5 Situs Kuno yang Dikaitkan dengan Corn Moon, Jejak Panen dan Bulan di Masa Lalu

- Fenomena Corn Moon terkait dengan ritual, arsitektur, dan kosmologi kuno
- Piramida bulan di Teotihuacan, Huaca de la Luna di Peru, dan Huaca Prieta di Peru adalah situs kuno yang dikaitkan dengan makna Corn Moon
- Situs-situs tersebut menunjukkan hubungan manusia dengan Bulan sejak ribuan tahun lalu dalam konteks panen jagung dan kesuburan
Fenomena Corn Moon yang terjadi pada September 2025 bukan hanya sekadar tontonan astronomi modern. Dalam banyak kebudayaan kuno, bulan purnama yang jatuh pada musim panen jagung atau hasil bumi lainnya sering dikaitkan dengan ritual, arsitektur, hingga kosmologi sakral. Tak heran, beberapa situs kuno di dunia ternyata memiliki jejak keterkaitan antara bulan, panen, dan jagung.
Mulai dari piramida di Meksiko hingga gundukan raksasa berbentuk ular di Amerika Utara, semuanya menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan Bulan sudah terjalin sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak 5 situs kuno yang sering dikaitkan dengan makna Corn Moon!
1. Piramida bulan di Teotihuacan

Piramida bulan di Teotihuacan, Meksiko, berdiri megah sebagai simbol kesakralan bulan bagi masyarakat Mesoamerika kuno. Dinamai demikian karena diyakini terkait dengan dewi bulan dan kesuburan, bangunan ini menjadi pusat upacara keagamaan, termasuk ritual pertanian.
Menurut catatan arkeologi INAH (Instituto Nacional de Antropología e Historia), piramida ini tidak hanya tempat pemujaan, tetapi juga berfungsi sebagai titik orientasi astronomi. Cahaya bulan purnama tertentu bahkan diyakini memantul lurus ke arah struktur utama.
Keterkaitan antara jagung, kesuburan, dan bulan dalam kosmologi Mesoamerika membuat piramida ini sering dikaitkan dengan simbolisme Corn Moon—bulan purnama yang menjadi tanda panen jagung.
2. Huaca de la luna di Peru

Di lembah Moche, Peru, berdiri Huaca de la Luna, kuil yang menjadi pusat ritual masyarakat Moche sekitar abad ke-5. Seperti namanya, situs ini didedikasikan untuk pemujaan dewa atau dewi bulan.
Menurut jurnal Arts and Multidisciplinary Digital Publishing Institute bahwa mural di dinding kuil menggambarkan hubungan kuat antara Bulan, peperangan, dan kesuburan tanah. Para arkeolog menemukan bahwa siklus lunar kemungkinan besar dijadikan dasar perhitungan waktu untuk aktivitas pertanian dan ritual keagamaan.
Bagi masyarakat Moche, bulan dianggap lebih berpengaruh daripada Matahari dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Tak heran, Corn Moon hari ini bisa dianggap sebagai gema jauh dari praktik spiritual mereka.
3. Huaca prieta di Peru

Tak jauh dari Huaca de la Luna, ada Huaca Prieta, salah satu situs arkeologi tertua di Amerika Selatan. Meski tidak secara langsung terkait dengan pemujaan bulan, situs ini penting karena menyimpan bukti penggunaan jagung (maize) yang sangat awal, sekitar 4.500 tahun lalu.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal PNAS (Proceedings of the National Academy of Sciences), sisa-sisa tongkol jagung ditemukan bersama artefak tekstil dan kerajinan. Hal ini menunjukkan jagung sudah memiliki peran vital dalam kehidupan spiritual dan ekonomi masyarakat kuno.
Keterkaitannya dengan Corn Moon jelas terasa, yakni bupan purnama September menandai puncak panen jagung, tanaman yang sudah dianggap sakral sejak ribuan tahun lalu di situs seperti Huaca Prieta.
4. Serpent mound di Ohio

Berbeda dari piramida dan kuil, Serpent Mound adalah gundukan tanah raksasa berbentuk ular sepanjang lebih dari 400 meter. Dibangun oleh budaya prasejarah Adena atau Fort Ancient, situs ini sering dikaitkan dengan simbolisme kosmologi.
Menurut laporan UNESCO, orientasi tubuh “ular” di Serpent Mound memiliki kesesuaian dengan titik balik matahari dan pergerakan bulan. Bahkan, beberapa penelitian menyebut bahwa bagian tertentu dari gundukan ini sejajar dengan arah terbitnya bulan saat fenomena major lunar standstill yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun.
Meski tidak langsung terkait dengan jagung, hubungan ular, panen, dan bulan menjadikan Serpent Mound simbol kosmik yang sering dipandang selaras dengan makna Corn Moon.
5. Chaco canyon di New Mexico

Chaco Canyon adalah pusat kebudayaan Ancestral Puebloans yang berkembang sekitar tahun 850—1250 M. Kompleks bangunan dan kiva besar di sini menunjukkan pengetahuan astronomi tingkat tinggi.
Menurut National Park Service (NPS), beberapa struktur di Chaco Canyon dirancang sejajar dengan posisi bulan selama siklus major lunar standstill. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Chaco memantau pergerakan Bulan dengan presisi luar biasa.
Selain itu, arkeolog menemukan bahwa Chaco Canyon juga erat dengan siklus pertanian. Dengan jagung sebagai tanaman utama masyarakat Pueblo, keterhubungan Bulan dan panen terasa nyata. Tak heran, situs ini sering dihubungkan dengan makna spiritual dari fenomena Corn Moon.
Situs-situs kuno ini memperlihatkan bahwa Corn Moon bukan sekadar fenomena astronomi modern, melainkan gema panjang dari tradisi manusia dalam mengaitkan bulan dengan panen dan kesuburan. Dari piramida hingga gundukan tanah, semuanya menegaskan bahwa bulan adalah kalender abadi umat manusia.
Maka, ketika Corn Moon September 2025 menghiasi langit dengan cahaya merah tembaga akibat gerhana, kita bukan hanya menyaksikan peristiwa kosmik, tapi juga terhubung dengan jejak ribuan tahun peradaban yang telah lebih dulu menatap Bulan dengan penuh makna.