5 Fakta Unik Bunga Commelina Communis, Mekarnya Cuma Sehari!

- Mekarnya hanya satu hariBunga Commelina communis mekar penuh selama satu hari, menarik perhatian serangga penyerbuk dengan warna biru terang, dan meninggalkan bakal buah sebagai generasi berikutnya.
- Bunga birunya bisa jadi cat air alamiWarna biru bunga ini jarang ditemukan pada bunga liar, bahkan dijadikan pewarna alami dan memiliki fungsi estetika yang tinggi.
- Sering dianggap gulma, tapi kaya manfaatMeski dianggap gulma, Commelina communis digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan India serta memiliki potensi medis yang diakui dunia ilmiah.
Bunga selalu punya caranya sendiri untuk membuat manusia kagum. Ada yang memikat dengan warna mencolok, ada juga yang menarik perhatian lewat keunikan siklus hidupnya. Salah satu bunga yang tak banyak diketahui orang adalah Commelina communis atau Dayflower Asia.
Bunga ini sering dianggap sepele karena ukurannya kecil, namun kalau kita amati lebih dekat, justru ada pesona tersembunyi di baliknya. Bukan hanya soal keindahannya, tapi juga tentang cara hidupnya yang singkat namun penuh arti. Nah, kalau kamu penasaran, berikut ini lima fakta unik Commelina communis yang mungkin akan membuatmu kagum!
1. Mekarnya hanya satu hari
Bunga Commelina communis dikenal singkat usianya, karena hanya mekar penuh selama satu hari. Pada pagi hari, kelopaknya terbuka menampilkan warna biru cerah yang mencolok di antara dedaunan hijau. Namun menjelang sore, bunga ini mulai layu dan kelopaknya menutup kembali. Siklus hidup bunganya yang singkat membuat ia sering luput dari perhatian banyak orang.
Meski hanya sebentar, mekarnya Commelina communis punya peran penting dalam proses reproduksi tanaman. Dalam waktu singkat itu, bunga menarik perhatian serangga penyerbuk dengan warna birunya yang terang. Setelah penyerbukan terjadi, bunga segera layu, meninggalkan bakal buah sebagai kelanjutan generasi berikutnya. Kehidupan singkat bunga ini seolah mengingatkan kita bahwa keindahan terkadang hadir dengan durasi yang sangat terbatas.
2. Bunga birunya bisa jadi cat air alami

Salah satu alasan bunga Commelina communis begitu memikat adalah warna birunya yang terang, seakan dicat dengan kuas cat air. Warna ini jarang sekali ditemukan pada bunga liar, sehingga kehadirannya terasa begitu istimewa di antara rerumputan hijau. Kalau kamu lihat dari dekat, warna birunya tampak transparan, lembut, tapi tetap menonjol di mata.
Bahkan, di beberapa negara Asia, bunga ini sering dijadikan pewarna alami. Konon, pigmen biru dari kelopak Commelina communis bisa dipakai sebagai tinta sementara atau bahan untuk lukisan tradisional. Jadi, keindahan bunga ini bukan cuma bisa dinikmati dengan mata, tapi juga punya fungsi yang menambah nilai estetikanya.
3. Sering dianggap gulma, tapi kaya manfaat

Meski punya warna indah, banyak orang menganggap Commelina communis sebagai gulma. Alasannya sederhana: ia tumbuh liar di pekarangan, sawah, hingga pinggir jalan tanpa perlu dirawat. Orang lebih sering mencabutnya daripada memelihara karena dianggap mengganggu tanaman utama. Padahal, tumbuhan kecil ini menyimpan potensi yang sama sekali tidak bisa diremehkan.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, misalnya, Commelina communis digunakan untuk meredakan sakit tenggorokan atau radang amandel. Di India dan Tiongkok tanaman ini bahkan dijadikan sayuran sekaligus pakan ternak. Di Hawai, masyarakat memanfaatkannya untuk mengobati luka dalam, sementara di Papua Nugini pucuk mudanya bisa langsung dimakan sebagai sayur segar.
Penelitian medis modern bahkan menemukan bahwa beberapa bahan aktif yang diisolasi dari Commelina memiliki efek anti-hiperglikemik, antiobesitas, terapeutik pada influenza, serta mampu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi Commelina communis tidak hanya relevan bagi tradisi, tetapi juga mendapat pengakuan dari dunia ilmiah. Jadi, sebelum mencabutnya begitu saja, mungkin ada baiknya kita melihat Commelina communis dengan cara yang berbeda.
4. Punya filosofi tentang hidup yang singkat tapi berarti

Bunga ini sering dikaitkan dengan filosofi tentang kefanaan hidup. Mekarnya yang hanya sehari dianggap simbol bahwa hidup itu singkat, tapi tetap bisa meninggalkan kesan mendalam. Commelina communis mengajarkan kita bahwa tidak perlu waktu lama untuk memberikan makna pada dunia.
Tak heran bila sejumlah seniman dan penulis menjadikan bunga ini sebagai sumber inspirasi. Dari puisi hingga lukisan, bunga biru mungil ini sering hadir sebagai metafora tentang ketidakkekalan. Yang Xunzhai, seorang penyair dari Dinasti Song Selatan di Tiongkok, bahkan menulis sebuah puisi berjudul “Ode to the Green Cicada Flower” yang bercerita tentang Commelina communis. Keindahannya yang ringkas membuat Commelina communis abadi dalam ingatan para pencinta seni.
5. Tumbuh di banyak tempat, dari Asia sampai Amerika

Meski terlihat eksotis, bunga Commelina communis sebenarnya punya daya tahan hidup yang luar biasa. Ia bisa tumbuh di berbagai belahan dunia, mulai dari Asia Timur, Asia Tenggara, hingga Amerika Utara. Habitat favoritnya adalah tempat yang lembap, tapi ia juga bisa bertahan di tanah yang tidak terlalu subur.
Keberadaan Commelina communis yang mudah ditemukan justru membuat banyak orang mengabaikannya. Namun, kalau kamu perhatikan lebih seksama, keindahan bunga biru kecil ini bisa jadi harta tersembunyi di lingkungan sekitar. Warna birunya yang lembut sering menghadirkan sentuhan segar pada sudut-sudut alam yang sederhana.
Dari warna birunya yang unik hingga perannya dalam tradisi dan pengobatan, bunga Commelina communis membuktikan bahwa keindahan bisa hadir dalam bentuk paling sederhana. Alih-alih memandangnya sekadar gulma, kita bisa melihat Commelina communis sebagai simbol kecil dari kekuatan alam yang indah dan bermanfaat. Jadi, lain kali ketika kamu menemukan bunga biru mungil ini di tepi jalan, coba berhenti sejenak untuk mengagumi pesan yang ia bawa.