Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Burung Migran yang Singgah di Indonesia, Jangan Lewatkan Kesempatan Melihatnya!

Far eastern curlew
Far eastern curlew (inaturalist.org/Shaun Lee)
Intinya sih...
  • Chinese egret (Egretta eulophotes) bermigrasi ke Indonesia dari Filipina, Malaysia, Kamboja, Vietnam, India.
  • Far eastern curlew (Numenius madagascariensis) bermigrasi ke Indonesia dari Australia, China, Papua Nugini, dan Selandia Baru.
  • Red-necked stint (Calidris ruficollis) bermigrasi ke Indonesia dari Asia Tenggara hingga Tasmania serta Selandia Baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak hanya manusia yang suka bepergian, tapi burung juga punya migrasi musiman, lho. Waktu penjelajahan setiap burung berbeda, tapi kebanyakan melakukannya saat musim dingin mulai menyelimuti belahan bumi utara. Ada banyak burung yang hidup di sana memilih terbang menuju wilayah tropis. Mereka bermigrasi untuk mendapatkan asupan makanan terbaik, tempat berkembang biak dan bersarang yang suhunya lebih bersahabat. Migrasinya biasa terjadi antara bulan September hingga Maret, bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.

Saat burung bermigrasi, mereka biasanya juga menghuni berbagai habitat yang paling sesuai dengan preferensinya. Jadi, kamu mungkin bisa mengunjungi pesisir pantai, lahan basah atau kawasan hutan. Walaupun musim hujan melanda, rasanya agak disayangkan jika harus melewatkan melihat burung-burung yang tidak berasal dari Indonesia, bukan? Jadi, berikut beberapa burung yang biasanya singgah di Indonesia saat bermigrasi.

1. Chinese egret (Egretta eulophotes)

Chinese egret
Chinese egret (inaturalist.org/Stephen Matthews)

Spesies burung ini biasanya berkembang biak di China, kebanyakan di Changhai County, ada juga di Korea Utara dan Korea Selatan. Selain itu, populasi kecil juga berkembang biak di bagian tenggara Rusia. Saat musim dingin, chinese egret mulai terbang ke selatan untuk menuju area yang lebih hangat.

Melansir Birdlife Datazone, chinese egret menghabiskan musim dinginnya di Filipina, Malaysia, Kamboja, Vietnam, India dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, populasi kecil biasanya memilih Kalimantan, ada juga di bagian utara Sulawesi dan timur Sumatra.

2. Far eastern curlew (Numenius madagascariensis)

Far eastern curlew
Far eastern curlew (inaturalist.org/Shaun Lee)

Tempat perkembangbiakan far eastern curlew berada di bagian timur Rusia, mulai dari bagian hulu Sungai Nizhnanya Tunguska hingga Pegunungan Verkhoyarsk, menuju Kamchatka dan ke selatan hingga Primorye. Burung ini juga bermigrasi saat musim dingin dan tempat persinggahan utamanya berada di Laut Kuning di area Korea Utara, Korea Selatan dan China.

Far eastern curlew juga melewati Jepang, Brunei, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Singapura. Sebenarnya sebagian besar dari populasinya (sekitar 75 persen) memilih menghabiskan musim dingin di Australia. Tapi, sisanya memilih bermigrasi ke China, Indonesia, Papua Nugini dan Selandia Baru.

3. Red-necked stint (Calidris ruficollis)

Red-necked stint
Red-necked stint (inaturalist.org/ncueeleo)

Sebagai burung migran sejati yang menjelajah jarak jauh, red-necked stint memilih bermigrasi ke Asia Tenggara dan Australasia, bahkan hingga Tasmania serta Selandia Baru. Mereka mulai bemirgasi di luar musim kawin. Soalnya saat sedang kawin, mereka memilih berkembang biak di wilayah pesisir Arktik di bagian timur Eurasia, dilansir Animalia.

4. Lesser sand plover (Charadrius mongolus)

Lesser sand plover
Lesser sand plover (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Penyebaran lesser sand plover berada di Pegunungan Himalaya, kemudian tersebar hingga dataran pesisir tandus di bagian timur laut Siberia. Mereka juga jadi salah satu burung yang bermigrasi jarak jauh, menghabiskan musim dingin di pantai berpasir bagian timur Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara hingga Australasia. Sayangnya, tidak ada informasi mengenai habitat yang dihuninya di Indonesia.

5. Grey-faced buzzard (Butastur indicus)

Grey-faced buzzard
Grey-faced buzzard (commons.wikimedia.org/Pauline Carmel Joy Eje)

Sebagian besar grey-faced buzzard berada di Jepang, khususnya kawasan Satoyama. Di sana, mereka menghuni habitat berupa hutan, sawah, sungai dan padang rumput. Burung ini ternyata menggunakan satu-satunya jalur migrasi burung pemangsa yang melintasi lautan dunia, lho. Saat bermigrasi, mereka memanfaatkan angin dan deretan pulau-pulau sebagai jalur penghentiannya. Mereka biasanya tiba di Jepang pada akhir Maret hingga awal April.

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, grey-faced buzzard terbang ke selatan saat akhir September hingga pertengahan Oktober. Walaupun titik terbaik untuk menyaksikan migrasinya ada di Taiwan, tapi mereka juga sempat singgah di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Coba kunjungi kawasan uhtan, hutan pegunungan, semak belukar dan pinggiran hutan untuk melihatnya.

6. Christmas island frigatebird (Fregata andrewsi)

Christmas island frigatebird
Christmas Island frigatebird (commons.wikimedia.org/Francesca Veronesi)

Seperti namanya, chirstmas island frigatebird merupakan burung endemik Christmas Island di Australia. Mereka biasanya bersarang di kawasan hutan kecil hingga area pemakaman. Menariknya, saat musim kawin tiba, mereka justru terbang jauh hingga ke perairan pesisir Jawa untuk mencari makan.

Tidak hanya itu, di luar musim kawin, mereka juga menjelajah jauh melintasi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand. Bahkan Teluk Jakarta jadi lokasi penting tempat migrasinya, dalam sehari pernah tercatat ada 100-200 burung ekor singgah di sana.

Sebenarnya masih banyak tambahan untuk daftar burung di atas, mungkin ada ratusan lebih untuk burung yang melewati jalur migrasi tersebut. Hanya saja, daftar di atas sudah termasuk jenis burung yang paling sering mengunjungi Indonesia. Jika kamu penasaran ingin melihatnya, saat ini waktu terbaik karena sedang musim bermigrasi. Tertarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Bagaimana Proses Pembuatan Patung Liberty? Penuh Cerita Unik!

14 Nov 2025, 22:24 WIBScience