5 Spesies Ular Terbesar di Indonesia Berdasarkan Bobot, Pernah Lihat?

Spesies ular terbesar yang bisa ditemukan di Indonesia adalah sanca bodo (Python bivittatus). Mereka bahkan merupakan ular terbesar di Asia dan terbesar kedua di dunia. Dilansir National Geographic, sanca bodo bisa mencapai panjang 7 meter dan berat 90 kg. Namun, mereka sebenarnya berpotensi mencapai bobot dua kali lipatnya.

Seekor sanca bodo bernama Baby yang pernah ditangkar di kebun binatang di Amerika Serikat adalah buktinya. Pada saat kematiannya, Baby tercatat memiliki berat 182,8 kg. Hanya anakonda hijau (Eunectes murinus) yang bisa melampaui angka tersebut. Bobot maksimum anakonda hijau diperkirakan mencapai 250 kg.

Sanca bodo bisa ditemukan di cukup banyak daerah di Indonesia. Ular yang juga disebut sanca burma ini hidup di Pulau Jawa, Bali, dan sebagian kecil Sulawesi. Habitat mereka adalah hutan dan rawa berumput. Sayangnya, habitat yang terus berkurang membuat interaksi manusia dengan ular ini kadang tak terhindarkan.

Sanca kembang (Malayopython reticulatus) adalah ular terbesar ketiga di dunia. Menurut Britannica, bobot maksimal mereka adalah 175 kg, masih kalah dari anakonda hijau dan sanca bodo. Namun, sanca kembang memegang rekor sebagai ular terpanjang di dunia. Panjang mereka pernah dilaporkan mencapai 10 meter.

Di Indonesia, sanca kembang bisa ditemukan di hampir semua daerah dari barat hingga timur. Mereka bisa menyebar ke banyak pulau karena merupakan perenang yang ulung. Sanca kembang pun tak termasuk ular yang terancam punah. Namun, coraknya yang indah membuat mereka kerap diburu untuk diambil kulitnya maupun dipelihara.

Selain sanca bodo dan sanca kembang, tak ada lagi ular dengan bobot ratusan kilogram yang hidup di Indonesia. Namun, masih ada beberapa ular lain yang punya ukuran menakjubkan. Salah satunya sanca permata (Simalia amethistina), ular terbesar kedelapan di dunia. Dilansir iNaturalist, sanca permata bisa mencapai panjang 5,5 meter dan berat 27 kg.

Sanca permata mendapatkan namanya dari kulitnya yang bercahaya seperti batu permata. Ular ini bisa ditemukan di daerah timur Indonesia, seperti Kepulauan Maluku, Kepulauan Aru, dan Papua. Karena ukurannya yang besar, sanca permata mampu memangsa walabi, sejenis kanguru kecil yang terdapat di Papua.

Ular yang satu ini tentu juga terdapat di Papua sesuai namanya, sanca papua (Apodora papuana). Nama lain mereka adalah sanca air papua karena habitatnya di daerah lembap berawa-rawa. Mereka juga disebut sanca zaitun papua karena warnanya kehijauan seperti buah zaitun. Uniknya, ular ini bisa mengubah warna kulitnya menjadi kekuningan.

Sanca papua memiliki panjang rata-rata 4 meter dan berat 22,5 kg. Namun, informasi soal ukuran maksimal mereka sangat terbatas. Distribusi sanca papua lebih banyak terpusat di bagian timur Pulau Papua, alias wilayah Papua Nugini. Namun, mereka juga bisa ditemukan di wilayah Indonesia dan pulau-pulau di sekitar Papua.

Ular terbesar kelima yang berhabitat asli di Indonesia adalah sanca karpet (Morelia spilota). Ular ini diberi nama sesuai corak kulitnya yang seperti karpet eksotis. Dilansir Reptilscove, sanca karpet bisa mencapai panjang 4 meter dan berat 15 kg. Ukuran betinanya lebih besar, dengan bobot bisa sampai empat kali lipat sang pejantan.

Sanca karpet hidup di Papua dan Australia. Mereka memiliki beberapa subspesies yang tersebar di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan hingga padang rumput kering. Subspesies yang hidup di Indonesia adalah Morelia spilota variegata dan disebut juga sanca karpet darwin.

Lima ular di atas memiliki ukuran luar biasa yang bisa membuat kita ngeri sekaligus takjub. Mereka ada di Indonesia, maka kita punya kesempatan melihatnya secara langsung. Adakah di antara mereka yang pernah kamu lihat?