7 Cara Serangga Melindungi Diri, Ada yang Berpura-pura Mati Lho!

Bagi manusia, serangga yang memiliki warna cerah dengan pola unik pada tubuh serangga merupakan hal yang indah dan menarik. Berbeda dengan manusia, predator seperti burung dan katak cenderung enggan untuk memangsa serangga yang berwarna cerah dan pola yang kontras. Bagi predator, warna yang kontras dan berpola berarti bahwa mangsa tersebut tidak enak. Hmm, cukup menarik ya?

Ulat bulu merupakan salah satu contoh hewan yang menggunakan strategi pertahanan ini. Bulu halus pada tubuh mereka dapat membuat hewan lain atau bahkan manusia merasakan iritasi dan rasa sakit. Selain itu, efek dari racun yang dihasilkan bisa juga menyebabkan reaksi alergi pada manusia. 

Lalat yang sering ditemui dirumah merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki kecepatan tinggi. Dilansir dari ranked.com, lalat dapat terbang menghindar dari ancaman dengan kecepatan di bawah 50 milidetik lho!

Dengan kemampuannya tersebut, lalat dapat menghindari bahaya salah satunya dari manusia. Itulah sebabnya mengapa lalat sangat sulit untuk di pukul atau ditangkap. 

Mimikri merupakan salah satu taktik pertahanan yang digunakan dalam dunia hewan. Mimikri digunakan oleh beberapa jenis serangga salah satunya adalah lalat bunga. Lalat bunga berevolusi hingga berbentuk mirip lebah.

Lalat bunga tidak memiliki sengatan racun seperti lebah. Namun karena bentuknya yang mirip lebah, predator akan menganggapnya berbahaya dan menjadi enggan untuk memangsanya. 

Kamuflase sering digunakan serangga untuk menghindari diri dari predator. Salah satu serangga yang menggunakan cara ini adalah kupu-kupu. Beberapa predator seperti burung biasanya hanya akan memangsa hewan yang dapat langsung dilihat. Hal ini yang dimanfaatkan oleh kupu-kupu untuk melindungi diri dari predator. 

Salah satu cara serangga untuk menghindari diri predator adalah dengan mengeluarkan bau tidak sedap. Dilansir dari state.com, Profesor Eric Benson mengatakan bahwa walang sangit akan mengeluarkan bau tidak sedap saat merasa terancam. 

Meski tidak beracun dan tidak membawa penyakit, sebaiknya walang sangit tidak dipukul atau ditekan. Cairan yang dihasilkan dari walang sangit sangat menyengat dan akan menempel pada lantai/tempat serangga tersebut hinggap. 

Berpura-pura mati atau yang disebut dengan thanatosis merupakan salah satu strategi ampuh yang digunakan beberapa jenis serangga. Dilansir dari ranked.com, predator cenderung akan kehilangan selera makan terhadap serangga yang telah mati dibandingkan serangga yang masih hidup. Contoh serangga yang menggunakan strategi ini adalah kumbang, kepik dan ulat. 

Jadi, itulah ketujuh cara serangga untuk melindungi dirinya. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu ya!