5 Fakta Urine yang Jarang Diketahui, Sisa Metabolisme Tubuh!

Setiap hari memang semua orang tentu akan menunaikan panggilan alam ke toilet, entah itu untuk buang air besar atau pun buang air kecil. Berbeda dengan buang air besar yang mungkin hanya dilakukan sekitar 1 kali sehari, namun buang air kecil justru biasanya dapat berkali-kali dalam satu hal.
Buang air kecil menghasilkan urine yang sebetulnya sangat penting untuk dikeluarkan, sehingga ini menjadi salah satu cara tubuh dalam membersihkan dirinya. Ada beberapa fakta berikut ini yang perlu kamu ketahui seputar urine agar tak sampai salah.
1. Urine adalah limbah tubuh

Selayaknya mesin yang mengeluarkan limbah setelah proses produksi, ternyata tubuh juga bisa mengeluarkan limbahnya tersendiri. Urine termasuk limbah yang dikeluarkan tubuh secara alami untuk mengeluarkan berbagai macam kotoran dan zat berbahaya dari tubuh, sehingga memang harus dikeluarkan secara rutin.
Dilansir Chemistry Libre Texts, urine merupakan larutan air yang hampir 95% di dalamnya mengandung kandungan air. Ada berbagai macam kandungan lain di dalam urine, termasuk urea, klorida, kalium, natrium, kreatinin, ion terlarut lainnya, hingga senyawa anorganik dan organik. Urea sebetulnya molekul tak beracun yang terbuat dari amonia beracun dan karbon dioksida.
2. Tubuh manusia bisa memproduksi 2 liter urine per hari

Tubuh manusia memang selalu memiliki kemampuan tak biasa dalam memproduksi banyak hal, termasuk urine. Jumlah yang diproduksi juga tidaklah sedikit, apalagi jika memang rajin dalam pengonsumsian air minum setiap harinya dan membuat produksi dari urine pun semakin meningkat.
Dilansir MedlinePlus Medical Encyclopedia, rata-rata normalnya tubuh manusia memproduksi 800 hingga 2 ribu mililiter urine per hari atau sekitar 2 liter. Namun, pada saat sekali buang air kecil biasanya urine yang akan dikeluarkan sekitar 250 hingga 400 mililiter.
3. Urine akan berbau tak sedap saat dehidrasi

Seperti yang diketahui bahwa urine memang merupakan limbah tubuh yang secara otomatis tentu memuat beragam zat toksik di dalamnya. Hal ini jugalah yang memungkinkan urine untuk memiliki aroma yang tidak sedap, sebab memang pada dasarnya merupakan kotoran dari tubuh.
Dilansir Healthline, urine setiap orang sebetulnya mengandung kandungan amonia di dalamnya. Biasanya semakin terhidrasi seseorang maka semakin amonia yang kurang terkonsentrasi di dalamnya, namun semakin dehidrasi seseorang maka konsentrasi amonianya lebih kuat dan begitu pula baunya. Inilah alasan mengapa pada pagi hari biasanya aromanya aroma urine akan jauh lebih bau.
4. Semakin tua usia seseorang, semakin sering buang air kecil

Mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa ternyata frekuensi buang air kecil seseorang bisa berbeda apabila bertambah usia. Hal ini berkaitan dengan hormon yang memang secara alami dimiliki oleh tubuh, sehingga memengaruhi kemampuan dalam mengeluarkan urine tersebut.
Dilansir PubMed, perubahan fisiologis terkait usia dapat mengubah pola ekskresi urine yang teratur dan menyebabkan peningkatan frekuensi dari urine tersebut. Selain itu, penuaan juga memengaruhi adanya perubahan anatomi dan fisiologis dari saluran kemih tersebut, sehingga justru akan lebih sering buang air kecil.
5. Warna urine menentukan kesehatan

Sebagai limbah alami dari tubuh wajar rasanya apabila urine memang bisa menjadi penunjuk alami dari kesehatan tubuh seseorang. Oleh sebab itu, kamu bisa saja mengecek kondisi urinemu secara berkala untuk memahami kondisi tubuh yang dialami saat ini.
Dilansir OSF HealthCare, urine normal biasanya berwarna kuning pucat hingga kuning terang. Jika urine berwarna kuning gelap maka tandanya tubuh mengalami dehidrasi, namun jika sampai warna urine benar-benar gelap atau mengandung darah, maka dikhawatirkan ada indikasi masalah penyakit lain.
Urine memang menjadi limbah tubuh yang secara aktif mengeluarkan zat toksik di dalam tubuh. Bahkan tampilan dari urine bisa menentukan kondisi kesehatan seseorang. Harus rajin minum air putih agar buang air kecil tetap lancar!