8 Penemuan Bangsa Yunani Kuno yang Berhasil Mengubah Sejarah Dunia

Enggak banyak orang yang tahu kalau olimpiade pertama diselenggarakan di Olympia, Yunani pada tahun 776 SM. Berbeda dengan olimpiade jaman sekarang, olimpiade Yunani Kuno diselenggarakan setiap empat tahun sekali untuk menghormati dewa utama bangsa Yunani yaitu Dewa Zeus.

Awalnya olimpiade hanya diselenggarakan seharian, pertandingannya pun hanya terdiri dari gulat dan lomba lari yang diikuti oleh rakyat dari seluruh negeri. Baru pada tahun 472 SM, waktunya ditambah jadi lima hari dengan berbagai jenis cabang olahraga baru seperti bela diri, tinju, dan balap kereta. Nantinya, para pemenang akan diberi karangan bunga daun zaitun sebagai ganti medali.

Teater juga menjadi bagian dari peninggalan bangsa Yunani yang masih eksis hingga sekarang. Diselenggarakan pada abad ke 6 SM di Athena, pertunjukkan teater awalnya hanya pembacaan puisi biasa. Lambat laun para seniman menambahkan musik, tarian, dan lakon hingga akhirnya berubah menjadi sebuah pertunjukkan teater.

Uniknya, sama seperti orang Yunani menyelenggarakan olimpiade, teater juga diselenggarakan sebagai bentuk ritual keagamaan untuk menghormati dewa anggur, Dionysos sekaligus juga jadi sarana pendidikan untuk anak-anak.

Orang Yunani Kuno boleh kalah dalam urusan teknologi, tapi untuk urusan menciptakan sistem pemerintahan yang adil, mereka-lah ahlinya. Orang Yunani Kuno adalah pencipta sistem demokrasi yang diterapkan oleh banyak negara saat ini. Di masa itu, semua warga negara memiliki hak yang sama untuk bersuara, bukan hanya dalam menentukan pemimpin selanjutnya tapi juga menentukan bagaimana seorang pemimpin bekerja.

Begitu pun jika ada pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaannya, maka mereka akan diadili secara langsung. Bukan hanya oleh rakyatnya, tapi juga para hakim yang dirahasiakan sebelumnya sehingga pelaku tidak bisa menyuapnya.

Sekarang ketapel memang cuma jadi mainan anak-anak, tapi dulu di tangan orang Yunani Kuno, ketapel adalah senjata yang sangat mematikan. Ketapel pertama kali diciptakan pada tahun 399 SM oleh seorang pejuang Yunani bernama Dionysus the Elder of Syracuse.

Tentu saja ketapel yang mereka gunakan bukan ketapel anak-anak, melainkan ketapel besar yang mampu melemparkan panah, bahkan batu-batu besar sejauh 100 meter. Belakangan, bangsa Romawi meniru Yunani dan membuat ketapel dengan tambahan roda agar lebih gampang untuk digunakan saat pertempuran.

Enggak dipungkiri, banyak peradaban kuno hidup dengan mempercayai takhayul, sihir, atau mitos yang ditinggalkan oleh nenek moyangnya. Tapi orang-orang yang hidup pada masa peradaban Yunani Kuno berbeda karena mereka adalah pemikir ulung.

Tentu aja enggak semuanya begitu, tapi tokoh-tokoh seperti Plato, Socrates, Aristoteles dan murid-muridnya yang hidup pada abad 4 hingga 5 SM adalah orang-orang yang suka mempelajari, dan mengamati kehidupan di sekitarnya. Lewat pertanyaan-pertanyaan kritis dan renungan mengenai eksistensi manusia, kehidupan, mereka berhasil merevolusi fikiran manusia.

Orang Yunani Kuno awalnya percaya jika penyakit adalah hukuman yang diberikan oleh para dewa kepada mereka yang melakukan kejahatan. Namun semua berubah ketika seorang Hippocrates muncul. Lahir pada tahun 460 SM, Hippocrates adalah seorang tabib pada masa peradaban Yunani Kuno yang saat ini dikenal sebagai Bapak Pengobatan Modern.

Berbanding terbalik dengan pandangan masyarakat saat itu, Hippocrates percaya bahwa penyakit adalah sesuatu yang alami. Bukan hanya itu, Hippocrates juga menulis sumpah yang hingga kini masih menjadi standar etik dikalangan para dokter. Isi sumpahnya sendiri yaitu melarang dokter untuk melakukan aborsi dan pembedahan yang tidak perlu. Isi lain dari sumpah ini adalah melarang dokter mengungkapkan informasi pribadi seputar pasiennya.

Para pelaut menggunakan mercusuar sebagai alat bantu navigasi. Tapi di awal pembuatannya, mercusuar justru dibangun untuk kepentingan militer. Mercusuar pertama dibangun pada abad ke 5 SM, atas perintah seorang jendral Athena, Themistocles.

Pembangunan mercusuar sendiri bertujuan untuk membantu pasukannya mengarungi lautan saat berperang melawan pasukan Persia. Kebanyakan mercusuar saat itu adalah bangunan sederhana, namun banyak juga yang dibangun dengan sangat megah sepertu mercusuar Alexandria yang dibangun setinggi 118 meter dengan ratusan ruangan di dalamnya.

Sementara orang Mesir Kuno menggunakan tenaga manusia untuk mengangkat benda-benda berat, orang Yunani Kuno tampil dengan gagasan yang lebih cemerlang. Mereka mengembangkan sistem katrol, derek, serta jalur landai dan menciptakan alat untuk mengangkat benda-benda berat yang dikenal dengan nama "polyspaston". Berkat bantuan alat ini, orang Yunani bisa membangun berbagai bangunan besar seperti Parthenon.

Kehidupan orang Yunani Kuno boleh jadi enggak secanggih kita. Tapi bukan berarti mereka enggak bisa apa-apa. Sebaliknya, enggak sedikit dari ilmuwan Yunani Kuno menciptakan banyak penemuan yang kita gunakan bahkan hingga sekarang.