5 Fakta Gunung Stromboli, Mercusuar Alam di Laut Mediterania

- Gunung Stromboli dikenal sebagai mercusuar alami di Laut Mediterania karena letusan-letusan kecilnya yang memancarkan cahaya di malam hari.
- Pulau Stromboli menyimpan sejarah panjang peradaban kuno dan memiliki fenomena "Lava River" yang langka.
- Penduduk lokal hidup berdampingan dengan ancaman gunung berapi dan Gunung Stromboli sering menjadi inspirasi seni dan budaya.
Gunung Stromboli yang berada di Pulau Stromboli, bagian dari Kepulauan Aeolian, Italia, dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Dijuluki “Lighthouse of the Mediterranean”, gunung ini kerap mengeluarkan letusan kecil yang bisa terlihat dari kejauhan, membuatnya unik sekaligus menarik perhatian wisatawan dan peneliti.
Tak hanya indah, Stromboli juga menyimpan sejarah panjang dan aktivitas vulkanik yang konsisten selama ribuan tahun. Penasaran dengan keistimewaannya? Berikut lima fakta menarik tentang Gunung Stromboli.
1. Mercusuar alami di Laut Mediterania

Gunung Stromboli dikenal sebagai mercusuar alami di Laut Mediterania karena letusan-letusan kecilnya yang terus-menerus memancarkan cahaya di malam hari, sehingga bisa dilihat dari kejauhan. Fenomena inilah yang membuat Stromboli mendapat julukan "Lighthouse of the Mediterranean." Cahaya alami ini berfungsi sebagai pemandu bagi para pelaut, jauh sebelum teknologi navigasi modern ditemukan.
Dilansir laman NASA Earth Observatory, aktivitas vulkanik yang hampir tanpa henti ini telah tercatat selama lebih dari 2.400 tahun. Keistimewaan Stromboli tidak hanya menarik perhatian para peneliti karena aktivitasnya yang konsisten, tetapi juga memikat banyak wisatawan. Letusan kecil yang muncul secara berkala menciptakan pemandangan unik, seolah-olah gunung ini menjadi mercusuar alami yang selalu menyala di tengah laut.
2. Menyimpan sejarah peradaban kuno

Pulau Stromboli, yang sekaligus menjadi lokasi Gunung Stromboli, sudah dikenal sejak zaman kuno sebagai pulau vulkanik aktif dan bagian dari sejarah panjang peradaban di Laut Mediterania. Dilansir laman Aeolian Islands, bangsa Arab menyebut pulau ini Strongyle, sementara bangsa Yunani menamakannya Stròmbos yang berarti gasing, karena bentuk kerucutnya yang menyerupai gasing berputar.
Pulau ini bahkan disebut dalam mitologi sebagai tempat berdiamnya dewa angin Aeolus, yang memberikan angin kepada Odysseus dalam kisah epiknya. Pemukiman pertama yang tercatat berdiri di Stromboli baru ada pada abad ke-16 di sekitar gereja San Vincenzo. Selama berabad-abad, masyarakat pulau ini mengandalkan pertanian dengan tanaman khas Mediterania seperti zaitun, anggur, dan ara, serta memanfaatkan hasil laut dari perikanan yang beragam.
3. Punya fenomena "Lava River" yang langka

Salah satu fitur paling unik dari Stromboli adalah keberadaan Sciara del Fuoco atau "Sungai Api." Ini merupakan lereng curam di sisi barat laut gunung yang terbentuk dari material vulkanik yang tidak stabil. Meskipun letusan utama gunung ini berupa semburan vertikal, terkadang aliran lava akan mengalir di lereng tersebut, menciptakan pemandangan dramatis saat lava panas perlahan menuju laut.
Fenomena ini memperlihatkan interaksi dramatis antara magma panas dan air laut yang dingin, yang selain memukau secara visual, juga menjadi bahan studi penting dalam ilmu vulkanologi. Setiap letusan kecil yang terjadi turut berkontribusi membentuk daratan baru dan mengubah lanskap pulau secara bertahap.
4. Penduduk lokal yang hidup berdampingan dengan ancaman

Meskipun berada di bawah bayang-bayang ancaman letusan gunung berapi, sekitar 300 penduduk lokal masih tinggal di Pulau Stromboli dan menjalani kehidupan mereka dengan penuh keberanian. Dilansir laman BBC, para penduduk menyebut gunung itu dengan nama "Iddu," yang berarti "dia" dalam bahasa Sisilia, dan menjalin hubungan yang akrab sekaligus penuh hormat terhadap sang gunung berapi.
Hidup berdampingan dengan bahaya ini menjadikan masyarakat lebih waspada dan tahan banting. Mereka terbiasa dengan suara gemuruh dan getaran kecil yang merupakan bagian dari aktivitas gunung berapi sehari-hari, seolah-olah getaran tersebut adalah denyut nadi dari tempat tinggal mereka.
Kondisi ini menjadikan Stromboli lebih dari sekadar tempat tinggal, melainkan sebuah komunitas yang hidup berdampingan secara harmonis dengan alam, di mana rasa hormat dan kewaspadaan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya mereka.
5. Gunung Stromboli sering menjadi inspirasi seni dan budaya

Kisah dan keindahan Stromboli telah mengilhami banyak seniman selama berabad-abad. Dari sastra hingga film, pesona gunung berapi ini telah abadi dalam karya-karya seni yang ikonik.
Dilansir laman Calabria the Other Italy, sutradara terkenal Roberto Rossellini, misalnya, memilih Stromboli sebagai latar belakang film neo-realisme-nya yang berjudul Stromboli (1950), yang dibintangi oleh Ingrid Bergman. Novel klasik Jules Verne, Journey to the Center of the Earth, juga menjadikan Stromboli sebagai pintu keluar para tokoh utamanya dari perut bumi, menambah mitos dan daya pikatnya.
Kehadiran Stromboli dalam karya-karya seni ini membuktikan bahwa ia bukan sekadar fenomena alam, melainkan simbol kekuatan, keindahan, dan misteri yang telah memikat imajinasi manusia dari generasi ke generasi, menjadikannya warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Dengan segala pesonanya, Stromboli adalah lebih dari sekadar gunung berapi. Julukannya sebagai "Lighthouse of the Mediterranean" secara sempurna menggambarkan perannya yang unik sebagai pemandu, simbol peradaban kuno, dan inspirasi abadi, menjadikannya salah satu ikon penting di Laut Mediterania.