Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Isopoda Unik dari Genus Armadillidium, Kerabat Kepiting yang Hidup di Darat

kutu kayu pil
kutu kayu pil (commons.wikimedia.org/Franco Folini)
Intinya sih...
  • Kutu kayu pil, Armadillidium vulgare, hidup di berbagai tempat dan mampu menahan suhu ekstrem.
  • Armadillidium nasatum, kutu kayu pil usil, memiliki ciri fisik serupa dengan kutu kayu pil dan hidup di Eropa serta Amerika Utara.
  • Isopoda zebra, Armadillidium maculatum, memiliki tubuh yang dihiasi garis hitam dan putih serta cocok untuk dipelihara oleh pemula.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Isopoda, kutu kayu, atau woodlouse merupakan krustasea berukuran kecil. Isopoda bisa ditemukan ditemukan di berbagai tempat dan salah satunya di daratan. Nah, karena merupakan krustasea artinya isopoda berkerabat dengan kepiting, udang, dan lobster. Namun, ciri fisik dan kebiasaan isopoda agak berbeda dari ketiga hewan tersebut. Lebih lanjut, isopoda dibagi jadi beberapa genus seperti genus Armadillidium.

Sejatinya, genus Armadillidium merupakan genus yang berisikan isopoda kecil yang sering ditemukan di dalam kayu. Gak cuma itu, terkadang mereka juga terlihat di dalam rumah dan menggerogoti kayu. Armadillidium tidak berbahaya, bisa menggulung diri menjadi bola, dan jarang diulik. Maka dari itu, kali ini kita akan membahas beberapa spesies isopoda dari genis Armadillidium.

1. Kutu kayu pil

kutu kayu pil
kutu kayu pil (commons.wikimedia.org/Alexis)

Sepertinya, Armadillidium vulgare atau kutu kayu pil merupakan salah satu spesies dengan penyebaran terluas. Dilansir Animalia, hewan ini bisa ditemukan di Afrika, Amerika, Eropa, hingga benua Asia. Habitatnya juga beragam, mulai dari semak-semak, hutan, area pertanian, hingga area pemukiman. Walau begitu, kamu akan sulit menemukannya karena ia merupakan hewan yang hidup di dalam tanah.

Uniknya, spesies ini mampu hidup di tempat yang lebih kering jika dibandingkan dengan spesies Armadillidium lain. Nah, hal itulah yang membuat kutu kayu pil bisa hidup di berbagai daerah. Secara spesifik, ia mampu menahan suhu sekitar −2 °C hingga 36 °C. Warnanya sendiri hitam dan panjangnya tak lebih dari 1.8 centimeter. Alhasil, ia bisa bersembunyi dan berkamuflase dengan sempurna.

2. Kutu kayu pil usil

kutu kayu pil usil
kutu kayu pil usil (commons.wikimedia.org/Twosistersinthewild)

Dilansir NatureSpot, Armadillidium nasatum atau kutu kayu pil usil punya panjang rata-rata sekitar 1.2 centimeter. Kemudian, panjang maksimalnya mencapai 2.1 centimeter.. Uniknya, ia memiliki ciri fisik yang serupa dengan kutu kayu pil. Walau begitu, kamu bisa membedakan keduanya dari bentuk moncong mereka. Soal penyebaran, hewan yang hidup di hutan, semak-semak, dan kebun ini bisa ditemukan di Eropa. Namun, saat ini ia juga sudah diintroduksi ke Amerika Utara. Di habitatnya, ia kerap terlihat di bawah batu, tanah yang lembap, di dalam rumah, atau di dalam kayu yang membusuk.

3. Isopoda zebra

isopoda zebra
isopoda zebra (commons.wikimedia.org/EthanPo)

Seperti namanya, Armadillidium maculatum atau isopoda zebra punya tubuh yang dihiasi garis hitam dan putih yang serupa dengan zebra. Bedanya, ia merupakan krustasea mini yang panjangnya hanya sekitar 1.8 - 2.3 centimeter. Uniknya, laman Insektenliebe menerangkan kalau hewan ini merupakan spesies yang cocok jika ingin dipelihara oleh pemula. Sebab, perawatannya mudah dan ciri fisiknya juga unik.

Seperti isopoda lain di daftar ini, ia merupakan detrivor yang sangat suka memakan kayu, sisa makanan hewan lain, atau material tanaman yang sudah membusuk. Karenanya, hewan ini kerap terlihat berkelana di hutan, area lembap, kayu yang sudah mati, dan terkadang juga masuk ke pemukiman. Walau begitu, ia juga kerap terlihat di permukaan tanah dan warna putihnya membuat spesies ini mudah ditemukan.

4. Isopoda bintik kuning

isopoda bintik kuning
isopoda bintik kuning (inaturalist.org/Gaëtan Jouvenez)

Armadillidium gestroi atau isopoda bintik kuning merupakan spesies yang terbilang cukup cantik. Sebab, bintik atau tutul kuning di tubuhnya memberikan kesan mencolok, menawan, dan unik. Tak cuma cantik, bintik-bintik tersebut juga bisa digunakan untuk berkamuflase, khususnya di semak-semak atau dedaunan kering. Gak cuma itu, laman Terarrium Trade juga menerangkan kalau isopoda bintik kuning punya ukuran yang cukup besar dengan panjang 2 centimeter. Nah, perpaduan corak, warna, dan ukurannya membuat hewan ini sering dipelihara, khususnya di terrarium.

5. Isopoda badut

isopoda badut
isopoda badut (commons.wikimedia.org/Pasztilla aka Attila Terbócs)

Sama seperti badut, hewan dengan nama ilmiah Armadillidium klugii ini punya warna yang sangat mencolok. Secara spesifik, sisi-sisi tubuhnya dipenuhi warna jingga, bagian atas dan bawahnya punya warna hitam, dan bintik atau corak putih juga nampak di bagian punggung. Nah, perpaduan warna dan corak tersebut merupakan strategi pertahanan yang bernama mimikri.

Dalam hal ini, laman iNaturalist menjelaskan kalau isopoda badut melakukan mimikri dengan meniru ciri fisik dari laba-laba. Alhasil, predator akan takut kepadanya dan tak jadi memangsanya. Soal penyebaran, isopoda badut bisa dijumpai di benua Eropa, tepatnya di Yunani, Albania, hingga Laut Adriatik. Soal habitat, ia bisa menghuni dataran tinggi, area pesisir, semak-semak, hingga pemukiman.

Di balik tubuh kecilnya, ternyata isopoda dari genus Armadillidium menyimpan kemampuan unik dan hal menarik yang gak ada di hewan lain. Oleh sebab itu, kamu gak boleh meremehkan dan memandang rendah mereka. Sebaliknya, kamu harus menganggap mereka sebagai hewan yang eksotis dan berhak untuk hidup. Tak cuma itu, kamu juga harus menjaga dan mencoba untuk hidup berdampingan dengan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Metallyticus Splendidus, Predator Kecil dengan Kilau Metal

07 Nov 2025, 20:29 WIBScience