7 Hal yang Akan Terjadi Bila Gajah Lenyap, Insinyur Hutan Hilang

- Hutan kehilangan insinyur handal
- Gajah memengaruhi lanskap hutan dengan mobilitasnya
- Kehilangan gajah akan membuat hutan menjadi padat, monoton, dan kering
- Ancaman kepunahan spesies lain
- Banyak hewan kecil bergantung pada jalur yang diciptakan oleh gajah
- Ketiadaan gajah akan mempersulit hewan lain untuk bertahan hidup di hutan tropis atau sabana
- Tanah hutan tidak lagi subur
- Kotoran gajah adalah sumber nutrisi bagi mikroorganisme
Gajah merupakan megaherbivora atau pemakan tumbuhan dengan ukuran yang amat besar. Bayangkan jika hewan berukuran besar ini punah dan lenyap dari bumi. Tidak ada lagi langkah berat yang biasa menggetarkan tanah. Dan gajah hanya akan dikenang melalui film-film dokumenter saja.
Keberadaan gajah bagi ekosistem sangatlah penting. Hewan darat terbesar ini dikenal sebagai keystone species atau spesies kunci. Mereka juga disebut sebagai arsitek hutan karena memengaruhi lanskap hutan. Berikut adalah hal-hal menyedihkan yang akan terjadi bila gajah lenyap dari muka bumi.
sumber rujukan;
https://wildsurvivors.org/wild-news/a-world-without-elephants
https://www.africanelephantjournal.com/what-would-happen-if-there-were-no-elephants/
https://news.mongabay.com/2018/10/loss-of-forest-elephant-may-make-earth-less-inhabitable-for-humans/
1. Hutan kehilangan insinyur handal

Gajah dikenal sebagai arsitek atau insinyur hutan. Mereka punya peran besar untuk menjaga keseimbangan hutan atau padang rumput. Mobilitas atau perpindahan gajah membuka jalur alami yang membantu tumbuhan baru untuk muncul. Kemampuan mereka untuk mematahkan ranting pohon, akan memberikan jalan baru untuk spesies lain.
Jika gajah lenyap, maka lanskap vegetasi hutan akan rapat. Hutan yang dulunya dinamis berubah menjadi padat, monoton, dan kering. Sehingga hewan lain kesulitan untuk berpindah dan mencari makanan. Padang rumput bisa berubah menjadi semak belukar yang sulit untuk ditinggali oleh hewan-hewan yang berukuran lebih kecil.
2. Ancaman kepunahan spesies lain

Hilangnya gajah akan membawa penurunan jumlah spesies lain. Banyak hewan kecil bergantung pada jalur yang diciptakan oleh gajah untuk mencari makan dan tempat berlindung. Saat jalur yang dibuat gajah tidak ada lagi, maka hewan-hewan akan saling terisolasi.
Gajah memiliki kemampuan seperti buldoser seperti merobohkan pepohonan karena ukuran tubuhnya yang amat besar. Mereka juga bisa membuat galian bahkan kolam. Ketiadaan gajah akan mempersulit hewan lain seperti hewan herbivora kecil atau amfibi untuk bertahan hidup di hutan tropis mau pun sabana.
3. Tanah hutan tidak lagi subur

Kotoran gajah bukanlah sekadar limbah, melainkan sumber nutrisi bagi mikroorganisme pengurai. Jika rantai ini putus, ekosistem bawah tanah pun ikut terganggu. Tak hanya itu, kotoran gajah mengandung unsur hara yang berperan untuk memperkaya kesuburan tanah. Gajah membantu menyebarkan biji, daun, dan bahan organik ke berbagai area untuk mempercepat dekomposisi.
Di padang rumput atau hutan tropis, tanah tidak mendapatkan asupan nutrisi secara organik. Melainkan melalui kotoran gajah. Tanpa kotoran gajah, pertumbuhan tanaman akan melambat dan ketahanan tanah terhadap erosi menurun. Kualitas tanah yang menurun berimbas pada produktivitas ekosistem.
4. Akan banyak krisis air di hutan

Gajah dikenal cerdas dalam mencari air. Gajah mampu menggali tanah kering untuk menemukan sumber air dan menciptakan genangan air. Aliran air ini kemudian bisa dimanfaatkan oleh hewan lain. Tanpa adanya gajah, sumber air alami di dalam hutan bisa berkurang drastis.
Hewan-hewan yang lebih kecil yang tidak memiliki keahlian menggali seperti gajah tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar air. Akibatnya saat kemarau datang, banyak hewan yang akan mati kehausan.
5. Penyebaran vegetasi terganggu

Gajah punya peran penting sebagai penyebar biji melalui kotorannya. Setiap hari seekor gajah menyebarkan ribuan biji dari spesies tanaman yang dimakannya di lanskap hutan sejauh puluhan kilometer. Ketika gajah lenyam, maka akan ada banyak tumbuhan yang tidak bisa tumbuh dan berkembang biak.
Beberapa spesies pohon ditemukan hanya dapat tumbuh melalui sistem pencernaan gajah. Proses ini membantu biji menjadi siap untuk berkecambah. Tanpa gajah, pohon-pohon tertentu bisa ikut punah. Dan dalam skala yang lebih luas, keanekaragaman hayati dan vegetasi akan menurun.
6. Menurunnya kapasitas penyimpanan karbon

Gajah juga punya peran dalam pengendalian perubahan iklim. Gajah, khususnya gajah afrika sangat selektif dalam memilih makanan. Mereka hanya memilih spesies tanaman yang tumbuh cepat untuk dimakan. Mereka menghindari makan dari pohon-pohon besar dan berkayu padat, yang cenderung mengikat banyak karbon. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh cepat cenderung menyimpan lebih sedikit karbon.
Ketika gajah mencari makan, mereka cenderung menumbangkan dan merobohkan pohon tersebut. Tindakan ini secara efektif menipiskan kanopi hutan, yang mana menciptakan ruangan bagi pepohonan pengikat karbon untuk tumbuh lebih leluasa.
7. Kerugian sektor pariwisata, budaya, dan ekonomi lokal

Di banyak negara, gajah adalah daya tarik utama bagi ekowisata. Kepunahan mereka akan menyebabkan kerugian besar pada industri pariwisata, yang merupakan sumber pendapatan bagi konservasi dan masyarakat lokal.
Bukan hanya itu, di banyak budaya, banyak tradisi dan upacara yang melibatkan gajah. Banyak karya seni dan kebudayaan yang selama ribuan tahun menganggap bahwa gajah adalah simbol kebijaksanaan dan kekuatan. Saat gajah lenyap, maka nilai-nilai budaya dan adat juga ikut lenyap.
Kontribusi gajah pada ekosistem alam dan kehidupan manusia sangatlah besar. Banyak satwa dan spesies yang lebih kecil bergantung pada insinyur hutan ini. Sebagai manusia, tugas kita adalah menjaga kelestarian hutan dan tidak mengganggu habitatnya, agar gajah bisa terus membantu merawat alam.


















