Apakah kamu pernah melihat seekor primata yang wajahnya tampak bijaksana karena berkumis? Ya, hewan ini bernama Emperor Tamarin atau Tamarin Kaisar. Spesies ini hidup di pedalaman Amazon, Brasil. Beberapa juga hidup di sebelah timur Peru dan beberapa bagian di negara Bolivia.
Nah, kalau kamu penasaran dengan hewan primata yang satu ini, kamu bisa menyimak beberapa faktanya. Apa saja ya?
Ini bukan bercanda, lho. Primata ini memang pada awalnya dinamakan Kaisar (Emperor) karena mirip dengan seorang raja atau kaisar dari Eropa. Seperti ditulis dalam zooportraits.com, spesies Tamarin mendapatkan namanya memang karena primata ini mirip dengan kaisar Jerman, Wilhelm II.
Mulanya memang hanya lelucon, namun lama-kelamaan malah dijadikan nama asli (resmi) yang ilmiah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kumis Tamarin juga mirip dengan kumis sang kaisar Jerman. Waduh, apa pada saat itu sang kaisar Jerman gak marah ya?
Tamarin Kaisar merupakan salah satu primata yang paling ringan di dunia, disamping primata-primata kecil lainnya. Menurut jurnal fauna macalester.edu, berat Tamarin Kaisar dewasa hanya mencapai 10-14 ons (0,3 kilogram) atau setara sekitar 300 gram.
Namun karena ukuran tubuhnya yang kecil, Tamarin bisa dengan lincah mencari makan. Beberapa serangga kecil, madu hutan, buah-buahan, sampai katak pohon merupakan mangsa favorit hewan berkumis ini.
Seperti dilansir dari a-z-animals.com, Tamarin Kaisar merupakan primata yang aktif dan mudah bergaul. Mereka sangat aktif di siang hari, dan pada malam hari akan bertengger di pucuk atau dahan tertinggi di pohon-pohon yang ada di hutan.
Hewan berkelompok ini ternyata dipimpin oleh seekor betina yang paling tua atau yang dianggap tua dan berkuasa, dengan jumlah anggota mayoritas jantan. Kelompok mereka menyebar dalam radius yang cukup berjauhan, dan hal ini membuat mereka bisa saling berkomunikasi jika ada bahaya mendekat.
Tidak seperti primata lainnya layaknya kera, simpanse, orang utan, dan lain sebagainya yang memiliki kuku, Tamarin justru memiliki cakar yang tajam dan cukup panjang untuk bisa melubangi sebuah pohon kecil.
Seperti ditulis dalam laman study.com, bahwa cakar tajam Tamarin dapat membantu mereka untuk mancari makanan didalam dahan pohon. Dengan cakar yang cukup panjang di jari-jari mereka, Tamarin dapat dengan mudah menemukan serangga-serangga kecil yang bersarang di pepohonan.
Saat ini jumlah Tamarin Kaisar di alam bebas tidak sebanyak dulu. Ancaman nyata yang mengancam keberadaan hewan bercakar ini adalah rusaknya habitat di alam liar, serta adanya perburuan liar yang kerap tidak terpantau oleh kepolisian hutan.
Tamarin yang terbiasa hidup terpencil, kini tidak selalu bisa hidup dengan tenang. Penebangan liar pohon-pohon besar di hutan Amazon membuat habitat dan ekosistem Tamarin semakin terpinggirkan. Belum lagi pembukaan lahan pertanian oleh sebagian kelompok orang di Amazon, membuat hewan berwajah bijak ini terancam dalam kepunahan.
Itulah lima fakta ilmiah tentang hewan primata Tamarin Kaisar. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu di bidang fauna, ya!