5 Fakta Kota Batman di Turki, Pernah Heboh Soal Gugatan ke Hollywood

Sebelum dikenal sebagai kota yang berkembang dan modern, area yang kini bernama Batman dahulu adalah sebuah desa kecil bernama Iluh. Menurut data resmi, Iluh sebenarnya merupakan bentuk penyederhanaan dari “Elekhan”, sebuah nama yang muncul pada awal penjajahan Ottoman untuk menggantikan gelar historis dari wilayah tersebut. Desa ini masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Siirt dan bertahan sebagai pemukiman kecil hingga pertengahan abad ke-20.

Transformasi besar dimulai ketika minyak ditemukan di sekitar wilayah tersebut pada tahun 1940-an. Penemuan ini membuat Iluh perlahan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru di kawasan tenggara Turki. Jumlah penduduk meningkat pesat, infrastruktur mulai dibangun, dan pada tahun 1957 Iluh resmi berganti nama menjadi Batman, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai kota modern yang punya peran strategis di sektor energi nasional.

Kota Batman yang kini dikenal luas di Turki sebenarnya mengambil namanya dari Sungai Batman, salah satu anak sungai Tigris yang mengalir di wilayah Anatolia Tenggara. Nama sungai dianggap lebih mewakili identitas kota dan memberi citra baru yang lebih kuat dibanding nama lama. Dengan letaknya yang strategis di tepi sungai, pemilihan nama ini sekaligus menegaskan hubungan erat antara kota dan unsur geografis di sekitarnya.

Selain merujuk pada sungai, ada teori lain yang menyebut “Batman” mungkin berasal dari kata Bati Raman, nama gunung yang ada di sekitar wilayah tersebut. Menariknya, “batman” dalam bahasa Turki juga merupakan nama satuan ukur berat tradisional yang setara dengan sekitar 7,7 kilogram. Jadi, nama kota ini bisa memiliki beberapa lapisan makna, baik dari alam, budaya lokal, maupun sejarah penggunaan satuan kuno di Anatolia.

Transformasi kota Batman tidak bisa dilepaskan dari penemuan minyak di sekitar Gunung Raman pada 1940-an. Penemuan ini menjadi titik balik yang mengubah desa kecil Iluh menjadi kawasan yang lebih ramai dan strategis. Puncaknya terjadi pada tahun 1955, ketika kilang minyak pertama Turki mulai beroperasi di Batman. Sejak saat itu, kota ini mendapat reputasi baru sebagai pusat energi penting bagi negara, jauh berbeda dari citra awalnya sebagai pemukiman sederhana.

Perkembangan industri minyak juga mendorong lahirnya berbagai infrastruktur penunjang. Pipa-pipa panjang dibangun untuk menghubungkan Batman dengan pelabuhan Iskenderun di Laut Mediterania, sehingga memperluas jangkauan distribusi minyak hingga ke pasar internasional. Pertumbuhan ini membuat Batman tidak hanya penting secara ekonomi, tetapi juga berperan dalam mempercepat urbanisasi di kawasan tenggara Turki. Kini, kota Batman dikenal luas sebagai pusat minyak nasional sekaligus simbol perubahan modern bagi wilayah tersebut.

Berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Batman, Hasankeyf adalah kota kuno yang masih menyimpan banyak jejak sejarah. Kota ini terletak di tepi Sungai Tigris dan sudah dihuni sejak ribuan tahun lalu. Hasankeyf menyimpan peninggalan berharga seperti gua bersejarah, benteng di atas tebing, dan jembatan batu yang menjadi saksi perjalanan banyak peradaban besar.

Namun, sebagian besar peninggalan Hasankeyf kini terendam oleh pembangunan Bendungan Ilısu. Meski begitu, penggalian arkeologi masih terus dilakukan, khususnya di area kastil, untuk menjaga dan mengungkap warisan sejarah yang tersisa. Upaya ini menjadikan Hasankeyf tetap relevan sebagai simbol budaya dan identitas kawasan Anatolia Tenggara.

Tahun 2008, nama kota Batman di Turki mencuat ke media internasional setelah Walikota Huseyin Kalkan menyatakan niat untuk menggugat Warner Bros dan Christopher Nolan, sutradara The Dark Knight. Menurutnya, nama kota yang ia pimpin telah dipakai tanpa izin dalam film tersebut. Pernyataan ini sontak mengundang perhatian dunia, meski pada akhirnya tidak pernah benar-benar berlanjut ke jalur hukum.

Secara fakta, klaim tersebut memang lemah. Tokoh Batman sudah diciptakan sejak 1939, jauh sebelum kota Iluh resmi berganti nama menjadi Batman pada 1957. Karena itu, wacana gugatan lebih dianggap sebagai strategi mencari sorotan ketimbang upaya hukum yang serius. Meski begitu, kisah ini tetap jadi bagian unik dalam sejarah kota Batman, karena berhasil mengaitkan sebuah kota kecil di Turki dengan salah satu ikon terbesar budaya pop modern.

Dari asal-usulnya yang sederhana hingga kisah unik soal wacana gugatan ke Hollywood, kota Batman di Turki membuktikan bahwa sebuah nama bisa membawa cerita yang tak terduga. Siapa sangka, sebuah kota industri di tepi sungai bisa ikut tercatat dalam sejarah budaya pop dunia hanya karena kebetulan namanya sama dengan superhero legendaris. Jadi, lain kali kalau mendengar kata “Batman”, mungkin bukan hanya topeng dan jubah hitam yang terlintas di pikiran, tapi juga sebuah kota kecil di Anatolia yang penuh cerita menarik.