Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Teporingo, Kelinci Mungil Penghuni Gunung Berapi Meksiko

Teporingo (inaturalist.org/watss_)

Pernahkah kamu mendengar tentang teporingo? Jika belum, hewan ini merupakan salah satu mamalia endemik dari Meksiko. Nama latinnya adalah Romerolagus diazi. Mereka juga dikenal secara global dengan sebutan volcano rabbit atau kelinci gunung berapi.

Nama lain teporingo tersebut didasarkan pada habitatnya yang berada di kawasan pegunungan berapi. Tak hanya itu, mamalia mungil ini juga mempunyai banyak keunikan, lho. Mau tau apa saja? Yuk, simak sederet fakta menarik lainnya melalui ulasan di bawah ini!

1. Hidup di kawasan gunung berapi

Teporingo (inaturalist.org/ulises91)

Teporingo dikenal juga dengan nama kelinci gunung berapi. Penamaan itu berdasarkan habitatnya yang berada di kawasan gunung berapi di negara Meksiko. Letaknya berada di empat pegunungan berapi di wilayah selatan dan timur Mexico City.

Mamalia ini hidup di ketinggian 2800 hingga 4250 mdpl. Melansir National Geographic, teporingo mendiami kawasan hutan pinus terbuka. Selain itu, teporingo juga kerap ditemukan di hutan sekunder. Mereka mencari keamanan dengan berada di tanaman yang tinggi serta vegetasi yang lebat. Mereka bergantung pada rerumputan untuk bertahan hidup dan menghindari predator, seperti musang ekor panjang, kucing hutan, hingga elang ekor merah.

2. Spesies kelinci terkecil nomor dua di dunia

Teporingo (inaturalist.org/dos_momotos)

Teporingo merupakan spesies kelinci terkecil nomor dua di dunia, hanya kalah mungil dari kelinci pgymy sebagai yang terkecil. Melansir Animal Diversity, kelinci ini memiliki ciri-ciri fisik, seperti telinga bulat kecil, kaki pendek, dan ekor vestigial atau kurang sempurna. Mereka berbulu lembut dengan didominasi warna abu-abu kecoklatan.

Berat tubuh teporingo rerata berada pada kisaran 400–600 gram. Namun, berat jantan dan betina memiliki perbedaan. Jenis jantan rerata mempunyai berat mencapai 417 gram. Untuk jenis betina, mereka mempunyai berat hingga 536 gram. Kelinci ini panjang tubuhnya antara 26–40 cm.

3. Herbivora yang hidup dalam kelompok kecil

Teporingo (inaturalist.org/watss_)

Teporingo merupakan mamalia yang hidup berkelompok secara kecil. Melansir Animal Diversity, mereka berisikan 2 hingga 5 ekor dengan tiap kelompoknya didominasi oleh pasangan yang sedang berkembang biak. Dalam banyak kelompok, kerap ditemukan interaksi antara jantan dan betina yang saling berkelahi maupun bermain. 

Sementara itu, menurut National Geographic, teporingo adalah hewan herbivora. Kelinci ini memakan jenis rerumputan bernama zacaton. Rumput ini sekaligus digunakan untuk berlindung dari pemangsa dengan cara menggali lubang di bawahnya. Selain itu, mamalia ini juga mendapatkan nutrisi tambahan dari memakan dedaunan dan kulit pohon.

4. Jenis hewan krepuskular yang aktif saat waktu remang-remang

Teporingo (inaturalist.org/feduchy)

Teporingo merupakan hewan sosial. Meski hidup dalam kelompok kecil, mereka tetap berinteraksi dengan kelompok lain. Menurut Animalio Bio, mamalia ini mempunyai sifat krepuskular atau aktif saat senja dan fajar atau lebih sering ketika remang-remang.

Biasanya, teporingo memberi peringatan kepada kelompok lain jika akan ada bahaya. Kelinci ini akan mengeluarkan suara dengan nada yang sangat tinggi. Perilaku tersebut disertai dengan hentakkan kaki ke tanah. Hal ini merupakan salah satu cara mereka berkomunikasi.

5. Teporingo terancam kepunahan

Teporingo (inaturalist.org/topiltzincontreras)

Status teporingo saat ini berada dalam pengawasan. Menurut data IUCN Red List, kelinci ini masuk kategori endangered atau terancam kepunahan. Penelitian terakhir yang dilakukan pada 2018 mempublikasikan bahwa jumlahnya kini hanya sekitar 7.000-an individu dewasa.

Penurunan populasi ini disebabkan deforestasi hutan yang digunakan untuk membuka lahan baru pemukiman. Faktor alam seperti kebakaran hutan juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya habitat teporingo. Maka dari itu, pemerintah Meksiko melakukan perlindungan dengan berusaha untuk mengembalikan habitat mereka seperti semula.

Selain faktor dari luar, perkembangbiakan teporingo juga menjadi alasan tidak banyak jumlahnya. Dari pengamatan yang dilakukan, mamalia ini bisa berkembang biak sepanjag tahun. Namun, biasanya puncaknya terjadi saat musim semi pada Maret–Mei. Masa kehamilan mereka sekitar 38–40 hari dengan setiap kelahiran berjumlah 1–4 ekor.

Sebagai salah satu mamalia endemik asal Meksiko, teporingo kini berstatus dilindungi sebab populasinya yang menurun. Upaya pelestarian habitat dan perkembangbiakan bantuan melalui penangkaran juga dilakukan oleh pemerintah setempat. Dari fakta-fakta di atas, manakah yang paling menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us