5 Musuh Burung Elang di Alam, Mengancam Kehidupan dan Aktivitasnya!

Laman Bird Fact dan National Wildlife Federation menjelaskan kalau burung alap-alap merupakan burung predator yang bisa memakan apapun. Mau itu amfibi, reptil, serangga, mamalia, sampai burung lain masuk ke menu makanan burung ini. Nah, karena kebiasaan makannya tersebut alap-alap jadi salah satu musuh dan saingan terbesar burung elang. Gerakan alap-alap juga cenderung lebih cepat dan lincah dari burung elang, alhasil di banyak kesempatan alap-alap bisa menangkap makanan dengan lebih efisien daripada elang.

Tak cuma mengambil makanan elang, di beberapa kesempatan alap-alap juga bisa memakan elang berukuran kecil. Tapi tak jarang juga burung elang membahas dendam dengan ikut memakan alap-alap berukuran kecil. Selain itu, tak jarang alap-alap juga bersarang di tempat yang seharusnya dipakai elang. Persaingan kedua burung ini jadi persaingan yang sangat ketat karena keduanya bersaing dalam banyak hal, seperti mencari mangsa, membuat sarang, sampai memakan satu sama lain.

Dilansir Animal Diversity Web, makanan utama kucing liar adalah reptil, amfibi, ikan, serangga, mamalia kecil, dan burung. Oleh karena itu, tak jarang kucing liar mengambil makanan yang seharusnya jadi makanan elang. Kucing liar juga punya kemampuan yang tidak dimiliki burung elang, yaitu berenang, berjalan di tanah, dan memanjat pohon. Alhasil di beberapa kesempatan kucing liar mampu menyaingi burung elang, khususnya dalam kegiatan berburu.

Tak hanya itu, kucing liar juga sering memakan elang berukuran kecil atau anakan burung elang. Karenanya kucing liar juga jadi momok yang cukup menakutkan bagi burung predator ini. Untungnya, burung elang punya senjata berupa cakar dan paruh yang kuat yang sangat berguna untuk mengusir, melukai, dan menyerang kucing liar. Selain itu, burung elang juga kerap memakan kucing liar, khususnya kucing yang berukuran kecil. Jika melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan kalau kucing liar dan burung elang jadi dua musuh yang punya banyak perbedaan.

Biawak berukuran kecil memang bukan masalah bagi burung elang, bahkan biawak berukuran kecil jadi salah satu makanan yang lezat bagi burung ini. Namun hal tersebut berbanding terbalik jika yang dijumpai adalah biawak berukuran besar. Bagaimana tidak, dengan panjang yang bisa mencapai 2 meter, gigi yang kuat, cakar yang tajam, dan bisa yang mematikan biawak cukup berbahaya bagi burung elang. Biawak juga termasuk predator oportunis yang artinya ia bisa memakan tikus, ikan, reptil lain, bahkan telur dan anakan burung elang yang ada di atas pohon, jelas Animalia.

Jika dibandingkan dengan alap-alap dan kucing liar biawak juga jadi musuh yang sangat merepotkan. Bagaimana tidak, biawak punya kulit keras yang mana cukup sulit dilukai dan ditembus oleh cakar dan paruh elang. Gerakan biawak juga lincah sehingga ia bisa bersembunyi di tempat yang tidak bisa dijangkau burung elang. Untungnya dibandingkan musuh lain biawak tak terlalu sering berkonflik dengan burung elang. Di banyak kesempatan kadal ini lebih suka beraktivitas di air daripada mengusik kehidupan elang.

Secara umum, ular bisa jadi musuh sekaligus makanan bagi burung elang. Secara khusus, beberapa spesies elang seperti Spilornis cheela atau elang ular bido sangat suka memakan ular, entah ular berbisa atau tidak berbisa. Spesies elang lain juga bisa memakan ular dengan mudah. Namun terkadang burung elang harus tunduk kepada ular, khususnya ular berbisa tinggi, ular arboreal, dan ular berukuran raksasa.

Pertama, ular berukuran besar seperti ular sanca dengan mudah bisa memakan burung seperti burung elang, jelas San Diego Zoo Wildlife Alliance. Di sisi lain, walau tidak bisa memakan elang ular berbisa tinggi sanggup membunuh elang dengan bisa yang mematikan. Terakhir, beberapa ular arboreal yang hidup di pohon juga jadi momok tersendiri karena bisa memakan telur dan anakan elang. Nah, untuk mengatasi hal tersebut biasanya elang akan menyerang ular dengan cakar atau paruhnya. Sayangnya, cakar dan paruh memang efektif untuk melawan ular kecil, namun kurang efektif untuk melumpuhkan ular raksasa.

Laman Loudon Wildlife Conservacy menjelaskan kalau manusia merupakan salah satu musuh burung elang. Tak tanggung-tanggung, jika dibandingkan musuh yang lain manusia jadi musuh yang paling berbahaya dan bertanggung jawab akan penurunan populasi elang. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas manusia sangat mengganggu burung elang. Tercatat, manusia sering merusak hutan, menyebarkan polusi, dan memburu elang untuk dimakan atau dijadikan peliharaan. Selain itu, manusia juga kerap membunuh elang karena dianggap mengganggu.

Padahal jika diulik elang bukanlah hewan pengganggu, justru kehadiran elang sangat penting karena membantu membasmi hama di sawah, kebun, atau taman. Namun, kerusakan yang ditimbulkan manusia sudah terlalu parah. Saat ini ada banyak spesies elang yang populasinya menurun akibat perbuatan manusia. Beberapa diantaranya adalah Spilornis cheela, Nisaetus bartelsi, dan Stephanoaetus coronatus. Beberapa elang juga jadi hewan dilindungi, karenanya kamu tak boleh memburu, menangkap, membunuh, atau memperdagangkan elang dengan sembarangan.

Walau punya status sebagai predator ganas yang bisa memakan apapun namun elang tetap punya musuh yang merepotkan. Musuh-musuh burung elang ada banyak, mulai dari ular, biawak, kucing liar, burung alap-alap, sampai manusia. Beberapa musuh memang tidak terlalu berbahaya, namun ada juga musuh yang mampu membuat populasi elang terus menurun. Di banyak kesempatan elang juga bisa melawan musuh-musuh tersebut, tapi tak jarang elang juga kewalahan dan tidak bisa berkutik di hadapan musuh-musuhnya.