjadi gula Nipah (palm sugar). Dilansir jurnal Megawati et.al (2022), produksi nira (cairan manis) terbentuk dengan adanya proses fotosintesis. Kemudian diangkut keseluruh bagian pohon. Lalu nutrisi akan diedarkan ke seluruh tanaman untuk pertumbuhannya. 

4. Sebagai bahan membuat kerajinan

Ilustrasi kerajinan atap dari daun pohon Ganggayong atau Nipah (agrotrader.com)

Terdapat kegunaan lain dari tanaman penghasil Ganggayong atau Nipah ini, yaitu bagian-bagian pada pohonnya. Seperti daun, tangkai dan pelepahnya. Mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Dilansir dalam jurnal Penelitian Hasil Hutan (1992) beberapa kegunaan yang diperoleh dari seluruh bagian pohon adalah daun muda yang dapat digunakan sebagai pembungkus rokok sedangkan daun tua untuk atap rumah dan kerajinan anyaman seperti topi, keranjang dan sebagainya.

Tulang daunnya atau lidi digunakan membuat sapu. Kemudian dalam industri bangunan, serat pelepah digunakan untuk papan partikel dan gabus pelepah untuk insulator dan peredam suara. Sabut buah dalam rumah tangga digunakan sebagai bahan bakar. Sangat potensial bukan tanaman yang satu ini? 

5. Penyeimbang lingkungan

Ilustrasi pohon Ganggayong atau Nipah (pixabay.com/HÔNG HOÀNG SÓN)
Ilustrasi pohon Ganggayong atau Nipah (pixabay.com/HÔNG HOÀNG SÓN)

Pohon Ganggayong atau Nipah yang biasa dijumpai pada lingkungan berlumpur seperti pinggiran sungai atau daerah pasang surut dekat pantai memiliki batang menjalar ke tanah. Dimana membentuk rimpang yang terendam ke bawah lapisan lumpur. Sehingga memiliki akar yang kuat, hal ini memiliki potensi ekologi yang baik. Dilansir website Cisumur.desa.id (2021), akar yang kuat dapat memberikan perlindungan terhadap tanah sekitar pantai maupun sungai dari erosi dan abrasi. Selain itu pohon Ganggayong atau Nipah dapat menjadi penghalang laju terjadinya tsunami. Adanya pohon ini juga sebagai habitat sekaligus pelindung populasi burung, ikan hingga reptil. 

Demikian beberapa ulasan mengenai tanaman penghasil buah Ganggayong atau Nipah atau disebut Dahon ini. Dari sini dapat diketahui potensinya yang bermanfaat untuk kehidupan sangat baik, apalagi kandungan gizi pada buah untuk kesehatan. Perlu adanya pengembangan potensi tersebut supaya masyarakat dapat memanfaatkan keberadaannya secara optimal. Namun, perlu diketahui pula pemanfaatan tersebut harus diimbangi dengan pelestariannya juga. Supaya lingkungan tempat tumbuh pohon dan habitat satwa yang berlindung tetap terjaga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunik Empu Apriliani
EditorNunik Empu Apriliani
Follow Us