Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Rakun, Mamalia Cerdas yang Sering Dipandang Negatif

unsplash/Quinten de Graaf
unsplash/Quinten de Graaf

Rakun adalah mamalia berukuran sedang yang berasal dari Amerika Utara dan juga terdapat di beberapa bagian Eropa serta Jepang. Hewan ini terkenal dengan penampilan uniknya yang seperti memakai topeng hitam di wajah. Dan ditambah kebiasaannya mencuri serta mencari makan di tempat sampah, mereka juga kadang disebut trash panda.

Hewan ini memang tidak ada di Indonesia, tapi kamu mungkin mengenalnya dari tokoh Rocket Racoon di film Guardians of the Galaxy produksi Marvel. Apa saja fakta unik dari hewan cerdas yang kerap mendapat citra buruk ini? Ini dia ulasannya.

1. Terdiri dari beberapa spesies

biolib.cz
biolib.cz

Rakun yang hidup di Amerika Utara adalah spesies Procyon lotor, dan mereka adalah rakun yang paling umum. Tapi menurut New World Encyclopedia, masih ada 2 spesies rakun lain di dunia.

Yang pertama adalah spesies Procyon cancrivorus yang biasa disebut rakun pemakan kepiting. Mereka hidup di Amerika Tengah dan Selatan. Ada pula rakun Cozumel (Procyon pigmaeus) yang lebih langka dan hanya hidup di Pulau Cozumel di sebelah timur Meksiko.

2. Mereka punya tangan

pixabay/hoozeme
pixabay/hoozeme

Rakun biasanya berjalan dengan empat kakinya. Tapi kaki depan mereka sebenarnya berfungsi seperti tangan manusia. Maka mereka bisa menggunakan tangannya seperti manusia, misalnya untuk memegang makanan, membuka makanan kemasan, bahkan membuka tutup tempat sampah untuk mencari makan.

Bahkan tangannya itulah yang membuat rakun mendapatkan namanya. Dilansir dari Mentalfloss, nama rakun berasal dari kata aroughcun dalam bahasa Powhatan yang berarti hewan yang menggaruk dengan tangannya.

3. Topengnya berfungsi seperti kacamata hitam

nwf.org
nwf.org

Selain tangannya, ciri khas dari rakun adalah wajahnya yang memiliki pola warna hitam seperti topeng. Rupanya pola tersebut memiliki fungsi tersendiri. Layaknya kacamata hitam pada manusia, pola hitam pada wajah rakun berfungsi memblok cahaya supaya mereka bisa melihat lebih jelas pada siang hari.

4. Merupakan hewan yang sangat cerdas

nerdist.com
nerdist.com

Rakun tidak hanya diperlengkapi tangan yang bisa melakukan banyak hal, tapi juga kecerdasan luar biasa untuk menggunakannya. Washington Post melaporkan sebuah studi yang memperlihatkan bahwa jumlah neuron dalam otak rakun ternyata sama banyak dengan anjing, padahal otak mereka lebih kecil.

Bahkan jika kita membandingkan jumlah neuron dengan ukuran otak rakun, kita bisa salah mengira bahwa otak itu adalah otak seekor primata kecil. Itu menunjukkan bahwa mereka adalah hewan yang cerdas. Dan itu terbukti dari cara mereka mencari makan, terutama di perkotaan. Rakun terkenal bisa melewati berbagai rintangan untuk mendapat makanan.

5. Mereka tergolong hewan invasif

havahart.com
havahart.com

Karena kecerdasannya itu, rakun bisa beradaptasi dengan sangat baik di perkotaan. Juga karena fakta bahwa mereka adalah omnivora sehingga bisa memakan apapun. Di Amerika Utara, rakun liar biasa berkeliaran, persis seperti kucing liar di Indonesia. Dan mereka kerap menggunakan kecerdasannya untuk masuk ke rumah serta mencuri makanan.

Karena itu mereka biasanya dianggap sebagai hama. Rakun berasal dari Amerika Utara, tapi mereka kini sudah menginvasi Eropa serta Jepang, membawa serta kebiasaannya yang suka mencuri dan kadang bisa menyebarkan penyakit seperti rabies. Karena itulah, meski cerdas, rakun umumnya dipandang dengan citra negatif oleh orang-orang.

Itulah lima fakta seputar rakun, hewan cerdas yang sering dipandang negatif. Sebenarnya mereka cukup imut ya, tapi sayangnya mereka suka mencuri dan bisa menyebarkan penyakit. Jadi kamu perlu berhati-hati kalau suatu saat bertemu hewan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us