Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta C-130J Super Hercules, Pesawat Angkut Pilihan Indonesia

potret pesawat C-130J Super Hercules milik Angkatan Udara AS (dok. USAF)

Beberapa waktu lalu sejumlah media memberitakan bahwa Indonesia akan membeli sejumlah pesawat angkut kelas menengah C-130J Super Hercules buatan pabrikan Lockheed Martin untuk memperkuat armada udaranya. 

C-130J Super Hercules merupakan seri termutakhir dari pesawat angkut taktis kelas menengah C-130 Hercules. Pesawat ini telah menjadi legenda tersendiri dalam sejarah dunia penerbangan. Ingin tahu lebih lanjut tentang pesawat C-130J Super Hercules? Berikut ulasannya!

1. Menjadi penerus legenda pesawat angkut Hercules hingga hari ini

Pesawat Hercules C-130B milik AURI yang telah dimuseumkan di Museum Dirgantara Yogyakarta (dok. Museum Dirgantara)

Pesawat C-130J Super Hercules menjadi penerus legenda pesawat angkut C-130 Hercules hingga hari ini. Dilansir Lockheed Martin, sejak varian seri pertamanya, hingga saat ini telah lebih dari 2.500 C-130 Hercules yang dipesan dan atau dikirimkan ke puluhan negara di seluruh dunia.

Dengan sekitar 70 negara yang mengoperasikan C-130 Hercules dengan berbagai variannya, menjadi bukti bahwa C-130 Hercules menjadi salah satu pesawat yang dapat diandalkan.

Bagi Indonesia sendiri, pesawat angkut C-130 Hercules juga menjadi bagian dari sejarah kedirgantaraannya. Beberapa sumber sejarah menyebutkan sejumlah C-130B Hercules pertama kali menjadi bagian Angkatan Udara Indonesia pada tahun 1960. Pesawat-pesawat tersebut diterbangkan langsung dari Amerika Serikat ke Indonesia oleh para pilot dan kru Angkatan Udara Republik Indonesia

Sebagai tambahan informasi, di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, terdapat koleksi bersejarah sebuah pesawat C-130B Hercules dengan nomor registrasi T-301 milik AURI yang telah dimuseumkan sebagaimana dapat dilihat pada foto di atas. TNI AU masih mengoperasikan sejumlah varian C-130 Hercules hingga saat ini. 

2. Pesawat yang mampu digunakan untuk berbagai macam misi

sebuah C-130J Super Hercules versi tanker sedang melakukan pengisian bahan bakar terhadap Helikopter CH-53 (US Navy Photo)

Perjalanan panjang sejarah C-130 Hercules dalam sejarah kedirgantaraan dunia telah membuktikan kapabilitas pesawat angkut ini. Meski pertama kali didesain untuk memenuhi kebutuhan transportasi angkut militer hingga garis depan medan pertempuran namun dalam perkembangan selanjutnya C-130 Hercules mampu beradaptasi untuk melakukan berbagai macam misi.

Dilansir Lockheed Martin, varian seri termutakhir dan tercanggihnya saat ini C-130J Super Hercules mampu melakukan 17 misi yang berbeda melalui 11 varian pesawatnya yang dimodifikasi secara khusus, seperti: menjadi pesawat angkut militer, menjadi pesawat penumpang VIP, menjadi pesawat tanker, menjadi pesawat penyerang yang dilengkapi senjata berat, menjadi pesawat pemadam kebakaran, operasi angkut pasukan komando, pesawat pemburu badai dan lain sebagainya.

3. Menggunakan mesin turboprop

C-130J Super Hercules menggunakan 4 mesin Rolls-Royce AE 2100D3 turboprop (airforce-technology.com)

Tidak seperti kebanyakan pesawat masa kini yang menggunakan mesin jet (turbofan),C-130J Super Hercules menggunakan 4 mesin turboprop (bilah baling-baling) Rolls-Royce AE2100D3. Penggunaan mesin turboprop didasarkan pada fungsi taktis pesawat.

Dilansir airplaneacademy, mesin turboprop efektif dan efisien untuk penerbangan yang tidak terlalu jauh dan pesawat angkut taktis militer seperti C-130J Super Hercules ini akan melakukan sejumlah penerbangan dengan frekuensi yang cukup tinggi untuk memberi dukungan logistik di garis depan.

