Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Reptil yang Bisa Hidup Tanpa Oksigen selama Berjam-jam

ilustrasi kura-kura (pixabay.com/Ralphs_Fotos)
ilustrasi kura-kura (pixabay.com/Ralphs_Fotos)
Intinya sih...
  • Kura-Kura painted turtle bisa bertahan di air beku selama lebih dari 100 hari tanpa oksigen
  • Kura-kura bertelinga merah bisa menyelam lama tanpa napas dengan menyerap oksigen lewat kloaka organ di dekat ekor
  • Buaya bisa menyelam tanpa napas sampai 2 jam dengan mekanisme pernapasan yang efisien dan metabolisme yang lambat

Di dunia hewan, reptil sering dianggap lamban dan pasif. Tapi siapa sangka, mereka punya kemampuan luar biasa yang membuat ilmuwan kagum yaitu bisa hidup tanpa oksigen selama berjam-jam. Beberapa jenis reptil, terutama yang hidup di air atau daerah dingin, mampu bertahan dalam kondisi minim oksigen tanpa panik. Ini karena tubuh mereka dirancang untuk hemat energi dan beradaptasi ekstrem.

Kemampuan ini bukan sekadar trik bertahan hidup, tapi jadi strategi evolusi untuk menghadapi lingkungan keras. Dalam kondisi seperti musim dingin atau saat menyelam, beberapa reptil bisa benar-benar ‘mematikan’ aktivitas tubuh mereka. Mau tahu bagaimana mereka bisa melakukannya? Simak enam fakta mengejutkan tentang kemampuan spesial reptil ini!

1. Kura-Kura painted turtle bisa bertahan di air beku

potret painted turtle (commons.m.wikimedia.org/MH Herpetology)
potret painted turtle (commons.m.wikimedia.org/MH Herpetology)

Painted turtle adalah spesies kura-kura air tawar yang hidup di Amerika Utara. Selama musim dingin, mereka berhibernasi di dasar danau yang tertutup es, di mana kadar oksigen sangat rendah. Hebatnya, kura-kura ini bisa bertahan hidup tanpa oksigen hingga lebih dari 100 hari. Mereka melambatkan detak jantung dan menekan aktivitas otak hingga hampir nol.

Tubuh mereka juga memanfaatkan cangkangnya untuk menyimpan dan menetralkan asam laktat yang dihasilkan selama anaerobik. Proses ini membuat mereka tetap hidup meski tak bernapas seperti biasa. Adaptasi ini jarang ditemukan di hewan berdarah panas. Jadi, jangan remehkan kura-kura yang terlihat diam mereka punya kekuatan bertahan yang luar biasa!

2. Kura-kura bertelinga merah bisa menyelam lama tanpa napas

ilustrasi kura-kura (pixabay.com/Ralphs_Fotos)
ilustrasi kura-kura (pixabay.com/Ralphs_Fotos)

Red-eared slider, jenis kura-kura peliharaan populer, juga punya kemampuan menahan napas dalam waktu lama. Saat menyelam, mereka bisa bertahan lebih dari 2 jam tanpa perlu muncul ke permukaan. Dalam kondisi dingin, durasi ini bisa bertambah hingga beberapa jam lebih lama. Ini karena metabolisme mereka melambat drastis saat suhu menurun.

Selain itu, mereka punya kemampuan untuk menyerap oksigen lewat kloaka organ di dekat ekor. Teknik ini mirip seperti “bernapas lewat anus” yang bikin mereka tetap hidup di air yang kekurangan oksigen. Sistem unik ini bikin red-eared slider jadi jago bertahan di lingkungan yang sulit. Gak heran kalau mereka begitu tahan banting sebagai hewan peliharaan.

3. Buaya bisa menyelam tanpa napas sampai 2 jam

ilustrasi buaya (pexels.com/Simon Hurry)
ilustrasi buaya (pexels.com/Simon Hurry)

Meski termasuk predator darat dan air, buaya punya sistem pernapasan yang efisien. Saat menyelam, buaya bisa menahan napas hingga 2 jam jika tidak stres atau aktif. Mereka memiliki katup khusus di tenggorokan yang mencegah air masuk ke paru-paru. Selain itu, mereka mengalirkan darah secara efisien ke organ vital agar tetap berfungsi meski tanpa oksigen.

