Seorang Akademisi Rela Menulis 270 Wikipedia demi Para Ilmuwan Wanita

Jess Wade merupakan peneliti postdoctoral di bidang elektronik plastik, di Laboratorium Blackett, Imperial College London. Ia mengatakan bahwa awalnya target menulisnya adalah satu halaman Wikipedia dalam sehari, tapi ia kadang terlalu bersemangat sampai mampu mengerjakan tiga halaman dalam sehari. Ia menuliskan profil para ilmuwan wanita tanpa kenal lelah dan pantang menyerah.

Menurut Wade, salah satu penyebab dari wanita kurang tertarik di bidang sains adalah karena mereka tahu bahwa mereka tidak akan cukup dihargai jika berkiprah di bidang tersebut. Sehingga sains tidak cukup menarik minat pawa wanita dan perlu dilakukan sesuatu agar tingkat kejenuhan wanita di bidang ini tidak meningkat tajam. Karenanya Wade berpikir bahwa Wikipedia bisa menjadi pendekatan yang segar dan berpengaruh. Sebab semakin banyak wanita yang tahu prestasi hebat ilmuwan wanita di seluruh dunia, semakin para wanita akan termotivasi dengan kisah-kisah mereka.

Di UK saja, persentase jumlah pelajar Fisika wanita kelas A stagnan di angka 21 persen selama satu dekade terakhir, sedangkan untuk ilmu komputer, mahasiswa wanita kelas A hanya berjumlah 10 persen. Sementara itu, insinyur profesional wanita hanya berjumlah kurang dari 9 persen. Sebuah gambaran miris yang terjadi di seluruh dunia. Bahkan penelitian terbaru memprediksi akan dibutuhkan sekitar 258 tahun untuk menutup gap jenis kelamin di bidang Fisika, berdasarkan perkembangan rating terakhir.

Beberapa di antaranya adalah Profesor Kim Cobb, peneliti iklim Amerika Serikat yang meneliti tentang terumbu karang dan rela menyelam di kedalaman untuk mengumpulkan sampel. Ada juga Susan Goldberg yang merupakan editor wanita National Geographic. Bahkan Ada Emma McCoy, wanita pertama yang menjadi profesor matematika. Jess Wade menyusun halaman Wikipedia mereka semua, agar mereka mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang pantas. Sejak melakukannya dari pertama, ia terus melakukannya tanpa terasa hingga ratusan lagi.

Pendekatan institusi pendidikan untuk meningkatkan jumlah peminat wanita di bidang sains dirasa sangat tidak efektif oleh Wade. Salah satunya adalah tagline kampanye tahun 2016 oleh Institute of Engineering and Technology yang berbunyi “9 persen itu tidak cukup”. Menurut Wade, jika ia melihat angka itu, ia akan semakin enggan memilih sains sebagai karirnya. Lebih parahnya, sebuah video berjudul Science: it’s a girl thing! menunjukkan sekumpulan wanita seksi dan feminin berjalan ala catwalk sambil menyelesaikan permasalahan kimia tentang lipstik dan cat kuku. Penggambaran tersebut justru sangat jauh dari kata efektif bagi Wade.

Ini termasuk Emma Chapman, seorang ahli astrofisika di Imperial yang mendapatkan penghargaan Royal Society’s Athena Prize. Tujuan Wade melakukan ini semua adalah untuk membuat sains sebagai wadah yang lebih baik bagia siapa pun yang berkiprah di dalamnya, yang akan terjadi ketika kita menyadari kontribusi nyata dari para ilmuwan wanita luar biasa. Wade beranggapan bahwa sudah seharusnya para wanita saling menguatkan satu sama lain, hingga tercipta lingkungan yang saling mendukung.

Perjuangan Wade bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang mengetahuinya. Tindakan positifnya ini menular kepada semua wanita yang pernah ditemui dan diwawancarai olehnya. Bahkan hingga saat ini, ia tidak berhenti mengenalkan prestasi para wanita luar biasa yang ia temui kepada seluruh dunia. Ketika kita saling mendukung satu sama lain, yakin saja, dunia ini pasti akan jauh lebih baik untuk dihuni. Kamu terinspirasi dari apa yang dilakukan Wade? Yuk, mulai lakukan apa yang terpikirkan olehmu untuk minimal membuat bangsa ini menjadi lebih baik lagi!