Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tahap Evolusi Manusia sejak Zaman Purba sampai Saat Ini

alur evolusi manusia di Ethiopia yang dijelaskan di Museum Nasional Ethiopia (commons.wikimedia.org/Adam Jones)

Dalam sains, keberadaan manusia dapat dijelaskan melalui jejak-jejak evolusi yang sudah tampak pada zaman purba. Bahkan, ilmuwan menyatakan bahwa kekerabatan dan kemiripan DNA kita dengan organisme lainnya menjadi bukti bahwa sebetulnya kita semua berasal dari nenek moyang yang sama.

Lalu, bagaimana tahapan evolusi manusia sejak zaman purba? Kalau penasaran dengan pembahasan sains kali ini, kamu bisa baca artikel ini sampai habis, oke!

1. Jejak evolusi nenek moyang kita sudah ada sejak 5,8 hingga 8 juta tahun lalu

ilustrasi tampilan 3D yang membedakan antara tulang nenek moyang kita dan primata lainnya (commons.wikimedia.org/Almécija, Moyà-Solà & Alba)

Dicatat dalam laman New Scientist, keberadaan nenek moyang manusia di zaman purba diawali dengan kehadiran primata berjalan tegak bernama Orrorin tugenensis. Spesies itu sudah ada di Benua Afrika pada 5,8 hingga 6 juta tahun lalu. Nah, nenek moyang awal manusia purba tersebut masih berkerabat dekat dengan gorila dan simpanse.

Namun, masih kurang jelas bagaimana Orrorin tugenensis mengalami pencabangan spesies mengingat rentang waktu antara kemunculan mereka dan spesies baru berikutnya hanya berada di jarak yang pendek, yakni 100 hingga 200 ribu tahun saja. Ada kemungkinan bahwa spesies ini punah atau justru beradaptasi dengan ketat sehingga membentuk genus baru.

2. Kemunculan nenek moyang awal manusia pada 5 juta tahun lalu

konstruksi 3D dari tengkorak nenek moyang manusia pada 5 juta tahun lalu (commons.wikimedia.org/Rama)

Keberadaan nenek moyang manusia paling awal berikutnya bisa diketahui melalui fosil-fosil purba yang berusia lebih dari 5 juta tahun. Dilansir Britannica, nenek moyang manusia paling awal yang dapat diprediksi adalah Ardipithecus, spesies tertua dengan genus yang sangat mirip dengan manusia.

Nah, menurut ilmuwan, Ardipithecus ini disinyalir menjadi nenek moyang dari Australopithecus, sekelompok nenek moyang manusia purba yang dipercaya sebagai cikal bakal kehadiran manusia modern (Homo sapiens). Ardipithecus sendiri ada di kisaran waktu kemunculan primata yang berjalan tegak pertama, yakni 4,4 hingga 5,8 juta tahun lalu.

3. Misteri kehadiran Lucy pada 3 juta tahun lalu

penggabungan model 3D kerangka manusia purba (flickr.com/James St. John)

Apa kamu pernah mendengar tentang Lucy? Ya, kabar ditemukannya fragmen fosil manusia purba berumur 3,2 juta tahun di Hadar, Ethiopia menjadi salah satu perbincangan hangat di kalangan pencinta sains. Seperti diberitakan dalam laman The Nature Education, pada 1974 lalu, Dr. Donald Johanson dan Tom Gray menemukan potongan-potongan fosil purba yang akhirnya diketahui sebagai salah satu bekas kerangka nenek moyang manusia tertua.

Fragmen dari fosil-fosil tersebut dinamakan Lucy dan masih menjadi salah satu pembahasan menarik hingga saat ini. Nah, kendati tidak mendapatkan fosil secara utuh, ilmuwan bisa melakukan rekonstruksi dan membuat gabungan kerangka 3D secara lengkap. Di sana dapat disimpulkan bahwa Lucy termasuk ke dalam kelompok Australopithecus afarensis.

4. Manusia purba mengalami perkembangan pesat pada 1 juta tahun lalu

ilustrasi lukisan yang menggambarkan manusia purba yang dipajang di Museum Zhoukoudian (commons.wikimedia.org/Diego Tirira)

Nenek moyang manusia purba mengalami perkembangan pesat pada 1 juta tahun lalu. Bahkan, mereka sudah mengenal dan bisa menguasai api untuk berbagai kebutuhan hidup, seperti diulas dalam Science Alert. Ilmuwan melakukan riset dan penelitian berkaitan akan hal ini.

Didapatkan kesimpulan bahwa manusia sudah mengenal api sejak 1—1,5 juta tahun lalu. Tubuh manusia pun berevolusi dengan pesat. Spesies manusia purba pada 1 juta tahun lalu menjadi cikal bakal dari kemunculan Homo sapiens atau manusia modern. Jejak evolusi di saat itu pun bisa didapatkan dari berbagai macam fosil manusia purba yang mayoritas masih berada di Benua Afrika.

5. Kemunculan Homo sapiens sebagai spesies penguasa Bumi

model tampilan 3D dari Homo heidelbergensis di Smithsonian Natural History Museum (flickr.com/Ryan Somma)

Pada 500 hingga 750 ribu tahun lalu, Homo sapiens awal sudah mulai muncul dan mereka dianggap sebagai manusia modern sampai saat ini. DNA yang sama dengan manusia modern ditemukan di dasar gua yang berada di Pegunungan Atapuerca Spanyol. DI sana, ilmuwan menemukan ribuan gigi dan tulang berusia 430 ribu tahun.

Nah, seperti dijelaskan dalam Smithsonian Magazine, ilmuwan sepakat bahwa kemunculan nenek moyang manusia modern atau Homo sapiens mulai dideteksi pada 550—750 ribu tahun lalu. Hingga saat ini, manusia modern masih menjadi spesies paling dominan di Bumi dan terus mengalami evolusi secara mikro.

Dengan adanya tahapan evolusi seperti ini, diharapkan kita bisa memahami garis besar hubungan antara manusia modern dengan nenek moyangnya yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Semoga dapat menambah wawasan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dahli Anggara
EditorDahli Anggara
Follow Us