Selain itu mesin turboprop sangat efisien untuk manuver dan penerbangan taktis di ketinggian rendah dengan kecepatan rendah yang sulit dilakukan oleh pesawat bermesin jet. Dengan alasan yang sama, pesawat angkut berat generasi terbaru dari Eropa Airbus A400M yang mempunyai dimensi lebih besar dibandingkan dengan C-130J Super Hercules juga menggunakan mesin turboprop.

Sebagai perbandingan dengan mesin jet, mesin jet sangat efisien untuk penerbangan jarak jauh dan pada ketinggian tinggi sehingga cocok untuk digunakan pada pesawat angkut berat strategis jarak jauh seperti C-17 Globe Master III dan C-5 Galaxy.

4. Terbukti handal di medan operasi

potret C-130J Super Hercules milik AU AS yang sedang mendarat di sebuah landasan sederhana di Afghanistan (media.defense.gov)

C-130J Super Hercules bukanlah sebuah pesawat angkut yang masih berada dalam tahapan konsep atau masih berada dalam tahap pengujian. C-130J Super Hercules adalah "kuda beban" sebenarnya yang sudah beroperasi setiap hari di seluruh dunia dalam berbagai lingkungan dan misi.

Dilansir Lockheed Martin, sebanyak lebih dari 400 unit C-130J Super Hercules telah dikirimkan kepada pemesannya dan digunakan oleh 18 negara di seluruh dunia. Salah satu keunggulannya mampu mengangkut muatan kargo hingga 21 ton serta mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek, dan tidak rata dengan fasilitas seadanya. Pesawat tersebut juga memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara sehingga menambah daya jelajahnya.

Salah satu misi dramatisnya tercatat pada bulan Agustus 2021 lalu ketika melakukan misi evakuasi senyap terhadap 20 anggota pasukan elit SAS Inggris yang terjebak di Afghanistan ketika terjadi konflik akibat pergantian kekuasaan di sana.

Dilansir dailymail, sebuah C-130J Super Hercules milik Angkatan Udara Inggris dalam gelap dan senyap mendarat di sebuah padang gurun Afghanistan untuk mengevakuasi 20 anggota SAS kembali ke Inggris. Pasukan ini terkepung dan berada terlalu jauh dari Bandara Kabul sehingga mereka menuju ke suatu tempat rahasia di padang gurun dan merancang misi evakuasi dari sana yang berlangsung sukses.

5. Akan dimodifikasi sebagai pesawat amfibi

potret pesawat C-130J Super Hercules milik AU AS yang sedang mengudara di atas Surugay Bay, Jepang ( US Air Force/Yasuo Osakabe)

Baru-baru ini beredar informasi bahwa C-130J Super Hercules akan dikembangkan untuk operasi amfibi. Dilansir thedefensepost, Angkatan Udara Amerika Serikat sedang mengembangkan sebuah versi amfibi dari C-130J Super Hercules untuk meningkatkan kapasitas dukungan mereka dalam sebuah operasi gabungan.

Dinamakan MC-130J Commando II Amphibious Capability (MAC), pesawat ini akan mampu lepas landas dan mendarat di wilayah perairan jika tidak ditemukan landasan aman di daratan ketika sebuah misi sedang berjalan. Jika program tersebut sukses maka akan menorehkan sejarah baru bagi sang legenda pesawat angkut itu. C-130J Super Hercules akan menjadi pesawat angkut fleksibel yang mampu mengatasi hambatan yang tidak bisa dilakukan oleh pesawat angkut taktis lainnya yaitu beroperasi dari perairan.

Melihat dari spesifikasi teknis dan pengalaman mengoperasikan varian C-130 Hercules sebelumnya, sepertinya pesawat angkut taktis C-130J Super Hercules sangat cocok untuk memperkuat armada udara Indonesia, apalagi wilayah Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan yang sangat luas dan tidak setiap tempat memililiki landasan udara yang layak untuk didarati pesawat ukuran besar jika suatu saat membutuhkan bantuan seperti ketika terkena bencana alam misalnya. C-130J Super Hercules mampu mengatasi permasalahan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us