5 Fakta Unik Buaya Orinoco, Predator Endemik Penghuni Sungai OrinocoBuaya Orinoco adalah spesies buaya air tawar dengan nama ilmiah Crocodylus intermedius. Buaya ini merupakan salah satu hewan penghuni sungai Orinoco. Sungai ini sendiri merupakan salah satu sungai yang terletak di wilayah Amerika Selatan.
Keberadaan spesies buaya ini di alam liar sangat terancam punah. Ancaman apa saja yang mengganggu keberadaan buaya Orinoco? Mari simak fakta-fakta seputar buaya Orinoco berikut ini.
Sungai Orinoco merupakan habitat tempat spesies buaya ini hidup, sesuai dengan nama umumnya. Dikutip dari laman IUCN, buaya Orinoco termasuk salah satu spesies endemik sungai Orinoco yang terletak di Venezuela dan Kolombia. Persebaran spesies buaya ini cukup terbatasi dengan adanya penghalang geografis, seperti adanya pegunungan Andes di bagian timur, pegunungan Cordillera de Mérida di bagian barat, pantai Venezuela di bagian utara, dan dataran tinggi Guyana di bagian tenggara. Meski begitu, buaya ini juga dapat ditemukan di beberapa sungai lain yang ada di Venezuela maupun Kolombia.
Buaya Orinoco dikenal memiliki bagian moncong yang cukup mudah dikenali dibandingkan spesies buaya lainnya. Dilansir dari laman Britannica, bagian moncong dari buaya Orinoco dewasa bentuknya menyempit. Bentuk moncong ini lebih panjang dan lebih sempit dibanding kebanyakan spesies buaya lain. Adapun rahang dari buaya ini dapat memiliki hingga 68 gigi.
Buaya Orinoco merupakan salah satu predator terbesar yang mendiami sungai Orinoco. Dilansir dari laman Britannica, buaya Orinoco terbesar yang pernah tercatat berat tubuhnya mencapai lebih dari 400 kg dan panjangnya hingga 6,7 m.
Tingkat kedewasaan seksual pada buaya betina terjadi saat panjang tubuhnya telah mencapai sekitar 1,8 hingga 2,5 m. Adapun tingkat kedewasaan seksual pada buaya jantan terjadi saat panjang tubuhnya mencapai hampir 2,75 m. Spesies buaya ini bahkan bisa hidup sampai berumur 80 tahun di alam liar.
Buaya Orinoco juga termasuk ke dalam hewan karnivora yang menjadi predator bagi hewan lain, seperti spesies buaya lainnya. Dilansir dari laman Britannica, buaya Orinoco dewasa berada di posisi predator puncak dalam rantai makanannya.
Buaya dewasa dapat memangsa hewan lain di habitatnya, tetapi lebih cenderung memakan mamalia kecil, seperti burung, ikan besar, dan kapibara. Buaya muda biasanya akan memakan ikan kecil maupun invertebrata kecil, seperti siput, kepiting, dan serangga. Selain itu, buaya Orinoco ternyata merupakan hewan kanibal, dimana telah diamati buaya yang lebih besar dapat memangsa buaya yang lebih kecil. Meski begitu, bayi buaya dan buaya muda juga dapat menjadi mangsa bagi jaguar, kadal, dan juga ular.
Buaya Orinoco merupakan salah satu spesies hewan yang keberadaanya cukup mengkhawatirkan. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan buaya ini pada kategori Critically Endangered (Sangat Terancam Punah). Populasi buaya Orinoco diperkirakan telah berkurang hingga 80% dalam kurun waktu 75 tahun terakhir.
Penyebab berkurangnya populasi buaya ini diperkirakan terjadi akibat eksploitasi yang berlebih, dimana buaya ini banyak diburu untuk diambil daging, telur, hingga kulitnya. Pada pertengahan tahun 1900-an, buaya ini bahkan pernah diburu besar-besaran untuk diambil kulitnya yang berharga tinggi. Saat ini, telah banyak dilakukan upaya konservasi sebagai bentuk upaya pemulihan populasi spesies buaya ini.
Buaya Orinoco merupakan salah satu spesies predator besar penghuni sungai Orinoco yang terancam punah. Buaya ini memiliki ciri khas pada moncongnya yang dapat membedakannya dengan spesies buaya lainnya.