7 Fakta Nadezhda Alliluyeva, Istri Diktator Uni Soviet Joseph Stalin

Pada tahun 1904, Joseph Stalin kembali ke Tiflis (sekarang dikenal sebagai Tbilisi, ibukota Georgia) dan berkenalan dengan keluarga Nadezhda. Stalin dan keluarga Nadezhda cukup dekat hingga beredar rumor bahwa Olga Fedorenko, ibu Nadezhda, berselingkuh dengan Stalin. Hubungan Olga dengan suaminya, Sergei Alliluyev, cukup tegang karena rumor perselingkuhan tersebut.

Saudara lelaki Nadezhda, Pavel Alliluyev, pernah melihat Olga dalam posisi yang mencurigakan dengan Stalin. Namun, Svetlana Alliluyeva, putri Nadezhda dan cucu perempuan Olga, kemudian menulis bahwa neneknya memiliki ketertarikan kepada pria selatan dan menganggap pria Rusia kurang sopan.

Setelah rumor perselingkuhan mereda, Olga Fedorenko, ibu Nadezhda, menolak keras hubungan antara Stalin dan putrinya karena perbedaan usia yang cukup jauh. Namun, setelah keluarga Nadezhda tinggal di Baku, ibu kota Azerbaijan saat ini, Stalin menyelamatkan Nadezhda yang hampir tenggelam di Laut Kaspia.

Karena pertolongan tersebut, pada tahun-tahun berikutnya, Stalin menjadi sangat dekat dengan seluruh keluarga Nadezhda, bahkan sering menggunakan rumah mereka sebagai sumber bantuan dan perlindungan selama pengasingan pada tahun 1911. Setelah itu, Stalin melarikan diri ke St. Petersburg dan mulai bekerja di koran mingguan Bolshevik.

Karena kesalahan militer, monarki Rusia runtuh pada Februari 1917. Pemerintah sementara mengambil alih pimpinan. Kaum Bolshevik memberikan kejutan dengan bereaksi dengan cepat dan segera.

Pada akhir Oktober, Vladimir Lenin, mentor Stalin dan teman keluarga Alliluyev, membentuk pemerintahan baru, Dewan Komisaris Rakyat atau Sovnarkom, dengan dirinya sendiri sebagai ketuanya.

Sebagaimana ditulis The Famous People, setelah Revolusi Oktober, Nadezhda mulai bekerja sebagai juru kode rahasia untuk Vladimir Lenin. Nadezhda adalah seorang wanita yang bersemangat, menghindari gaun-gaun mewah, kosmetik, dan hiasan-hiasan lainnya. Oleh karena itu, Stalin kemudian menganggap Nadezhda sebagai sekretaris pribadinya.

Nadezhda melayani Stalin dengan kesetiaan yang tidak perlu dipertanyakan. Bahkan bepergian bersama Stalin saat Nadezhda memulai pekerjaannya sebagai People’s Commissar for Nationalities. Dia menemani Stalin ke kota Tsaritsyn atau Volgograd selama Perang Saudara Rusia.

Nadezhda dan Stalin menjadi sepasang kekasih dan menikah pada tahun 1919. Pada 21 Maret 1921, Nadezhda melahirkan anak pertamanya, Vasily. Kemudian pada 28 Februari 1926, Nadezhda melahirkan anak keduanya, Svetlana.

Pada tahun-tahun berikutnya, Nadezhda mulai merasa hidupnya di Kremlin mencekik. Hubungannya dengan Stalin menjadi bergejolak. Pria yang pernah dia yakini sebagai 'new man' dari Uni Soviet, mengungkapkan dirinya sebagai orang yang suka bertengkar.

Stalin sering mabuk-mabukan dan terang-terangan menggoda istri rekan-rekannya, bahkan berselingkuh dengan beberapa wanita. Pada akhir tahun 1920-an, Nadezhda mengalami depresi kronis dan rentan mengalami perubahan suasana hati yang hebat.

Pada tahun 1929, untuk membebaskan diri dari kebosanan yang biasa dialami di Kremlin, Nadezhda mendaftar ke kursus kimia. Setiap pagi, dia menghadiri kelas-kelasnya dengan bepergian menggunakan transportasi umum, serta menolak untuk naik limusin negara.

Nadezhda berteman dengan siapa pun yang ada di kelas kimia. Bahkan dia mengatakan kepada teman-temannya tentang efek bencana dari kebijakan kolektivisasi Stalin. Dia begitu benci kepada Stalin sehingga menyebarkan tuduhan-tuduhan seperti itu.

Pada 8 November 1932, Stalin dan Nadezhda menyelenggarakan perjamuan di Kremlin untuk memperingati ulang tahun ke-15 Revolusi Oktober. Pada saat itu, mereka sering berdebat di depan orang lain. Nadezhda mengatakan bahwa dia tidak peduli dengan Stalin.

Sebagai tanggapan, Stalin menjentikkan rokok kepada Nadezhda. Dengan malu, Nadezhda meninggalkan aula bersama Polina Zhemchuzhina, istri Vyacheslav Molotov, di belakangnya. Mereka berjalan sebentar di halaman Kremlin sebelum Nadezhda pamit untuk ke kamarnya.

Keesokan paginya, tubuh Nadezhda ditemukan tidak bernyawa oleh pelayan. Dia dilaporkan bunuh diri dengan pistol yang diberikan saudaranya, Pavel Alliluyev, sebagai hadiah. Ada spekulasi bahwa Stalin telah membunuh Nadezhda, tetapi tidak ada bukti.

Itulah beberapa fakta Nadezhda Alliluyeva, istri kedua diktator Uni Soviet, Joseph Stalin, yang memiliki kehidupan pribadi yang penuh lika-liku. Bahkan kematian Nadezhda yang bunuh diri dengan pistol dirahasiakan dengan mengatakan bahwa Nadezhda meninggal karena radang usus buntu.