Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kelabang dari Genus Scolopendra, Terkenal dengan Ukuran Raksasanya

Kelabang gurun raksasa, salah satu kelabang dari genus Scolopendra (commons.wikimedia.org/Frank Boston)
Kelabang gurun raksasa, salah satu kelabang dari genus Scolopendra (commons.wikimedia.org/Frank Boston)

Kamu mungkin sering melihat kelabang di hutan, kebun, taman, daerah lembab, atau di dalam rumah. Bahkan tak menutup kemungkinan kalau kamu pernah digigit oleh oleh hewan ini. Namun walau kamu sering bertemu dan berinteraksi dengan kelabang belum tentu kamu tahu tentang klasifikasi dan jenis-jenis kelabang. Nah, dari banyaknya kelabang yang ada di dunia, kelabang dari genus Scolopendra jadi salah satu yang paling terkenal dan mudah ditemui.

Kelabang dari genus Scolopendra terkenal karena empat hal, yaitu ukurannya yang besar, warnanya yang mencolok, penyebarannya yang luas, dan gigitannya yang cukup menyakitkan. Namun walau punya reputasi yang cukup buruk nyatanya kelabang ini kerap dijadikan peliharaan, lho. Tak hanya itu, genus ini juga mencakup berbagai spesies kelabang dan kali ini kita akan membahas beberapa diantaranya!

1. Kelabang harimau

Kelabang harimau (commons.wikimedia.org/Matt Reinbold)
Kelabang harimau (commons.wikimedia.org/Matt Reinbold)

Nama kelabang harimau yang disematkan pada hewan ini merujuk ke tubuhnya yang berwarna jingga dan dihiasi corak garis hitam yang mana serupa dengan harimau. Bahkan tak hanya perawakannya yang mirip harimau, ternyata kelabang ini juga ganas seperti harimau. Tak jarang ia akan menggigit manusia jika merasa terancam, gigitannya juga menyakitkan dan ia punya bisa yang mampu menimbulkan beberapa efek. Untungnya gigitan hewan ini tidak akan membunuh manusia.

Laman Arizona Sorona Dessert Museum menjelaskan kalau makanan utama kelabang harimau adalah serangga, kodok, dan hewan pengerat. Arthropoda dengan nama ilmiah Scolopendra polymorpha ini biasanya ditemukan di gurun, hutan, kebun, dan pesisir pantai. Penyebaran alaminya sendiri mencakup dua wilayah, yaitu Amerika Serikat dan Meksiko. Tak hanya itu, ukurannya juga besar karena ia mampu tumbuh hingga sepanjang 20 centimeter.

2. Kelabang bergaris mediterania

Kelabang bergaris mediterania (uk.m.wikipedia.org/Eran Finkle)
Kelabang bergaris mediterania (uk.m.wikipedia.org/Eran Finkle)

Seperti namanya, hewan dengan nama ilmiah Scolopendra cingulata ini menghuni wilayah mediterania. Penyebarannya sendiri mencakup beberapa wilayah, seperti Afrika Utara, Spanyol, Portugal, Prancis, Bulgaria, Palestina, Italia, dan sebagian Timur Tengah. Jika diukur mungkin kamu menganggap kalau hewan dengan panjang maksimal 15 centimeter ini punya ukuran yang cukup besar. Namun nyatanya ia jadi kelabang terkecil di famili Scolopendridae, lho.

Kelabang yang kerap ditemukan di gurun ini punya kemampuan menggali yang baik. Di banyak kesempatan ia sering ditemukan di dalam lubang, di bawah tumpukan kayu, di sela-sela batu, atau di semak-semak. Ia baru akan keluar dari tempat persembunyiannya untuk mencari mangsa. Mangsanya sendiri ada banyak, mulai dari reptil, amfibi, serangga, arthropoda, bahkan mamalia kecil. Sebagai predator oportunis hewan ini akan memakan apapun yang bisa ditangkap. 

