6 Fakta Tentang Hewan Menguap, Apakah Semua Hewan Melakukannya?

Menguap adalah ciri yang mudah ditemukan pada hewan mamalia darat. Namun penyebabnya tidak selalu karena lelah. Laman Science Focus menyebut bahwa babon dan guinea pig menguap di tengah pertarungan dengan sesama mereka, tujuannya untuk menunjukkan agresivitas.

Menguap adalah kebiasaan yang menular pada manusia. Pada saat kita melihat orang lain menguap, kemungkinan besar kita juga akan menguap. Nah, ternyata hal serupa pun terjadi pada beberapa hewan mamalia darat. Hal itu pernah diamati pada serigala, simpanse, dan babon, seperti dilaporkan NY Daily News.

Fakta unik lain tentang kebiasaan menguap pada mamalia darat adalah soal ukuran otak. Seperti disebut di awal, salah satu fungsi menguap adalah mendinginkan kembali suhu otak yang memanas. Maka wajar bahwa seperti dilansir Scientific America, hewan yang memiliki otak lebih besar menguap lebih lama daripada yang berotak kecil.

Lalu bagaimana dengan mamalia laut? Dilansir Smithsonian Magazine, hewan Pinnipedia alias keluarga anjing laut menguap seperti mamalia darat. Tapi hewan Cetacean yang mencakup paus, lumba-lumba, dan porpoise, tidak menguap.

Hal itu karena hewan Cetacean bernapas menggunakan lubang udara di kepalanya, bukan dengan hidung atau mulut. Dan mereka bernapas secara sadar, yang artinya mereka harus ingat untuk bernapas, bahkan saat tidur. Nah, karena tidak menghirup udara dengan hidung atau mulutnya, hewan Cetacean tidak menguap.

Tahukah kamu bahwa burung juga menguap seperti mamalia? Bahkan tujuannya pun sama, yaitu untuk mendinginkan suhu otak mereka. Itu dibuktikan dengan penelitian seperti dilaporkan laman Bird Watching Daily. Pada suhu lingkungan yang lebih hangat, burung terbukti menguap lebih sering.

Selain itu, pembacaan suhu pada otak burung juga terbukti menurun setelah mereka menguap. Dan seperti mamalia pula, kebiasaan menguap pada burung juga bisa menular. Itu terjadi pada burung kesturi (Melopsittacus undulatus), sejenis burung beo yang terkenal sangat sosial.

Beberapa jenis reptil juga diketahui bisa menguap, misalnya ular. Tapi alasan mereka menguap berbeda dengan mamalia atau burung. Dilansir laman Cuteness, ular akan 'menguap' alias membuka rahangnya lebar-lebar untuk mempersiapkan diri menelan mangsa yang berukuran besar. Ini biasanya dilakukan oleh ular besar seperti sanca, boa, dan anakonda.

Kura-kura juga menguap, tapi seperti dilansir Scientific American, kuapan mereka tidak menular seperti halnya mamalia atau burung. Kadal pun menguap, dan alasannya bisa karena bosan atau stres. Bahkan menurut American Scientist, buaya juga bisa menguap.

Pada katak, menguap juga bukan merupakan tanda mengantuk. Laman Amphibian Care menyebut bahwa secara umum, katak yang terlihat menguap sebenarnya sedang berganti kulit.

Katak yang belum dewasa secara rutin berganti kulit, dan mereka akan memakan kulit lamanya untuk menyimpan nutrisinya. Itulah yang menyebabkan mereka tampak seperti menguap.

Terakhir, bagaimana dengan ikan? Beberapa jenis ikan juga kerap menampilkan gestur seperti menguap, tapi sebenarnya mereka gak benar-benar menguap. Misalnya hiu, yang membuka mulutnya lebar-lebar untuk meregangkan rahangnya, seperti dilansir Two Oceans Aquarium.

Ada pula ikan katak yang kerap terlihat membuka mulutnya lebar-lebar. Itu bukan gerakan menguap, tapi merupakan pertunjukan agresivitas. Seperti hiu, ikan katak juga bisa menguap untuk meregangkan mulutnya, atau membersihkan mulutnya dari sisa-sisa makanan. Plus, kuapan mereka juga bisa merupakan pertanda stres.

Itulah enam fakta tentang kebiasaan berbagai jenis hewan menguap. Ternyata cukup banyak ya spesies hewan yang menguap! Fakta mana yang paling mengejutkan buatmu?