Dinilai Berpotensi Picu Kanker oleh WHO, Apa Itu Aspartam?

Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini mengumumkan bahwa aspartam masuk dalam daftar yang mungkin bersifat karsinogenik. Karsinogen sendiri merupakan zat yang dapat memicu munculnya kanker.
Aspartam termasuk salah satu kandungan yang banyak ditemukan pada produk makanan dan minuman. Diperkirakan ada sekitar 6.000 produk makanan yang menggunakan aspartam secara global. Produk tersebut telah diawasi oleh komunitas ilmiah selama beberapa dekade.
1. Apa itu aspartam?

Aspartam adalah pemanis buatan dipeptida. Ini artinya, kandungan ini terdiri dari dua asam amino (asam aspartat dan fenilalanin) yang disatukan oleh ikatan peptida.
Dilansir jurnal Nutrients, pemanis buatan ini 200 kali lebih kuat dari gula pasir biasa dan memasuki pasar sebagai pemanis rendah kalori pada tahun 1981. Sejak saat itu, aspartam menjadi bahan utama dalam makanan dan minuman di Amerika Utara, Asia, dan Eropa.
2. Aspartam banyak digunakan dalam produk makanan dan minuman

Terlepas dari rasa manisnya yang kuat, aspartam memiliki nilai kalori hampir nol dan tidak ada sisa rasa pahit seperti sakarin. Ini lah mengapa pemanis ini banyak digunakan dalam produk rendah kalori.
Menurut beberapa penelitian, aspartam tidak memengaruhi kadar gula darah atau insulin. Ini menjadikannya pengganti gula yang populer dalam makanan orang yang mengalami diabetes.
Beberapa makanan dan minuman yang mengandung aspartam termasuk:
- Soda tanpa gula atau soda diet, contohnya merek minuman Diet Coke.
- Permen karet bebas gula.
- Campuran minuman diet.
- Bumbu masakan rendah gula.
- Gelatin bebas gula.
- Pemanis buatan, contohnya yang dijual oleh merek Equal dan Nutrasweet.
Hingga saat ini, aspartam masih digunakan di lebih dari 90 negara. Beberapa negara, seperti Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, Denmark Jerman, Australia, dan Selandia Baru telah meninjau aspartam dan menemukan bahwa aspartam aman untuk dikonsumsi manusia. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan terkait aspartam yang berpotensi bersifat karsinogenik.