Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Rip Current yang Kerap Seret Pengunjung Pantai?

ilustrasi rip current (commons.wikimedia.org/Alvesgaspar)

Sebanyak 13 siswa dilaporkan terseret arus laut saat berenang di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Malangnya, empat siswa di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kejadian tersebut konon disebabkan oleh fenomena rip current yang notabene kerap dikaitkan dengan kasus orang tenggelam saat berenang di tepi pantai.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu rip current. Ini penjelasan fenomena, bahaya, dan tanda-tanda rip current yang patut kamu perhatikan. 

Apa itu rip current?

ilustrasi rip current (commons.wikimedia.org/Geologist15)

Rip current adalah arus kuat air laut yang bergerak menjauh dari pantai. Arus ini biasanya memanjang dari garis pantai, melalui zona ombak, dan melewati garis ombak pecah. Saking kuatnya, arus ini dapat menyapu banyak hal di sekitarnya, termasuk perenang terlatih sekalipun.

Ketika berada di sekitar rip current benda ataupun orang dapat terseret menjauh dari daerah dangkal menuju perairan lebih dalam. Adapun gelombangnya umumnya memiliki kecepatan 1—2mph. Namun, bisa mencapai 4—5mph pada level ekstrem.

Jika berada di tepi pantai, penampakan rip current sangat samar. Akan tetapi, kamu yang berada di ketinggian dapat melihat atau membedakan fenomena ini dengan cukup jelas.

Lantas, bagaimana cara mengenali rip current? Berikut ciri-ciri rip current yang dapat kamu cermati:

  • Tampak mengarah ke lepas pantai di antara gelombang, seperti membentuk garis
  • Area cukup sempit yang diapit gelombang 
  • Air dengan warna kontras (biasanya lebih gelap) dibanding ombak sekitar

FYI, rip current tidak hanya ditemukan di pantai alias tepi laut, lho. Fenomena ini juga bisa dijumpai di sekitar muara sungai, dermaga, dan groin alias bangunan pelindung pantai. 

Bagaimana terjadinya rip current?

Sederhananya, rip current terjadi karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai. Ketika hal tersebut terjadi, arus balik dengan kecepatan tinggi pun tercipta. Namun, variasi kecepatannya bergantung pada kondisi gelombang, pasang surut, dan bentuk pantainya. 

Lebih lanjut, rip current bisa terjadi di pantai mana saja yang memiliki karakter ombak pecah. Meski demikian, fenomena ini paling sering terbentuk di titik rendah atau patahan pada gundukan pasir. 

Cara menghindari rip current

ilustrasi gelombang laut yang terdapat ciri-ciri rip current (pixabay.com/Pexels)

Rip current kerap disebut sebagai mesin penenggelam. Fenomena ini juga tidak satu dua kali menjadi penyebab utama perenang atau pengunjung pantai terseret ombak. Nah, satu-satunya cara menghindarinya dengan tidak berenang di sekitarnya. 

Saat berada di tepi pantai, coba tanyakan terlebih dahulu kepada penjaga terkait titik aman yang memungkinkan untuk berenang. Jika terdapat bendera, pastikan berenang di antara bendera merah dan kuning. Warna bendera ini umumnya mengidentifikasikan titik aman untuk berenang sesuai kondisi saat itu. 

Kalau kamu sudah terlanjur berada di tengah rip current, usahakan agar tidak panik. Lakukan langkah berikut guna membantumu keluar dari kondisi tersebut. 

  • Jangan berenang melawan arus ke arah tepi pantai karena akan membuatmu kelelahan. Baiknya berenang ke samping, keluar dari rip current, kemudian ke arah pantai
  • Sebisa mungkin berdiri dan jangan berenang
  • Selalu angkat tangan dan berteriak minta tolong. 

Apa itu rip current sebetulnya fenomena yang umum terjadi di tepi laut, tetapi tak keberadaannya tak boleh diremehkan, ya. Selalu berhati-hati dan coba kenali tandanya saat berada di pantai. 

Referensi:

"Rip Currents". Lifeboats. Diakses Januari 2025.
"Rip Currents". NOAA. Diakses Januari 2025.
"Rip Currents". United States Lifesaving Association. Diakses Januari 2025.
"RIP Currents". Pusat Meteorologi Maritim. Diakses Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us