Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Okapi, Satwa Hutan yang Mirip Zebra dan Jerapah

potret okapi (commons.wikimedia.org/derekkeats)
potret okapi (commons.wikimedia.org/derekkeats)
Intinya sih...
  • Okapi adalah kerabat dekat jerapah
  • Habitatnya terbatas di hutan hujan Kongo
  • Corak kaki zebra membantu kamuflase dan komunikasi infrasonik

Okapi mungkin terdengar asing di telinga banyak orang, tapi satwa ini sebenarnya adalah salah satu makhluk paling menakjubkan yang hidup di bumi. Sekilas, hewan ini terlihat seperti hasil persilangan antara zebra dan jerapah, dengan tubuh berwarna cokelat gelap dan garis-garis putih mencolok di kakinya. Namun, okapi bukanlah hasil dari perkawinan dua spesies berbeda, melainkan spesies tersendiri yang punya garis keturunan yang sangat dekat dengan jerapah. Meski begitu, habitat dan gaya hidupnya jauh berbeda dari sepupunya yang menjulang tinggi di savana.

Okapi hidup tersembunyi di tengah hutan hujan tropis Afrika, tepatnya di Republik Demokratik Kongo. Karena hidup di tempat yang sulit dijangkau, keberadaannya jarang terlihat dan kerap menjadi misteri bagi para peneliti. Meskipun termasuk hewan soliter, okapi punya kemampuan adaptasi luar biasa yang membuatnya mampu bertahan hidup di tengah ancaman perburuan dan kerusakan habitat. Penasaran seperti apa keunikan dari satwa satu ini? Berikut lima fakta menarik tentang okapi yang akan membuka pandangan baru tentang keragaman fauna dunia.

1. Okapi punya hubungan dekat dengan jerapah

potret okapi (commons.wikimedia.org/Radio Okapi)
potret okapi (commons.wikimedia.org/Radio Okapi)

Walau punya corak kaki seperti zebra, okapi sebenarnya adalah kerabat terdekat jerapah. Kedua hewan ini berasal dari famili Giraffidae, meskipun penampilan fisiknya sangat berbeda. Okapi punya tubuh lebih pendek dan padat, dengan leher yang tidak sepanjang jerapah, namun struktur tulang dan mekanisme makan mereka menunjukkan hubungan evolusioner yang kuat. Leher okapi memang lebih pendek, tapi tetap fleksibel untuk menjangkau dedaunan di ketinggian menengah.

Hubungan keduanya semakin terlihat jelas saat melihat cara makan dan bentuk lidah mereka. Okapi punya lidah panjang berwarna biru keunguan yang sangat lentur, mampu menjilat mata dan telinga sendiri untuk membersihkan kotoran. Sama seperti jerapah, lidah ini digunakan untuk meraih dedaunan di ranting pohon dan menelusuri celah sempit dalam vegetasi hutan. Karakteristik ini membuktikan bahwa okapi adalah salah satu peninggalan purba dari zaman di mana Giraffidae tersebar luas di seluruh Afrika.

2. Habitatnya hanya ada di satu tempat, Kongo

potret okapi (commons.wikimedia.org/Ryan Schwark)
potret okapi (commons.wikimedia.org/Ryan Schwark)

Salah satu hal yang membuat okapi begitu spesial adalah habitat alaminya yang sangat terbatas. Satwa ini hanya bisa ditemukan di hutan hujan Ituri, bagian timur laut Republik Demokratik Kongo. Kondisi geografis dan iklim yang lembap menjadi ekosistem sempurna bagi okapi untuk hidup dan berkembang biak. Sayangnya, habitat ini juga menjadi salah satu kawasan yang rentan terhadap eksploitasi manusia seperti penebangan liar dan pertambangan.

Karena hidup tersembunyi di hutan yang lebat, okapi sangat sulit diamati secara langsung. Mereka termasuk hewan soliter dan cenderung menghindari kontak dengan manusia. Aktivitas mereka sebagian besar terjadi saat pagi dan sore hari, sementara siang hari digunakan untuk beristirahat di bawah rimbunnya pepohonan. Fakta ini membuat para peneliti perlu menggunakan kamera jebak atau metode pemantauan tidak langsung untuk mengamati kebiasaan hidup okapi.

