Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah Mengenai Babi, Hewan yang Tak Dapat Berkeringat!

ilustrasi babi (unsplash.com/@sadmax)

Babi merupakan hewan yang memiliki moncong panjang dan tak memiliki leher. Keberadaan babi sering kali menjadi hewan ternak yang kerap dimanfaatkan dagingnya untuk kebutuhan konsumsi.

Keberadaan babi cukup lumrah dan umum ditemukan di beberapa tempat, baik itu untuk babi yang diternakan atau pun yang tinggal di alam bebas. Untuk semakin mengenal hewan bermoncong panjang tersebut, simak beberapa fakta babi menariknya berikut ini.

1. Tak bisa berkeringat

ilustrasi babi (unsplash.com/@castez)

Berkeringat merupakan respon alami tubuh saat menghadapi suhu yang panas. Manusia dan beberapa jenis hewan lain juga ada yang berkeringat jika berada pada suhu yang terlalu tinggi. Namun, ternyata babi tidak termasuk hewan yang berkeringat.

Dilansir Swine Extension, babi memang tidak berkeringat, namun mereka bisa bereaksi dari suhu tinggi melalui kulit atau pun pernapasan. Bahkan beberapa babi juga ada yang gemar berendam di lumpur untuk menetralkan suhu panas yang dirasakannya.

2. Termasuk hewan yang cerdas

ilustrasi babi (unsplash.com/@debrupas)

Selama ini mungkin kamu sering menganggap bahwa anjing merupakan hewan yang cerdas. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata babi merupakan hewan yang lebih cerdas dibandingkan anjing?

Dilansir Humane Society, babi merupakan makhluk yang ternyata pintar. Pernah ada penelitian yang bahkan menunjukan bahwa babi lebih pintar dibandingkan anjing dan anak berusia tiga tahun. Hal ini karena babi memiliki kemampuan untuk saing berkomunikasi melalui sentuhan, suara, aroma, hingga penglihatan. Bahkan bisa mencoba memahami apa yang manusia lakukan.

3. Hewan dengan pemakan segala

ilustrasi babi (unsplash.com/@sadmax)

Babi merupakan hewan yang masuk dalam kategori omnivora. Bahkan babi bisa benar-benar memakan segala jenis benda, selama mereka bisa mengunyahnya.

Dilansir EverythingGP, babi bisa mengonsumsi apa pun, meski tidak bisa mengonsumsi tulang-tulangan. Namun, jika babi diberikan tulang yang dipotong-potong, maka bisa saja mereka akan mengonsumsinya. Meski begitu, ada konsekuensi tersendiri yang mungkin akan dialami oleh babi.

4. Cara babi bereproduksi

ilustrasi babi (unsplash.com/@viewwebdesign)

Babi merupakan hewan mamalia yang tentu proses reproduksinya dilakukan secara seksual. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana babi melakukan proses pembuahan, kehamilan, hingga kemudian menyesuai bayi-bayinya.

Dilansir MDWFP, biasanya babi melakukan reproduksi sebanyak 2 kali setahun dengan durasi kehamilan sekitar 114 hari. Selain itu, babi juga dianggap sudah cukup dewasa pada usia 6-8 bulan, sehingga siap untuk bereproduksi.

5. Ragam spesies babi

ilustrasi babi (unsplash.com/@sherardcampy)

Babi selayaknya hewan-hewan lain yang memiliki ragam spesies berbeda-beda. Tentu saja ragam spesies ini juga bisa dilihat dari bentuk, ukuran, warna, hingga lingkungan hidupnya masing-masing.

Dilansir Live Science, babi ternyata memiliki 16 spesies dengan ragam yang berbeda-beda. Bahkan ukurannya saja ada yang berbeda, hingga ada yang mencapai sekitar 100 kilogram.

Sekarang kamu sudah tahu bahwa ternyata babi memiliki berbagai fakta menarik. Hal ini akan membuatmu semakin mengenal hewan bermoncong panjang tersebut. Mana fakta babi yang baru untukmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us