5 Faktor Utama yang Mengancam Populasi Kuda Nil, Gak Cuma Perburuan!

- Perburuan liar ilegal menjadi ancaman serius bagi populasi kuda nil, karena gigi panjangnya yang mengandung ivory memiliki nilai ekonomi tinggi.
- Kerusakan habitat seperti hutan yang dibabat habis, sungai yang tercemar, dan pendangkalan air akibat aktivitas manusia sangat berbahaya bagi eksistensi kuda nil.
- Aktivitas manusia seperti pembangunan pemukiman, industrialisasi, dan pertanian juga memengaruhi kehidupan kuda nil hingga membuatnya terancam punah.
Hippopotamus amphibius atau kuda nil menjadi salah satu mamalia semi akuatik paling terkenal. Tubuhnya yang besar, giginya yang besar, kebiasaannya yang unik, dan sifatnya yang agresif jadi beberapa hal yang jadi ciri khas kuda nil. Dahulu, populasi kuda nil sangat luas dan ia bisa dijumpai di berbagai daerah. Sayangnya, saat ini populasinya terus menurun dan wilayah penyebarannya juga turut menyempit.
Penurunan populasi tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti perburuan liar, aktivitas manusia, kerusakan habitat, perubahan iklim, sampai aktivitas pertanian. Tentunya, hal-hal tersebut tidak bisa dibiarkan. Upaya konservasi juga harus terus digayangkan supaya eksistensi hewan eksotis ini bisa terus terjaga. Berikut beberapa faktor yang mengancam populasi kuda nil, yuk kita awasi!
1. Perburuan liar

Dilansir IFAW, perburuan liar ilegal atau poaching jadi salah satu faktor utama yang mengancam populasi kuda nil. Lebih lanjut, yang diburu dari kuda nil adalah gigi panjangnya yang bisa mencapai 50 centiemer. Nah, gigi tersebut mengandung ivory yang memiliki nilai ekonomi luar biasa. Alhasil, tak sedikit orang yang terus melakukan perburuan liar demi mendapatkan gigi hewan ini.
Sebenarnya sudah banyak negara dan organisasi yang melakukan pelarangan dan penjagaan terhadap kuda nil. Namun, para pemburu tak kalah cerdik dan tetap bisa berburu tanpa diketahui. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang baik dan jika terus terjadi maka kuda nil bisa punah dalam waktu dekat. Apalagi perburuan yang dilakukan terbilang masif dan dilakukan setiap saat.
2. Kerusakan habitat

Selain perburuan liar, kerusakan juga menjadi faktor yang sangat memengaruhi penurunan populasi kuda nil, jelas Animal Diversity Web. Kerusakan habitat sendiri dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti hutan yang dibabat habis, sungai yang tercemar, sampai pendangkalan air akibat aktivitas manusia. Tentunya, semua hal tersebut sangat berbahaya dan mengancam eksistensi mamalia ini.
Jika sungai terus mendangkal, maka kuda nil tidak bisa berenang dan mencari makan. Alhasil, ia harus mencari sumber air lain, itupun jika masih ada sungai atau danau yang tersisa. Jika pepohonan dan hutan dibabat habis, kuda nil juga tak bisa mencari makanan atau berlindung. Selain itu, jika air sungai atau danau tercemar maka ikan bisa mati dan kuda nil bisa terkena zat berbahaya yang akhirnya membunuhnya.
3. Aktivitas manusia

Aktivitas manusia seperti pembangunan pemukiman juga cukup mengganggu kuda nil, jelas Animalia. Hal ini bisa terjadi karena kuda nil terganggu dengan aktivitas manusia, khususnya jika aktivitas tersebut dilakukan di sekitar habitat kuda nil. Contohnya, jika sebuah desa dibangun di dekat sungai maka kuda nil akan terganggu dan marah. Kuda nil juga agresif hingga akhirnya menyerang manusia.
Nah, jika kuda nil menyerang manusia maka manusia juga merasa terancam dan akhirnya terjadi konflik. Dari konflik tersebut, tak jarang manusia memburu dan membunuh kuda nil karena dianggap merugikan. Selain itu, beberapa habitat kuda nil juga merupakan daerah konflik dan peperangan. Karenanya, bisa saja ada kuda nil yang dimakan, diburu, atau terjebak saat ada kegiatan baku tembak.
4. Industrialisasi

Saat ini manusia terus memperluas jalanan dan area industri. Sekilas, hal tersebut memang terlihat berguna. Namun jika industrialisasinya menggangu habitat kuda nil maka hal tersebut tak bisa dibiarkan. Asap dan limbah pabrik bisa membuat kuda nil sakit dan mampu membunuh kuda nil. Pembangunan jalan raya yang menggusur habitat kuda nil juga membuat mamalia semi akuatik ini kehilangan tempat tinggalnya. Terakhir, dengan adanya industrialisasi aktivitas manusia akan semakin memuncak dan akhirnya konflik antara manusia dengan kuda nil juga sering terjadi.
5. Aktivitas pertanian

Pembuatan kebun dan sawah memang baik bagi kehidupan manusia. Sayangnya, aktivitas pertanian semacam itu juga memengaruhi kehidupan kuda nil. Sebagai contoh, di beberapa daerah kuda nil dianggap sebagai hama. Akhirnya, banyak petani yang memburu dan membunuh kuda nil supaya kebun dan sawahnya tetap aman, jelas Save Animasl Facing Extinction. Padahal manusia menjadi pihak yang salah karena membangun area pertanian di sekitar habitat kuda nil.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada penyelesaian konkrit terkait masalah ini. Di satu sisi, manusia terus memperluas area pertanian dengan banyak alasan. Tapi di sisi lain, kegiatan tersebut terus menggusur habitat kuda nil dan memaksa mereka masuk ke area pertanian. Mungkin regulasi soal pembuatan area pertanian harus diperketat. Namun jika masyarakat tak mau bekerja sama maka hasilnya sama saja.
Sangat menyedihkan melihat hewan seeksotis kuda nil menjadi hewan terancam punah. Faktor yang mengancam eksistensinya juga ada banyak, bahkan beberapa diantaranya merupakan faktor eksternal yang terjadi akibat ulah mausia. Padahal, kita seharusnya melindungi dan menjaga hewan ini. Nah, sebagai manusia yang berakal, kamu harus ikut menjaga, melestarikan, dan menghormati kuda nil.