5 Fakta Harp Seal, Anabul Gemas Asal Samudra Arktik

- Bayi harp seal memiliki bulu putih tebal yang membuat mereka sulit terlihat oleh predator di lingkungan es dan salju
- Induk harp seal mampu mengidentifikasi anaknya melalui bau unik, serta dapat mendeteksi predator yang mendekat melalui indra penciuman mereka
- Harp seal memiliki kemampuan menyelam hingga 270 meter, berenang cepat, dan melakukan migrasi hingga 5000 km setiap tahunnya
Penampilan anjing laut yang gemuk dengan mata besar dan wajah yang mirip dengan anjing pada umumnya, membuat mereka terlihat imut dan menggemaskan. Mata besar mereka memberikan ekspresi yang lembut dan ramah, sementara tubuh mereka yang gemuk memberikan kesan lucu dan seringkali mengundang senyum.
Namun, dari berbagai jenis anjing laut yang ada, harp seal dapat dianggap sebagai salah satu anjing laut yang paling menggemaskan. Harp seal (Pagophilus groenlandicus) merupakan salah satu spesies anjing laut yang hidup di sekitar Samudra Atlantik utara dan Samudra Arktik. Lantas, apa yang membuat harp seal lebih imut dari jenis anjing laut lainnya? Penasaran? Yuk, simak kelima faktanya berikut ini!
1. Bayi harp seal berwarna putih

Bayi harp seal dikenal karena memiliki bulu putih tebal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Bulu putih tebal bayi anjing laut ini, memungkinkan mereka untuk menyatu dengan lapisan putih es dan salju, sehingga membuat beberapa predator seperti beruang kutub, kesulitan untuk menemukan mereka.
Memasuki umur 21 hingga 22 hari, anak-anak anjing laut mulai kehilangan bulu putih mereka. Seiring bertambahnya usia, bulu mereka akan berubah menjadi abu-abu keperakan dengan bintik-bintik hitam. Baru saat tumbuh dewasa, harp seals akan mendapatkan bercak hitam khas di punggung mereka yang terlihat menyerupai harpa.
2. Mengidentifikasi anaknya melalui bau

Dilansir Science Direct, induk harp seal mampu mengidentifikasi anaknya melalui bau. Ketika proses menyusui, sang induk akan sesekali mencari makanan untuk dirinya sendiri. Saat sang induk kembali, mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi anaknya di antara banyaknya anak anjing laut lainnya berdasarkan aroma unik mereka.
Harp seal bahkan memiliki kemampuan untuk mendeteksi predator yang mendekat melalui indra penciuman mereka. Namun, saat di dalam air, harp seal akan menutup rapat-rapat lubang hidung mereka, sehingga indra penciuman mereka cenderung tidak berguna. Meskipun begitu, harp seal tetap dapat mendeteksi gerakan ikan dan organisme akuatik lainnya melalui kumis (vibrissae) mereka.
3. Ditinggalkan induknya di umur 10 hari

Induk harp seal akan berhenti menyusui anaknya setelah berumur 10 hari. Meskipun terdengar kejam, hal ini memang merupakan salah satu perilaku alami harp seal. Setelah berhenti menyusui. sang induk akan meninggalkan anaknya untuk bermigrasi ke tempat kawin dan mulai mencari anjing laut jantan.
Dilansir Quarks Expeditions, saat ditinggalkan induknya, anak-anak anjing laut akan tetap tinggal di atas es sampai mereka kehilangan separuh dari berat badannya. Setelah tujuh atau delapan minggu, harp seal muda akan secara mandiri belajar untuk berburu dan berenang. Masa-masa sulit ini menjadi kunci bagi kelangsungan hidup mereka di habitat yang keras dan penuh ancaman.
4. Penyelam andal

Harp seal merupakan penyelam yang luar biasa. Mereka mampu menyelam hingga kedalaman 270 meter dan mampu menahan napas selama 16 menit. Berkat kemampuan menyelamnya yang luar biasa, mereka dapat menangkap berbagai jenis makanan seperti ikan dan krustasea secara efektif.
Selain itu, harp seal juga memiliki kemampuan berenang yang luar biasa cepat. Kemampuan ini membantu mereka saat sedang berburu ataupun lari dari kejaran predator bawah air seperti hiu dan paus pembunuh. Berbagai kemampuan ini, tidaklah mengherankan mengingat sebagian besar hidup mereka dihabiskan di dalam air.
5. Suka bermigrasi

Harp seal memiliki pola migrasi yang menarik, di mana mereka dapat melakukan perjalanan hingga 5000 km dalam setahun. Pola migrasi harp seal sangat bergantung pada lokasi di mana mereka berkembang biak dan berganti bulu (molting). Pada musim dingin, harp seal berkembang biak di bagian selatan wilayahnya, sementara pada musim semi, mereka akan mengalami proses pergantian bulu.
Setelah berganti bulu, harp seal akan bermigrasi ke ujung utara wilayahnya untuk menghabiskan musim panas mereka. Memasuki bulan september, harp seal akan kembali memulai perjalanannya ke tempat dimana mereka berkembang biak.
Berdasarkan laporan IUCN, jumlah populasi harp seal diperkirakan sekitar 4,5 juta, yang tersebar disekitar Samudra Atlantik Utara dam Samudra Arktik. Hal ini membuat status perlindungan harp seal masih tergolong ke dalam least concern atau sedikit perhatian. Meskipun begitu, habitat alami mereka sangat berisiko akibat perubahan iklim.
Harp seal sangat bergantung pada habitat es alami mereka untuk membesarkan anak-anaknya, sehingga risiko rusaknya habitat mereka karena peningkatan iklim dan pemanasan global menjadi sangat tinggi.
Oleh karena itu, mari bersama-sama untuk terus berupaya menjaga keberlangsungan hidup spesies ini dari ancaman perubahan iklim. Langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti mengadopsi sumber energi terbarukan dan mengurangi polusi udara, akan sangat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada habitat alami mereka.