6 Hewan Endemik Afrika Selatan yang Sangat Unik, Adaptasinya Hebat!

- Afrika Selatan memiliki keberagaman hewan endemik yang unik
- Bontebok, wildebeest hitam, dan kadal armadillo berkorset adalah contoh hewan endemik Afrika Selatan
- Populasi hewan endemik di Afrika Selatan terancam oleh kerusakan habitat dan perburuan liar
Sudah bukan rahasia lagi kalau benua Afrika jadi daerah yang dihuni berbagai hewan aneh, unik, dan eksotis. Mau itu di daerah pesisir pantai, daerah bakau, hutan hujan tropis, savana, pegunungan, sampai gurun pasir dapat dihuni oleh berbagai jenis hewan. Bahkan di beberapa daerah ada juga hewan endemik, lho. Kehadiran hewan endemik ini sangat menarik karena menjadi bukti bahwa wilayah Afrika sangat cocok untuk ditinggali hewan endemik.
Jika dibandingkan dengan daerah lain, Afrika Selatan atau South Africa menjadi salah satu daerah dengan keberagaman hewan endemik yang sangat berlimpah. Mau itu burung, mamalia, sampai reptil dapat ditemukan di tempat tersebut. Tergantung spesies, habitat, dan kebiasaannya mereka juga mengembangkan adaptasi yang berbeda bahkan terkesan unik. Untuk itu kali ini kita akan membahas beberapa hewan endemik Afrika Selatan yang mungkin tidak diketahui banyak orang.
1. Bontebok

Damaliscus pygargus atau bontebok merupakan salah satu hewan endemik Afrika Selatan yang sangat mudah dikenali. Setidaknya kamu bisa mengidentifikasi hewan ini dari tiga hal, yaitu bentuk tanduk, warna tubuh, dan bentuk tubuhnya. Pertama, ia punya tanduk yang tegak dan punya pola melingkar layaknya cincin. Kedua, tubuh hewan ini diselimuti tiga warna, yaitu cokelat, hitam, dan putih. Terakhir, ia punya tubuh yang ramping, kaki yang panjang, dan leher yang tidak terlalu panjang.
Laman San Diego Zoo Wildlife Alliance menjelaskan kalau bontebok menghuni wilayah terbuka, seperti savana, padang rumput, dan daerah berkayu. Ia termasuk herbivor dan sangat suka memakan rumput dan tumbuhan lain yang berukuran kecil. Bontebok sendiri punya gerakan yang cepat, karenanya kemampuan tersebut ia gunakan untuk melarikan diri dari predator seperti kucing besar.
2. Wildebeest hitam

Dilansir Siabona Africa, mamalia dengan nama ilmiah Connochaetes gnou ini punya tinggi sekitar 1,2 meter dan bobot di angka 161 kg. Walau tak panjang namun tanduknya tebal, lancip, dan melengkung ke depan. Kekuatan otot hewan ini juga tak bisa diremehkan karena bisa menyeruduk lawan dan predator dengan sangat kencang. Bahkan jika hewan ini menyeruduk tanduknya yang lancip bisa menancap di tubuh lawan dan mengakibatkan luka yang sangat serius.
Untungnya wildeebest hitam merupakan herbivor yang suka memakan rumput, jadi ia tidak akan mengejar hewan lain hanya untuk memakannya. Secara umum mamalia berwarna gelap ini juga pemalu dan hanya akan menyerang jika diganggu. Umumnya jika bertemu dengan predator hewan ini lebih sering lari. Dengan kecepatannya yang mencapai 80 km/jam wildeebest hitam bisa kabur dari segala ancaman. Barulah saat terpojok ia akan mempertahankan diri atau menyeruduk hewan lain.
3. Kadal armadillo berkorset

Dilansir Animal Diversity Web, Cordylus cataphractus atau kadal armadillo berkorset hanya mampu hidup di habitat yang spesifik. Tercatat, ia hanya hidup di padang rumput karroid, yaitu tipe habitat kering dengan semak-semak yang tidak rapat. Habitat tersebut umumnya dipenuhi oleh semak-semak berukuran kecil dan bebatuan besar. Nah, biasanya kadal ini sering ditemukan di semak-semak atau di sela-sela batu besar.
Selain habitatnya, kadal dengan tubuh berduri ini juga punya strategi pertahanan yang unik, yaitu ia bisa menggulung diri menjadi bola saat merasa terancam. Dengan menggulung diri predator akan kesulitan memakannya dikarenakan keseluruhan tubuhnya tertutup duri. Satu-satunya bagian tubuh yang lunak, yaitu perut tertutup oleh punggung, kaki, dan kepalanya yang keras dan berduri. Ia juga punya tubuh berwarna cokelat yang mana membantunya berkamuflase di semak-semak kering dan bebatuan.
4. Blesbok