Mekanisme ini didukung oleh metabolisme yang sangat lambat. Jadi selama menyelam, energi yang digunakan sangat minim. Ini membuat buaya jadi pemburu yang sabar dan tahan lama di bawah air. Dalam kondisi ekstrem, kemampuan ini bisa menyelamatkan nyawa mereka dari predator atau bencana alam.

4. Ular air bisa gunakan kulitnya untuk bernapas

ilustrasi ular air (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi ular air (pexels.com/Erik Karits)

Beberapa spesies ular air punya trik unik untuk bertahan di air dalam waktu lama. Mereka bisa menyerap oksigen melalui kulit, terutama bagian bawah tubuh yang lebih tipis. Teknik ini disebut respirasi kutan, meski tidak seefisien paru-paru, cukup untuk bertahan hidup. Jadi saat menyelam, mereka tetap bisa mendapat pasokan oksigen meski minim.

Proses ini memungkinkan ular air untuk berdiam di dasar sungai tanpa sering muncul ke permukaan. Adaptasi ini sangat berguna saat mereka berburu mangsa atau menghindari predator. Meski gak semua ular punya kemampuan ini, ular air membuktikan bahwa reptil bisa beradaptasi luar biasa. Bernapas lewat kulit? Cuma mereka yang bisa!

5. Beberapa reptil bisa menurunkan aktivitas otak ke level minimum

ilustrasi gopher tortoise (pixabay.com/rolex_)
ilustrasi gopher tortoise (pixabay.com/rolex_)

Dalam kondisi tanpa oksigen, sebagian besar hewan akan cepat kehilangan kesadaran. Tapi tidak dengan reptil tertentu seperti kura-kura dan buaya. Mereka bisa menurunkan aktivitas otak ke level paling minimum tanpa merusak jaringan saraf. Proses ini disebut ‘metabolic depression’, yakni memperlambat proses tubuh secara ekstrem.

Dengan cara ini, otak tetap bisa bertahan hidup meski kekurangan oksigen selama berjam-jam. Ini seperti masuk ke mode hemat daya ala hewan berdarah dingin. Ketika kondisi membaik, aktivitas tubuh bisa kembali seperti semula tanpa efek samping. Kemampuan ini bikin ilmuwan tertarik mempelajari lebih lanjut untuk ilmu medis.

6. Reptil gunakan asam basa tubuh untuk netralisasi asam laktat

ilustrasi kura-kura (pexels.com/KATRIN  BOLOVTSOVA)
ilustrasi kura-kura (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Ketika tubuh kekurangan oksigen, otot menghasilkan asam laktat sebagai sisa metabolisme. Pada manusia, kelebihan asam laktat bisa bikin otot pegal atau kejang. Tapi reptil seperti kura-kura bisa menetralkan zat ini dengan bahan kimia di cangkangnya. Kalsium karbonat dalam cangkang bertugas mengikat asam laktat agar tidak merusak jaringan tubuh.

Dengan cara ini, tubuh tetap stabil meski tak mendapat pasokan oksigen normal. Sistem ini sangat efisien untuk bertahan hidup saat musim dingin atau saat terjebak di lingkungan minim oksigen. Bahkan, mereka bisa mengulangi proses ini berkali-kali selama masa hibernasi. Cangkang ternyata bukan cuma pelindung, tapi juga alat kimia canggih!

Kemampuan reptil bertahan hidup tanpa oksigen selama berjam-jam adalah bukti betapa luar biasanya adaptasi hewan berdarah dingin ini. Mereka tak hanya tangguh di darat, tapi juga jago bertahan di lingkungan ekstrem. Dari bernapas lewat kulit hingga mengatur kimia tubuh, semuanya jadi trik hidup yang cerdas. Setelah tahu fakta ini, kamu pasti makin kagum sama kecerdikan reptil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us