6 Fakta Unik Black Tamarin, Bulu Hitam Pekat yang Ikonik Asli Brazil!

- Primata endemik Brazil, tinggal di hutan primer semi-gugur dan hutan sekunder, bergantung pada pepohonan.
- Memiliki bulu hitam pekat, ukuran tubuh kecil, omnivora yang membantu menjaga ekosistem hutan.
- Hidup dalam kelompok, solidaritas tinggi, komunikasi melalui vokalisasi dan aroma tubuh, status konservasi rentan.
Di negara bagian Pará, Brazil, hiduplah primata kecil yang unik dengan penampilan yang cukup kontras, yaitu Black Tamarin (Saguinus niger) atau Black-handed Tamarin atau disebut juga Western Black-handed Tamarin. Sesuai namanya, tamarin ini memiliki bulu berwarna hitam pekat yang mencolok. Meski tubuhnya mungil, perilaku dan perannya dalam ekosistem hutan membuat hewan ini istimewa. Yuk, kenali lebih dekat melalui fakta-fakta uniknya!
1. Primata Endemik Brazil

Primata ini merupakan primata endemik asli dari Brazil, lebih tepatnya di negara bagian Pará. Habitat mereka berbatasan dengan sungai Amazon, sungai Tocantins, hingga sungai Xingu. Mereka tinggal di hutan primer semi-gugur dan hutan sekunder. Namun, sebenarnya mereka lebih menyukai tinggal di hutan primer semi-gugur, akan tetapi kerusakan pada habitatnya mengharuskan mereka pindah ke hutan sekunder. Mereka sangat bergantung pada pepohonan, mulai dari menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan (arboreal), seperti berkelana, mencari makan hingga beristirahat. Mereka melakukannya di siang hari (diurnal), kecuali saat mereka hendak beristirahat.
2. Ciri Khas Tangan Hitam

Sebagian besar tubuhnya ditutupi dengan bulu berwarna hitam yang sangat pekat, dan hanya telinganya yang tidak memiliki bulu. Terdapat garis-garis berwarna cokelat keemasan yang menghiasi punggungnya yang berwarna gelap. Selain warna bulunya yang khas, terdapat satu perbedaan yang berbeda dari kebanyakan primata lainnya – dikutip dari New England Primate Conservancy, mereka mempunyai ibu jari yang tidak berlawanan. Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan primata lainnya yang lebih banyak mempunyai ibu jari yang berlawanan.
Memiliki berat sekitar 500 gram dan panjang tubuhnya sekitar 20 hingga 28 cm, menjadikan Black Tamarin ini dikenal memiliki ukuran yang sangat kecil. Ukurannya yang kecil ini sangat memudahkan mereka untuk melompat diantara dahan-dahan pepohonan yang tinggi, apalagi mereka didukung dengan kaki belakangnya yang panjang.
3. Omnivora yang Membantu Menjaga Ekosistem Hutan

Dikutip dari New England Primate Conservancy, sekitar 80-90% makanan mereka adalah buah-buahan. Beberapa pohon yang menjadi sumber makanan kesukaan mereka adalah pohon Manilkara bidentata, pohon Pouteria lucuma, dan pohon Inga edulis, yang masing-masing pohon tumbuh buah manis yang aman dikonsumsi dan rasanya cukup lezat. Selain buah, mereka juga mengonsumsi getah dan tentu serangga seperti belalang dan jangkrik. Karena sebagian besar mereka mengonsumsi buah-buahan, mereka turut berperan dalam regenerasi hutan dengan membuang biji dari buah-buahan yang mereka konsumsi.
4. Solidaritas yang Tidak Perlu Ditanya

Hidup dalam kelompok yang terdiri dari 4 hingga 16 ekor, membuat mereka merasa aman dari ancaman predator, apalagi mereka bisa jadi sasaran empuk bagi predator karena memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Hidupnya yang berkelompok, dapat menumbuhkan mereka rasa solidaritas yang tinggi, salah satunya contohnya adalah semua anggota kelompok akan saling membantu dalam mengasuh anak-anak mereka. Selain itu, sistem perkawinan mereka sangatlah beragam, mulai dari monogami, poligami, poligini, hingga poliandri. Meski begitu, mereka tetap saling menjaga satu sama lain.
5. Vokalisasi hingga Gunakan Aroma Tubuh Menjadi Cara Berkomunikasi

Untuk menjaga ikatan sosialnya, mereka menggunakan beragam komunikasi, mulai dari vokalisasi hingga penandaan aroma. Jika terdapat predator yang mendekat, mereka akan saling memanggil satu sama lain, dan vokalisasi ini juga dilakukan oleh bayinya untuk meminta makanan kepada induknya ataupun anggota kelompoknya yang sudah dewasa. Selain vokalisasi, mereka menggunakan penandaan aroma menggunakan area di sekitar tulang dada dan di atas tulang kemaluan mereka, yang biasanya digunakan untuk menandai daerah teritorial mereka.
6. Status Konservasi yang Mengkhawatirkan

IUCN telah mengklasifikasikan mereka sebagai Vulnerable atau rentan dan masuk ke dalam The IUCN’s Red List of Threatened Species. Populasi terus menurun, dilansir dari New England Primate Conservancy, populasi mereka menurun sebesar 30% selama 18 tahun terakhir. Habitatnya yang rusak akibat deforestasi dan fragmentasi, sehingga mereka sulit untuk membiak di sana dan pada akhirnya populasinya terus merosot. Tindakan untuk menyelamatkan primata ini tengah dilakukan, salah satunya adalah mereka dilestarikan di kawasan lindung, seperti Hutan Nasional Caxiuanã, Hutan Nasional Tapirapé-Aquiri, dan Hutan Nasional Carajás.
Black-handed Tamarin mungkin berukuran kecil, tetapi perannya dalam ekosistem hutan tempat tinggalnya cukup besar. Namun sayangnya, ancaman deforestasi membuat masa depan mereka menjadi tidak pasti. Dengan lebih mengenal fakta-fakta unik tentang Black-handed Tamarin ini, kita bisa semakin sadar akan pentingnya menjaga hutan agar tetap lestari.