6 Fakta Anjing Laut Berjanggut, Bergantung pada Bongkahan Es!

Anjing laut berjanggut merupakan spesies anjing laut yang hidup di Perairan Alaska. Hewan dengan nama ilmiah Erignathus barbatus ini menggunakan permukaan es di atas lautan untuk mencari makan, beristirahat, hingga melahirkan.
Anjing laut berjanggut ini mendapatkan namanya dari kumis panjang putih lebat yang berada di wajahnya. Kumis ini sangat sensitif dan digunakan untuk mencari makanan di dasar laut. Penasaran nggak sih ada fakta apa lagi mengenai anjing laut ini? Yuk kita simak!
1. Bergantung pada pergerakan bongkahan es

Anjing laut berjanggut menyukai perairan di Arktik dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Mereka juga lebih menyukai daerah dengan bongkahan es tebal. Umumnya, anjing laut berjanggut akan terpisah satu sama lain, satu individu dewasa per bongkahan es.
Anjing laut berjanggut akan bergantung pada pergerakan bongkahan es yang mereka diami. Hewan ini akan mengikuti es ke arah selatan selama musim dingin, dan kembali ke utara selama musim panas. Bukan tanpa alasan, bongkahan es ini akan hanyut ke wilayah perairan yang lebih dangkal dan menyediakan tempat bagi anjing laut mencari makan.
Dikutip dari Animal Diversity Web, anjing laut berjanggut menghindari bongkahan es yang banyak dihuni walrus. Mereka juga dapat berpindah ke daratan dan pantai berkerikil ketika musim panas saat bongkahan es jarang terbentuk.
2. Betina berukuran lebih besar

Anjing laut berjanggut memiliki ciri khas berupa tidak memiliki daun telinga dan sirip depannya yang berbentuk seperti persegi. Mereka juga memiliki rambut tebal pada bagian moncongnya. Individu dewasa memiliki warna tubuh abu-abu kecokelatan dengan bagian punggung berwarna lebih gelap. Terkadang terdapat beberapa bintik samar pada bagian punggung atau bintik yang lebih gelap di bagian sisi badannya. Individu betina dari anjing laut berjanggut memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan jantan, dilansir dari Animalia.
3. Individu muda suka menyelam lebih dalam

Anjing laut berjanggut biasanya mencari makan di dasar laut pada siang hari. Mereka akan memakan hewan kecil, seperti kerang, cumi-cumi, dan ikan. Anjing laut dewasa cenderung tidak menyelam terlalu dalam dan lebih menyukai perairan dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter. Namun, individu yang berusia hingga satu tahun senang menyelam hingga kedalaman 450 meter, dikutip dari The Society for Mammalogy.
4. Hidup menyendiri

Berdasarkan informasi dari Animalia, anjing laut berjanggut hidup secara soliter atau menyendiri. Bahkan, jika berada di wilayah dengan kepadatan tinggi, mereka tetap akan menjaga jarak satu sama lain. Mereka baru akan saling bersosialisasi ketika musim kawin tiba. Selama musim kawin, jantan akan mengeluarkan suara seperti bernyanyi untuk memikat hati betina. Suara nyanyian ini juga dapat digunakan sebagai penanda wilayah teritorial.
5. Hewan yang tak setia

Anjing laut berjanggut, baik jantan maupun betina, dapat kawin dengan lebih dari satu individu. Namun, setelah terjadi perkawinan, jantan akan meninggalkan betina dan tidak akan membantu merawat anak-anaknya. Karena sifat soliternya, anjing laut berjanggut tidak dapat menjalin ikatan jangka panjang dengan pasangannya. Musim kawin umumnya akan terjadi selama bulan Maret hingga Juni. Individu jantan akan mengeluarkan suara nyanyian untuk menarik perhatian betina. Tak jarang, para jantan juga akan bertarung untuk memperebutkan betina, dikutip dari Animal Diversity Web.
6. Masa kehamilan yang panjang

Dilansir dari Animalia, setelah terjadi perkawinan dan kehamilan, individu betina tidak akan melahirkan anaknya hingga musim panas berikutnya. Selama masa kehamilan yang sangat panjang, sekitar 11 bulan, betina akan menambah berat badan untuk persediaan nutrisi bagi air susu yang akan mereka hasilkan. Anjing laut berjanggut betina akan melahirkan satu anak antara pertengahan Maret hingga Mei. Individu betina melahirkan anaknya di atas bongkahan es. Anak anjing laut akan disapih pada akhir musim panas, setelah 18–24 hari disusui.
Ancaman terbesar yang dihadapi populasi anjing laut berjanggut merupakan perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan mencairnya bongkahan es yang menjadi habitat dari anjing laut berjanggut. Selain itu, tumpahan minyak di laut serta berbagai polutan lainnya juga dapat mengancam keberlangsungan hidup dari spesies ini. Semoga laju perubahan iklim dan pemanasan global dapat diperlambat sehingga populasi anjing laut berjanggut tetap dapat terjaga, ya!