3. Kelabang gurun raksasa

Kelabang gurun raksasa (commons.wikimedia.org/John)
Kelabang gurun raksasa (commons.wikimedia.org/John)

Dengan panjang maksimal yang mencapai 20 centimeter tidak mengherankan jika kelabang ini diberi nama kelabang gurun raksasa. Tak cuma besar, hewan dengan nama ilmiah Scolopendra heros ini juga punya kolorasi yang disebut warna aposematik. Warna aposematik sendiri adalah warna mencolok yang dimiliki hewan dan berfungsi sebagai sinyal supaya predator tidak mendekat. Dalam hal ini, kelabang gurun raksasa punya beberapa variasi warna yang mencolok, seperti jingga, merah, kuning, dan hitam.

Layaknya kelabang lain, kelabang gurun raksasa termasuk predator oportunis yang bisa memakan apapun, mulai dari serangga, arthropoda, kadal, mamalia kecil, sampai ular, jelas Arthropod Museum. Bahkan tak hanya berguna untuk membunuh mangsa, nyatanya gigitan dan bisa hewan ini jadi salah satu yang paling menyakitkan diantara kelabang lain. Tercatat, bisa kelabang gurun raksasa dapat menyebabkan beberapa efek, seperti rasa sakit yang luar biasa, pembengkakan, kerusakan jaringan, sampai sakit kepala.

4. Kelabang raksasa pasifik

Kelabang raksasa pasifik (commons.wikimedia.org/takato marui)
Kelabang raksasa pasifik (commons.wikimedia.org/takato marui)

Dilansir iNaturalist, Scolopendra subspinipes atau kelabang raksasa pasifik menyandang dua gelar, yaitu salah satu kelabang terbesar dan kelabang dari genus Scolopendra yang punya penyebaran paling luas. Pertama, ukuran hewan ini bisa mencapai 36 centimeter. Kedua, penyebarannya mencakup berbagai daerah, seperti Indonesia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Rusia, daerah di Samudra Hindia, Kepulauan Karibia, Malaysia, Australia, sampai Amerika Serikat.

Hewan ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang panjang, besar, dan warna jingga dan cokelat yang ada di bagian atas tubuh. Jika dibandingkan dengan kelabang lain gigitan spesies ini juga cukup mematikan. Bahkan seorang anak berumur 7 tahun di Filipina pernah meninggal setelah digigit oleh kelabang ini di bagian kepala. Karenanya kamu tak boleh meremehkan gigitan kelabang raksasa pasifik. Korban gigitan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan medis.

5. Kelabang kepala merah

Kelabang kepala merah (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Kelabang kepala merah (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Dilansir Atlas of Living Australia, kelabang ini memiliki banyak nama, seperti kelabang kepala merah dan kelabang kaki cincin biru. Hewan dengan nama ilmiah Scolopendra morsitans ini juga unik karena jadi spesies tipe dari genus Scolopendra. Ukurannya memang tidak terlalu besar karena panjang maksimalnya hanya 13 centimeter. Tapi jangan salah, ternyata ia termasuk hewan invasif yang berbahaya, lho. Hal tersebut dapat terjadi karena kemampuan bertahannya yang baik, reproduksinya yang cepat, dan keganasannya dalam berburu. Umumnya ia suka tinggal di gurun yang kering, namun terkadang juga terlihat di hutan, sungai, atau kebun yang lembab.

Ternyata genus Scolopendra terdiri dari beberapa spesies yang punya ukuran besar, warna mencolok, dan bisa yang kuat. Mereka juga merupakan predator tangguh dan sanggup mamakan apapun. Habitatnya juga beragam, mulai dari gurun yang kering, hutan yang lebat, sampai sungai yang lembab dan berair. Tak hanya itu, penyebaran genus ini juga cukup luas, oleh karena itu kamu harus berhati-hati jika tak ingin bertemu hewan ini. Kamu juga tak boleh meremehkan gigitannya karena ada spesies yang mampu membunuh manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us