Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Semeru Sering Erupsi? Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

Gunung Semeru dari kejauhan
Gunung Semeru dari kejauhan (unsplash.com/Joshua Kettle)
Intinya sih...
  • Gunung Semeru tergolong gunung berapi sangat aktif karena memiliki riwayat erupsi panjang sejak abad ke-18 dan terus menunjukkan aktivitas vulkanik hingga hampir setiap tahun.
  • Erupsinya dipicu oleh tekanan magma dari dapur magma yang naik ke permukaan.
  • Letaknya di kawasan Cincin Api membuat suplai magma Semeru terus terbentuk dan saluran magmanya semakin terbuka. Itu sebabnya, gunung ini relatif rutin mengalami erupsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Erupsi gunung berapi jadi salah satu bencana alam yang paling sering kita dengar akhir-akhir ini, termasuk berita erupsinya Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) lalu. Erupsi kali ini bisa dibilang termasuk erupsi yang besar. Itu karena awan panas meluncur sejauh 13 kilometer menghancurkan ratusan, bahkan ribuan rumah. 

Membahas soal erupsi gunung, kamu sadar, gak, sih, kalau kebanyakan gunung berapi yang sudah erupsi sekali akan kembali erupsi pada tahun selanjutnya atau beberapa tahun setelahnya? Hal yang sama ternyata juga terjadi pada Gunung Semeru. Jadi, kenapa Gunung Semeru sering erupsi? Kira-kira apa penyebabnya?

1. Gunung Semeru sudah erupsi sejak abad ke-18

erupsi Gunung Semeru dari kejauhan
erupsi Gunung Semeru dari kejauhan (unsplash.com/Abdi Rahman H)

Gunung Semeru merupakan gunung aktif yang berlokasi di Jawa Timur. Nah, mengingat statusnya yang masih aktif, gak heran sebetulnya kalau gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kerap mengalami erupsi hebat dan memuntahkan sejumlah material, seperti awan panas, guguran lava, hingga batu-batu besar. Dilansir BNPB, erupsi Semeru pertama kali tercatat pada 1818–1913. Sejak itu, Semeru diketahui "tertidur pulas" setidaknya hingga 21 September 1941.

Empat tahun berselang, Gunung Semeru kembali mengamuk tahun 1945 dan terus menunjukkan aktivitas vulkanik hingga 1960. Pada awal 2000-an, Gunung Semeru erupsi pada 2008, dilanjutkan dengan periode 2014–2017. Empat tahun tertidur, gunung yang dikenal dengan pemandangan indahnya ini kembali menunjukkan aktivitas pada 2021. Sejak itu, hampir setiap tahun gunung ini mengalami erupsi, termasuk erupsi hebat pada Rabu, 19 November 2025.

2. Bagaimana Gunung Semeru erupsi?

ilustrasi gunung berapi yang sedang erupsi
ilustrasi gunung berapi yang sedang erupsi (unsplash.com/Aaron Thomas)

Sekilas, gunung berapi seperti Semeru memang tampak tenang, tanpa adanya aktivitas apa pun. Namun, itu hanya di bagian yang terlihat. Jauh di dalam tanah, aktivitas vulkanik terus berlangsung. Dilansir USGS, suhu yang sangat panas membuat batuan perlahan mencair dan berubah menjadi zat kental yang kita sebut magma. Magma lantas mengalir, lalu berkumpul di dapur magma yang letaknya jauh di dasar gunung berapi. Lambat laun, hal ini menimbulkan tekanan besar yang membuat magma naik ke permukaan dan memicu terjadinya letusan hebat pada gunung berapi, termasuk Gunung Semeru.

Aliran magma yang keluar dari letusan inilah yang kemudian kita kenal dengan istilah lava. Meski sekilas terlihat sama, letusan gunung berapi terbagi menjadi dua jenis. Ada erupsi eksplosif yang terjadi karena magma yang lebih kental dan lengket sehingga gas gak bisa keluar dengan mudah. Hal ini membuat tekanan di dapur magma jadi semakin besar hingga memicu terjadinya ledakan dahsyat, seperti yang terjadi pada Gunung Semeru kemarin. Sementara, untuk jenis erupsi efusif, magma lebih encer, tetapi memiliki suhu yang jauh lebih panas hingga mencapai 1.200 derajat celsius. Alih-alih menyebabkan letusan hebat, pada erupsi efusif lava yang keluar akan menuruni lereng secara perlahan. 

3. Kenapa Semeru sering erupsi?

ilustrasi lava yang keluar dari saluran magma
ilustrasi lava yang keluar dari saluran magma (unsplash.com/Toby Elliott)

Banyak gunung berapi yang tertidur selama puluhan tahun setelah erupsi besar, tetapi Gunung Semeru jelas bukan salah satunya. Sebaliknya, melihat kembali sejarah gunung ini, Semeru justru termasuk gunung berapi yang sangat aktif. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa Semeru sering erupsi? Dilansir Universe Today, jawabannya karena gunung-gunung berapi aktif seperti Semeru pada dasarnya gak pernah kehabisan magma untuk dimuntahkan.

Lempeng tektonik yang kerap kali bertabrakan di wilayah Cincin Api memungkinkan kerak dan mantel Bumi terus memproduksi magma. Di sisi lain, gunung berapi yang sudah meletus sekali akan membentuk saluran magma. Saluran ini berbentuk seperti pipa yang menghubungkan dapur magma dan permukaan tanah. Ketika gunung berapi erupsi, magma akan naik melalui saluran yang terbentuk, menembus kerak Bumi, hingga akhirnya muncul di permukaan. Seiring bertambahnya jumlah lava, abu, dan material lainnya, ukuran saluran magma akan semakin besar sehingga material-material ini bisa naik lebih leluasa saat erupsi terjadi.

Gak dimungkiri saat erupsi gunung, kerusakan yang terjadi memang luar biasa. Namun, seiring waktu, endapan vulkanik yang kaya akan unsur magnesium dan kalium juga akan menghasilkan tanah yang subur serta sangat baik untuk pertanian. Lalu, pertanyaannya, sampai kapan Gunung Semeru akan terus erupsi? Well, berbeda dengan manusia, rata-rata gunung bisa bertahan selama jutaan tahun. Selama gaya tektonik dan magma masih terbentuk, selama itu juga sebuah gunung akan tetap aktif dan mengalami erupsi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Semeru Sering Erupsi? Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

03 Des 2025, 21:13 WIBScience