Peary caribou termasuk spesies rusa berukuran besar. Mereka dikenal akan penampilannya yang terlihat menawan karena memiliki tanduk yang besar dan indah. Selain itu, peary caribou lebih memilih hidup di daerah bersuhu dingin.
Mamalia ini juga dikenal akan kebiasaannya yang gemar gonta-ganti pasangan ketika berkembang biak. Sering terlihat berkonflik dengan sesamanya, inilah beberapa fakta menarik seputar peary caribou dilansir dari laman Animalia dan Kids.kiddle. Simak nih ulasannya!
Peary caribou merupakan hewan endemik asal Kanada. Dilansir dari laman Animalia, populasi mereka tersebar di wilayah Nunavut, pulau Victoria, dan pulau Prince of Wales. Mamalia ini mendiami berbagai macam daerah mulai dari lembah, lereng bukit, pesisir pantai, dan lain-lain.
Namun, pada musim dingin peary caribou lebih suka berkeliaran di daerah dataran tinggi. Mereka termasuk hewan herbivora. Untuk bertahan hidup, peary caribou mengonsumsi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan di antaranya rumput, lumut, jamur, daun, dan masih banyak lagi.
Peary caribou dikenal akan sifatnya yang suka bersosialisasi. Mereka hidup dengan membentuk kelompok yang jumlah anggotanya tidak lebih dari 12 ekor. Saat mencari makanan, peary caribou mampu menempuh perjalanan yang sangat jauh.
Spesies karibu ini selalu berpindah-pindah tempat ketika pergantian musim. Saat musim salju, peary caribou akan menggunakan kukunya yang berbentuk sekop untuk menemukan makanan. Mereka memiliki lari yang sangat cepat dan bisa berenang melintasi sungai.
Peary caribou merupakan spesies karibu terkecil yang hidup di wilayah benua Amerika Utara. Dilansir laman Kids.kiddle, rata-rata panjang tubuh dewasa berkisar antara 1,4 hingga 1,7 meter. Sedangkan berat peary caribou bisa mencapai 110 kilogram.
Tubuh mamalia ini ditutupi oleh bulu lebat dengan perpaduan warna putih dan abu-abu. Daya tarik utama dari peary caribou terletak pada bentuk tanduknya yang panjang dan bercabang sehingga terlihat menawan. Untuk membedakan jenis kelamin, ukuran tubuh jantan lebih besar ketimbang betina.
Peary caribou menerapkan sistem perkawinan poligini. Sang jantan dapat kawin dengan banyak betina ketika berkembang biak. Sedangkan musim kawin hewan ini terjadi pada musim gugur.
Menariknya, selama musim kawin berlangsung banyak perkelahian yang terjadi di antara para jantan karena memperebutkan betina. Bahkan, mereka sampai mengalami luka yang parah. Sang betina memiliki masa kehamilan selama 8 bulan dan hanya mampu melahirkan seekor bayi. Peary caribou akan mencapai tingkat kematangan seksual ketika menginjak usia 3 tahun.
Data terakhir menunjukan sejak tahun 1961 hingga sekarang, populasi peary caribou semakin menurun drastis. Pada tahun 2016, jumlah mamalia ini hanya tersisa sekitar 13.000 ekor di alam liar. Dengan begitu, mereka telah dimasukan ke dalam daftar hewan yang terancam punah.
Ancaman terbesar peary caribou adalah sulitnya mencari makanan. Ini lantaran, musim dingin yang berlangsung cukup lama sehingga rumput yang menjadi makanan utama mereka tertutupi oleh es dan salju. Di habitat aslinya, peary caribou dapat bertahan hidup hingga usia 20 tahun.
Peary caribou termasuk hewan yang harus kamu waspadai di alam liar. Mamalia ini sering menyerang manusia dengan cara menyeruduk jika merasa terganggu akan kehadiranmu.