Kualitas Udara Jakarta Saat dan Setelah Listrik Padam dari Segi Ilmiah

Untuk menentukan baik-buruknya kualitas udara di suatu wilayah dapat dilihat dari kadar polutannya. Hal ini dilihat dari besarnya jumlah komponen utama polutan, yakni PM2.5 dan PM10. Berdasarkan data dari laman The World Air Quality Project, kadar PM2.5 dan PM10 di Jakarta cenderung menurun sejak pukul 16:00 WIB.

Data terakhir yang diperbarui pada Senin (5/8) pukul 09:00 WIB menyebut bahwa kadar PM2.5 di DKI Jakarta berada di angka 107, sementara kadar PM10 berada di angka 56. Padahal, sebelum pemadaman terjadi, kadar polutan berada di angka 150 ke atas yang dilabeli dengan warna merah, dikategorikan tidak sehat dan bisa menimbulkan efek kesehatan tertentu seperti gangguan pernapasan.

Kadar polutan di DKI Jakarta semakin menurun pada Minggu (4/8) malam, tepatnya setelah pukul 18:00 WIB. Tercatat, kadar polutan PM2.5 pukul 18:00 berada di angka 104, pukul 19:00 turun menjadi 89, lalu naik sedikit menjadi 91 di pukul 20:00 dan turun lagi jadi 89 pada pukul 21:00.

Bila dibandingkan dengan kadar polutan sehari sebelumnya pada Sabtu (3/8) malam, kadar polutan jenis PM2.5 sedikit lebih tinggi, yakni berada di kisaran angka 109-119. Penurunan kadar polutan ini membuat langit Jakarta lebih cerah dan udara menjadi lebih segar dibanding sebelum pemadaman listrik terjadi.

Lantas, bagaimana kualitas udara di wilayah DKI Jakarta pada Senin pagi (5/8)? Pada pukul 07:00-08:00 WIB, indeks kualitas udara berada pada angka 51-100 yang dilabeli dengan warna kuning dan dikategorikan sedang. Kualitas udara pada level ini cenderung bisa diterima oleh sebagian besar orang, namun polutan masih berisiko bagi sebagian orang yang memiliki masalah kesehatan.

Pukul 09:00 WIB, kadar polutan mulai bergerak naik di angka 107 yang dilabeli dengan warna oranye, dikategorikan tidak sehat bagi kelompok yang sensitif dan memiliki masalah kesehatan tertentu. Sementara, pada pukul 10:00 WIB, kadar polutan meningkat drastis menjadi 151, dilabeli dengan warna merah dan dikategorikan tidak sehat.

Meski sempat menggembirakan, kini kita harus menerima fakta bahwa kadar polutan Jakarta kembali tinggi. Berdasarkan data dari laman The World Air Quality Project, rata-rata kadar polutan meningkat drastis pada pukul 5 pagi sampai 11 siang. Data selama 30 hari terakhir menunjukkan rata-rata kadar polutan berada di kisaran angka 101-200 yang dikategorikan tidak sehat bagi kesehatan.

Penyebab utamanya adalah adanya mobilisasi besar-besaran penduduk ibukota, baik untuk berangkat sekolah atau bekerja. Pada waktu-waktu ini, konsentrasi debu polutan akan meningkat drastis karena beban transportasi di ibukota. Hal ini juga disebabkan oleh banyaknya kendaraan pribadi yang digunakan pada pagi hari.

Nah, itulah kondisi kualitas udara di DKI Jakarta saat dan setelah pemadaman listrik terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya!