Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kodok Amerika, Bisa Mengeluarkan Racun dari Kelenjar Kulitnya

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Will Brown)

Kodok amerika, atau juga dikenal dengan nama ilmiah Anaxyrus americanus, adalah spesies kodok yang banyak ditemukan di Amerika Utara. Kodok ini memiliki ciri khas kulit yang kasar dan berwarna cokelat hingga abu-abu, dengan bercak-bercak gelap. Di wilayah asalnya, kodok amerika hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, padang rumput, dan area dekat badan air.

Selain itu, kodok amerika termasuk spesies kodok besar, dengan ukuran tubuh berkisar antara 50—107 milimeter. Mereka juga memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik, yakni dengan cara mengeluarkan racun dari kelenjar kulitnya untuk mencegah serangan predator. Informasi lengkapnya, mari kita telusuri beberapa fakta menariknya berikut ini.

1. Penampilan dan habitat

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Ltshears - Trisha M Shears)

Kodok amerika mudah dikenali berkat kulitnya yang berkutil dan bergelombang. Amfibi ini memiliki berbagai variasi warna, mulai dari cokelat, abu-abu, hijau zaitun, hingga merah bata. Sekaligus juga dihiasi dengan bintik-bintik gelap yang membantu mereka berkamuflase di dedaunan dan tanah. Dengan tubuh yang gemuk dan kaki pendek, kodok ini lebih mahir melompat dibandingkan beberapa jenis katak lainnya.

Selain dapat ditemukan di sekitar kolam atau sungai, kodok amerika juga dapat ditemukan di hutan dan kebun. Mereka lebih menyukai tempat yang lembap karena kulit mereka membutuhkan kelembapan. Pada siang hari, kodok ini sering bersembunyi di bawah batu atau batang kayu. Sementara itu, pada malam harinya mereka lebih aktif mencari makanan dan melakukan ritual kawin.

2. Pola makan dan predator

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Ltshears - Trisha M Shears)

Kodok amerika memiliki pola makan yang mencerminkan sifatnya oportunistiknya. Mereka mengonsumsi berbagai jenis serangga, mulai dari semut, kumbang, hingga ngengat dan belalang. Karena memiliki lidah yang lengket, katak ini dapat dengan mudah menangkap mangsa. Pada bulan-bulan yang lebih hangat, kodok amerika mengalami peningkatan nafsu makan yang signifikan. Mereka biasanya berburu pada malam hari, sekaligus memanfaatkan kulitnya yang sesuai dengan lingkungan untuk melindungi diri dari predator.

Meskipun kodok amerika memiliki banyak cara untuk berburu, mereka juga menghadapi berbagai ancaman. Ular, rakun, dan burung kerap menjadikan kodok ini sebagai mangsa mereka. Beberapa spesies kodok telah mengembangkan mekanisme pertahanan yang menarik. Misalnya seperti kemampuan untuk mengeluarkan racun dari kulitnya sendiri untuk mengusir predator. Lapisan berlendir ini sangat efektif untuk melindungi diri, sehingga kodok amerika dapat bertahan hidup dan berkembang di berbagai habitat di Amerika Utara.

3. Perkawinan dan reproduksi

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Scrumshus)

Kodok amerika memiliki ritual kawin yang unik dan biasanya berlangsung di musim semi. Pada musim ini, kodok jantan kerap menyanyikan suara khas mereka untuk menarik perhatian betina. Suara yang dihasilkannya menciptakan suasana anggun di sekitar kolam dan lahan basah. Setelah kodok betina memilih pasangannya, mereka akan melakukan amplexus, yaitu posisi di mana kodok jantan berpegangan pada punggung kodok betina. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembuahan dapat terjadi saat kodok betina melepaskan telurnya.

Kodok betina dapat menghasilkan ribuan telur dalam satu waktu, yang biasanya diletakkan secara tertumpuk di dalam air. Telur-telur ini bertekstur seperti agar. Namun, agar-agar ini memberikan perlindungan bagi kecebong yang sedang berkembang di dalamnya dari ancaman predator. Seiring waktu, kecebong mulai menetas dari telur-telur tersebut dan memulai proses metamorfosis yang menakjubkan. Dalam beberapa minggu atau bulan, mereka akan bertransformasi dari kecebong yang hidup di air menjadi kodok muda yang siap untuk hidup di darat. Pada tahap ini, kaki mereka mulai tumbuh dan ekornya perlahan mulai menyusut.

4. Perilaku unik kodok amerika

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Patrick Coin)

Kodok amerika memiliki perilaku yang sangat unik untuk diamati. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya. Namun, secara lebih detail dapat dikatakan bahwa mereka mampu menghasilkan berbagai suara selama musim kawin. Kodok jantan mengeluarkan panggilan melodi yang khas untuk menarik perhatian kodok betina. Sehingga menciptakan suasana paduan suara yang meriah di area lahan basah. Selain itu, kodok ini juga terkenal dengan kemampuan kamuflasenya yang luar biasa. Memiliki kulit berbintik dengan warna yang beragam, mereka dapat dengan mudah bersembunyi di serasah daun atau di habitat berlumpur, yang membantunya menghindari predator.

Saat mulai merasa terancam, kodok amerika akan mengeluarkan jurus pertahanan diri yang cukup unik. Mereka dapat mengeluarkan racun dari kulitnya, yang akan menyebabkan mual atau iritasi pada hewan yang mencoba menyerangnya. Ini memberi mereka kesempatan untuk melarikan diri dari bahaya. Pada musim kemarau, kodok amerika akan menggali ke dalam tanah untuk mencari kelembapan dan perlindungan. Mereka dapat bertahan dalam keadaan tidak aktif untuk waktu yang lama, hingga kondisi di lingkungannya mulai membaik.

5. Interaksi manusia dengan kodok amerika

kodok amerika (commons.wikimedia.org/Will Brown)

Kodok amerika memiliki hubungan yang unik dengan manusia. Banyak orang menikmati momen-momen mengamati kodok ini pada malam hari selama periode musim panas. Hal yang paling menarik adalah suaranya. Banyak orang mengaku bahwa ketika mereka mendengarkan suara kodok amerika, mereka selalu teringat kenangan indah di masa kecil. Ini sudah tentu menciptakan rasa nostalgia yang mendalam.

Meskipun beberapa orang merasa takut karena penampilannya yang tidak biasa, kodok amerika sebenarnya memiliki peran yang sangat penting guna menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka berperan sebagai predator alami bagi banyak hama, seperti nyamuk dan kumbang, yang tentu saja membantu mengendalikan populasi serangga.

Kodok amerika, atau Anaxyrus americanus, adalah spesies kodok besar yang ditemukan di berbagai habitat di Amerika Utara. Spesies ini dikenal dengan mekanisme pertahanan dirinya yang unik: mengeluarkan racun dari kelenjar kulitnya. Begitu juga dengan suara khasnya—tidak hanya berfungsi untuk menarik perhatian betina—namun juga mengingatkan orang-orang akan kenangan indah di masa kecilnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us