Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Capungan Banggai, Betina Merayu Jantan dengan Gerakan Khusus

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/Amada44)

Capungan banggai atau banggai cardinalfish merupakan ikan endemik Kepulauan Banggai, penyebarannya sangat terbatas. Mereka berada dalam famili Apogonidae dan memiliki nama ilmiah Pterapogon kauderni. Panjang tubuhnya sekitar 9 gram dan beratnya 11 gram. Kamu bisa mudah membedakannya dari ikan kardinal lainnya malalui sirip punggung pertamanya yang berumbai.

Sirip dubur dan sirip punggung keduanya memanjang, sementara sirip ekornya bercabang. Pola warnanya terdiri dari tiga garis hitam di bagian kepala dan badan. Kamu bisa membedakan jantan dari betina dengan rongga mulutnya yang besar dan mencolok, tapi hanya terlihat saat mereka sedang menggeram. Yuk, kenalan lebih jauh dengan mereka melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran capungan banggai

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Penyebaran capungan banggai berada di Kepulauan Banggai di Indonesia. Jangkauannya sangat terbatas sekitar 5.500 kilometer persegi dan jumlah populasinya juga tidak banyak. Populasinya terkonsentrasi di sekitar perairan dangkal 17 pulau besar dan 10 pulau kecil di Kepulauan Banggai. Populasi kecil juga terdampar di lepas pantai Sulawesi Tengah di Pelabuhan Luwuk.

Animalia menginformasikan bahwa populasi tambahan juga terbentuk di Selat Lembeh di Sulawesi Utara, 400 kilometer dari penyebaran alaminya. Mungkin penyebarannya dilakukan oleh pedagang ikan akuarium di tahun 2000-an. Terdapat pula populasi kecil terlihat di Secret Bay, barat laut Bali.

2. Mereka adalah pemakan oportunis

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/Rikard Zerpe)

Berdasarkan informasi dari Georgia Aquarium, capungan banggai adalah pemakan oportunis. Makanannya terdiri dari plankton dan krustasea. Mereka juga akan memangsa cacing laut, moluska dan larva ikan. Capungan banggai perlahan mengurangi aktivitas (khususnya saat mencari makan) ketika matahari mulai terbenam.

3. Lebih aktif saat siang hari

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/Holger Krisp)

Spesies ikan ini merupakan satu-satunya dalam famili tempatnya berada yang aktif saat siang hari. Capungan banggai membentuk kelompok stabil yang terdiri dari 9 ikan di perairan dangkal, biasanya di kedalaman 1,5 hingga 2,5 meter. Mereka mendiami habitat dangkal termasuk terumbu karang, padang lamun dan area terbuka berpasir dan terdapat puing-puing.

4. Sering terlihat bersama makhluk laut lainnya

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/Amada44)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa capungan banggai sering terlihat dengan spesies lamun dan bulu babi berduri panjang. Tidak hanya itu, ikan muda kerap bersama dengan anemon laut. Berbeda dengan ikan remaja dan dewasa yang sering muncul di antara bulu babi berduri panjang, karang bercabang, bintang laut serta hidrozoa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa spesies ikan ini begitu ramah pada hewan laut lainnya.

5. Sistem perkawinan capungan banggai

Capungan banggai (commons.m.wikimedia.org/T.Voekler)

Pasangan capungan banggai mulai bersama hingga dua minggu sebelum pemijahan (spawning). Betina akan merayu jantan pada periode pendekatan hingga kawin. Menariknya, perkawinan cenderung terjadi antara ikan yang ukurannya sama, sehingga mampu menjaga semua telur betina. Mengapa? Ukuran betina menentukan kesuburan dan ukuran telurnya, sementara jantan menentukan hasil reproduksi atau jumlah telurnya.

Ketika memilih pasangannya, mereka membuat tempat pemijahan berbentuk bola dengan diameter sekitar 50--60 sentimeter untuk mengisolasi pasangan potensialnya. Gerakan yang ditunjukkan dikenal sebagai 'side by side trembling' ketika betina mendekati jantan dari belakang dengan gerakan gemetar, di sisi lain jantan tidak bergerak. Betina melakukannya hingga jantan merespon dengan membuka mulutnya.

Pendekatannya berlangsung selama beberapa jam hingga 2--33 hari. Ketika betina lain menginterupsi prosesnya, mereka akan mengusir dengan agresif. Tapi, jika jantan lain yang mengganggu, mereka menunjukkan perilaku gemetar. Jika jantan utama tidak merespon, betina akan mengunjungi jantan sekunder tadi.

Capungan banggai ternyata sangat ramah dan toleran dengan keberadaan hewan lain. Tapi, betina bisa jadi agresif satu sama lain ketika musim kawin. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Endangered oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan. Pernah melihat spesies ikan ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us