Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Vidua Macroura, Burung Eksotis Berekor Panjang yang Memesona

Vidua macroura
vidua macroura (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Intinya sih...
  • Vidua macroura adalah burung kecil asal Afrika Sub-Sahara dengan ekor panjang dan penampilan musiman yang mencolok.
  • Burung ini termasuk brood parasite, meminjam sarang burung lain untuk mengerami dan merawat anak-anaknya.
  • Vidua macroura memiliki sebaran luas di Afrika sub-sahara, kemampuan beradaptasi, suara dan tarian kawin yang unik, serta potensi dampak ekologi dan perhatian konservasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Vidua macroura atau yang lebih dikenal sebagai Pin-tailed Whydah, adalah burung kecil asal Afrika Sub-Sahara yang menarik perhatian karena ekor panjangnya dan perilaku kawinnya yang dramatis. Pada musim kawin, jantan menampilkan ekor hitam panjang seperti pita yang menjuntai di belakangnya, pemandangan yang sangat khas dan memikat. Penampilan ini membuatnya mudah dikenali dan sering dianggap sebagai salah satu burung paling eksotis di habitat savana dan padang rumput Afrika.

Namun, kecantikan Vidua macroura bukan hanya soal penampilan, strategi reproduksinya juga luar biasa unik. Alih-alih membangun sarang sendiri, betina burung ini meminjam sarang burung lain dengan meletakkan telurnya di sarang spesies lain seperti waxbill lalu membiarkan burung tuan rumah membesarkan anak-anaknya. Berikut 5 fakta menarik burung dengan ekor panjang yang memesona ini.

1. Ekor panjang dan penampilan musiman yang mencolok

Vidua macroura
vidua macroura (inaturalist.org/Liam Huber)

Pada musim kawin, jantan Vidua macroura memanjangkan cincinnya menjadi ekor hitam yang longgar yang bisa lebih panjang dari tubuhnya sendiri, memberikan siluet khas saat terbang atau menari. Warna hitam-putih kontras pada bulunya, dipadu dengan paruh merah, membuatnya tampil mencolok terhadap latar savana atau padang rumput di Afrika.

Ketika musim kawin usai, jantan akan menggugurkan ekornya dan penampilannya menjadi lebih sederhana, mirip betina. Hal ini menunjukkan bahwa penampilan megah hanya untuk menarik pasangan selama periode reproduksi.

2. Parasit sarang

Vidua macroura
vidua macroura (inaturalist.org/Bruce Wedderburn)

Vidua macroura termasuk burung brood parasite: betina meletakkan telur di sarang burung lain (biasanya finch/waxbill), lalu membiarkan tuan rumah mengerami dan merawat anak-anaknya. Mereka tidak membangun sarang maupun merawat anak sendiri. Dilansir Natural History Museum, mekanisme ini memungkinkan whydah menghemat energi dan waktu, fokus pada mencari makan dan kawin saja, strategi yang efektif untuk spesies dengan ekor panjang dan kebutuhan energi.

Karena pasangan tuan rumah sering tak mengenali telur atau anak burung asing, strategi ini berulang dan bisa sukses besar, ini menjelaskan mengapa whydah bisa tersebar luas dan bertahan meski tidak membangun sarang sendiri.

3. Sebaran luas di Afrika sub-sahara dan kemampuan beradaptasi

Vidua macroura
vidua macroura (inaturalist.org/Gerhard Lemmer)

Habitat alami Vidua macroura meliputi padang rumput, sabana, dan semak di banyak wilayah Sub-Sahara Afrika, menjadikannya adaptif terhadap kawasan terbuka dan savana. Smithsonian magazine menyebutkan bahwa walau asli Afrika, burung ini telah menyebar di luar wilayah aslinya, di beberapa tempat di dunia termasuk Amerika Serikat bagian selatan & Kepulauan Karibia, akibat perdagangan burung peliharaan dan pelepasan liar.

Kemampuan hidup di berbagai habitat, dari savana hingga area urban/suburban (di tempat introduksi) menunjukkan fleksibilitas ekologis yang tinggi, faktor kunci kelangsungan spesies ini dalam kondisi alami maupun baru.

4. Suara dan tarian kawin

Vidua macroura
vidua macroura (inaturalist.org/David D. Weldon)

Jantan melakukan pertunjukan kawin yang mencolok: terbang naik-turun atau mengambang sambil mengepak dan menampilkan ekor panjangnya—gerakan yang memikat betina. Birda menyebutkan bahwa selain visual, suara khas mereka berupa kicau cepat dan chirp-churr digunakan sebagai bagian dari ritual kawin dan memperluas daya tarik bagi pasangan.

Saat kicau dan tarian dilakukan dari tempat tinggi (ranting atau semak), kombinasi visual & audio menjadikan Vidua macroura salah satu burung pelana (showy form) paling memikat di savana Afrika, dan menarik bagi pengamat maupun pecinta burung.

5. Potensi dampak ekologi dan perhatian konservasi

Vidua macroura
vidua macroura (inaturalist.org/callumcarpenter)

Karena parasitisme sarangnya, jika Vidua macroura diperkenalkan ke habitat non-asli, ia bisa mengancam populasi burung lokal, terutama spesies kecil yang bisa menjadi host. Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa whydah dapat menggunakan spesies inang baru seperti Scaly-breasted Munia untuk berkembang biak. Hal ini membuatnya dikategorikan sebagai spesies invasif di banyak wilayah baru dan memunculkan kekhawatiran terhadap keanekaragaman lokal serta keseimbangan ekosistem.

Namun di habitat asalnya, Vidua macroura justru bagian alami dari ekosistem, memainkan peran dalam rantai makanan dan menjaga dinamika burung finch/waxbill—menunjukkan bahwa konservasi & pemahaman konteks lokal sangat penting sebelum menilainya negatif.

Vidua macroura membuktikan bahwa kecantikan alam dan strategi hidup bisa berjalan bersama, dari ekor panjang menjuntai, tarian udara yang memesona, hingga strategi reproduksi unik tanpa membangun sarang. Keunikan ini menjadikannya burung eksotis dengan daya tarik tinggi bagi siapa saja yang tertarik pada burung & alam. Namun keberadaannya juga mengingatkan kita pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, terutama saat spesies ini dibawa keluar habitat aslinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Vidua Macroura, Burung Eksotis Berekor Panjang yang Memesona

02 Des 2025, 15:29 WIBScience