3. Corak kaki seperti zebra membantu kamuflase

potret okapi (commons.wikimedia.org/Radio Okapi)
potret okapi (commons.wikimedia.org/Radio Okapi)

Salah satu ciri khas paling mencolok dari okapi adalah corak belang putih dan hitam di bagian kakinya yang mirip zebra. Banyak orang mengira ini hanya elemen estetika unik, padahal fungsi dari pola tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup okapi. Belang-belang itu berfungsi sebagai kamuflase alami yang menyatu dengan bayangan dan pantulan cahaya di dasar hutan. Dengan begitu, okapi bisa menghindari predator saat bersembunyi di balik semak-semak.

Tak hanya itu, corak kaki ini juga diduga membantu anak okapi mengenali induknya saat berjalan di hutan yang lebat. Karena okapi merupakan hewan penyendiri, anak-anaknya butuh waktu dan kemampuan visual untuk tetap mengikuti induknya. Pola unik di kaki menjadi penanda visual yang penting bagi anak untuk tidak terpisah. Evolusi okapi menjadikannya ahli dalam bertahan di lingkungan yang penuh bahaya dan tak mudah diprediksi.

4. Komunikasi okapi terjadi lewat infrasonik

potret okapi (commons.wikimedia.org/Abujoy)
potret okapi (commons.wikimedia.org/Abujoy)

Meskipun terlihat pendiam dan jarang bersuara, okapi sebenarnya memiliki sistem komunikasi yang canggih. Satwa ini mampu menghasilkan suara infrasonik, yaitu gelombang suara dengan frekuensi sangat rendah yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Gelombang ini bisa merambat jauh menembus pepohonan dan semak belukar, menjadi media komunikasi yang efisien antar individu di tengah hutan lebat.

Kemampuan ini sangat membantu terutama bagi induk dan anak okapi yang harus saling mencari saat terpisah. Selain itu, suara infrasonik juga digunakan untuk menandai wilayah atau memberi peringatan jika ada ancaman dari luar. Fenomena ini mirip dengan yang ditemukan pada gajah, membuktikan bahwa hewan yang hidup di lingkungan tertutup seperti hutan punya mekanisme komunikasi yang tak kalah canggih dibanding makhluk lain di padang terbuka.

5. Statusnya kini terancam punah

potret okapi (commons.wikimedia.org/Grace Tshiyonga)
potret okapi (commons.wikimedia.org/Grace Tshiyonga)

Populasi okapi mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir akibat berbagai faktor. Perburuan liar, konflik bersenjata di wilayah habitatnya, dan perusakan hutan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup okapi. Organisasi konservasi dunia seperti IUCN telah memasukkan okapi ke dalam daftar satwa terancam punah. Saat ini, diperkirakan hanya tersisa beberapa ribu ekor okapi di alam liar, dan jumlah itu terus menurun setiap tahun.

Berbagai upaya konservasi telah dilakukan, termasuk pembangunan cagar alam khusus dan program penangkaran di kebun binatang. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kestabilan sosial dan politik di Kongo. Kesadaran global tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati juga perlu ditingkatkan, karena okapi bukan hanya bagian dari kekayaan alam Afrika, tapi juga simbol ketahanan spesies di tengah tekanan zaman.

Okapi bukan sekadar hewan dengan penampilan menarik, tetapi juga cerminan dari betapa beragam dan kompleksnya kehidupan liar di bumi ini. Keberadaannya mengajarkan bahwa masih banyak makhluk luar biasa yang belum sepenuhnya dikenal manusia. Menjaga kelestarian okapi berarti turut menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis Afrika yang menjadi rumah bagi ribuan spesies lainnya. Jangan sampai generasi berikutnya hanya mengenal okapi lewat gambar dan cerita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us