Sebenarnya blesbok merupakan spesies hewan yang sama dengan bontebok. Namun jika melihat taksonominya dapat terlihat kalau keduanya diklasifikasikan ke dalam subspesies yang berbeda. Lebih rincinya blesbok punya nama ilmiah Damaliscus pygargus phillipsi, artinya ia masuk ke subspesies phillipsi. Karena kesamaan tersebut kedua hewan ini sebenarnya tak punya perbedaan ciri fisik yang berarti.
Namun jika dibandingkan dengan bontebok, blesbok punya penyebaran yang terisolasi dan lebih sempit, jelas Britannica. Pasalnya, hewan ini hanya bisa ditemukan di Provinsi Western Cape, Afrika Selatan. Populasinya juga mengkhawatirkan dengan perkiraan jumlah populasi di angka 200 sampai 250 individu yang semuanya hanya bisa terlihat di Taman Nasional Bontebok. Karena populasinya yang sangat sedikit, mamalia ini jadi hewan yang terancam punah dan cukup sulit ditemukan di alam.
5. Kelinci riverine

Jika melihat populasinya, kelinci dengan nama ilmiah Bunolagus monticularis jadi salah satu kelinci yang paling terancam, terang iNaturalist. Awalnya pada tahun 1981 hewan ini dikategorikan sebagai spesies terancam atau endangered. Namun karena penurunan populasi yang signifikan sekarang kategorinya berubah menjadi sangat terancam atau critically endangered. Data mengenai populasinya juga tidak terlalu akurat, tapi diperkiaran hanya tersisa 1,500 individu di alam liar.
Penurunan populasi juga bukan suatu hal yang terjadi begitu saja. Setidaknya penurunan populasi kelinci riverine dipicu oleh beberapa hal, seperti kerusakan habitat, penyebaran yang acak dan terfregmentasi, serta maraknya alih fungsi lahan. Padahal mamalia bertelinga panjang ini membawa efek positif bagi petani, lho. Upaya konservasi yang dilakukan terhadap hewan ini juga tidak maksimal. Akibatnya populasi kelinci riverine tidak kunjung membaik selama beberapa tahun terakhir.
6. Bunglon kerdil cape

Penyebaran bunglon kerdil cape bisa dibilang cukup sempit karena reptil ini hanya menghuni daerah Cape Town. Bahkan saking sempitnya ia sampai-sampai sering ditemukan di tengah kota, terang Animalia. Jika dapat dikelola dengan baik mungkin hal tersebut bisa jadi bukti kalau manusia bisa hidup berdampingan dengan hewan liar. Namun jika tidak bisa dikelola dengan baik justru hal tersebut akan berakibat fatal dan justru membuat populasi reptil ini terus menurun.
Kata kerdil yang disematkan pada hewan ini juga bukan bualan semata karena jika dibandingkan dengan bunglon lain ukurannya terbilang kecil dengan panjang yang hanya mencapai 15 cm. Tapi kadal dengan nama ilmiah Bradypodion pumilum ini juga mampu mengubah warnanya. Kemampuan tersebut sangat berguna dan biasanya hewan ini akan mengubah warna tergantung mood atau emosinya. Contohnya, saat terancam ia akan mengubah warna menjadi merah namun saat tenang warnanya akan kembali menjadi hijau.
Setelah diulik ternyata Afrika Selatan jadi rumah bagi berbagai hewan endemik seperti bontebok, blesbok, wildeebest hitam, kadal armadillo berkorset, kelinci riverine, dan bunglon kecil cape. Tiap hewan endemik juga punya keunikannya masing-masing, ada yang bertanduk, ada yang mampu mengubah warna, bahkan ada yang berjasa bagi petani. Sayangnya populasi mereka mulai terancam, hal tersebut disebabkan oleh kerusakan habitat, perburuan liar, dan alih fungsi lahan.