Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Jadinya jika Jerman Berhasil Serang Inggris pada PDII?

Pemandangan sepanjang Sungai Thames di London yang memperlihatkan kepulan asap dari dermaga London setelah serangan udara selama peristiwa Blitz. (commons.wikimedia.org/New York Times Paris Bureau Collection)
Pemandangan sepanjang Sungai Thames di London yang memperlihatkan kepulan asap dari dermaga London setelah serangan udara selama peristiwa Blitz. (commons.wikimedia.org/New York Times Paris Bureau Collection)
Intinya sih...
  • Jerman berencana menyerang dan menduduki Inggris setelah Prancis jatuh ke tangan Nazi Jerman pada Juni 1940.
  • Adolf Hitler mempersiapkan invasi ke Britania Raya, tetapi pertahanan yang kuat dari Inggris dan semangat rakyatnya membuat rencana pengeboman Jerman gagal.
  • Jika Jerman berhasil mengalahkan Inggris, ini akan mempengaruhi hasil Perang Dunia II dan memungkinkan Jerman untuk fokus melawan Uni Soviet.

Hasil Perang Dunia II disebut sebagai salah satu peristiwa yang paling menentukan bagi sejarah umat manusia pada abad ke-20. Dampak dari Perang Dunia II ini membuat banyak sejarawan, penulis sejarah, pendongeng, dan banyak lainnya berandai-andai bagaimana jika kekuatan Poros memenangkan Perang Dunia II. Seperti apa dunia kita jika fasisme, yang bukan kapitalisme atau komunisme, menjadi ideologi dominan di dunia?

Yah, dunia mungkin tidak akan berjalan baik jika Jerman berhasil dengan semua rencana yang telah mereka rancang. Adapun, salah satu rencananya ialah menyerang dan menduduki Inggris. Lalu bagaimana, ya, jika Jerman berhasil mengalahkan Inggris pada Perang Dunia II? Apakah hal ini berdampak pada kemenangan Jerman dalam Perang Dunia II?

1. Peran Inggris dalam Perang Dunia II

Para perempuan dari Auxiliary Territorial Service (ATS) sedang bekerja di tank Churchill di depot Royal Army Ordnance Corps, Inggris, pada 10 Oktober 1942. (commons.wikimedia.org/Imperial War Museums)
Para perempuan dari Auxiliary Territorial Service (ATS) sedang bekerja di tank Churchill di depot Royal Army Ordnance Corps, Inggris, pada 10 Oktober 1942. (commons.wikimedia.org/Imperial War Museums)

Pada Juni 1940, Prancis jatuh ke tangan Nazi Jerman. Itu sebabnya, Britania Raya menjadi satu-satunya Sekutu yang tersisa di Benua Eropa. Negara kepulauan ini juga merupakan permata mahkota yang didambakan di mata Adolf Hitler. Itu karena Hitler beranggapan bahwa jika Jerman berhasil mengalahkan Inggris, Jerman berhasil menguasai seluruh Eropa.

Nah, Adolf Hitler pun mulai mempersiapkan invasi ke Britania Raya. Pada saat yang sama, Britania Raya juga menyusun pertahanan untuk membentengi wilayahnya. Selama masa ini, organisasi seperti Home Guard, yang merupakan sekelompok relawan sipil, membantu mempertahankan daratan Inggris.

Sebuah kelompok yang disebut Auxiliary Territorial Services juga dibentuk untuk meningkatkan infrastruktur militer Inggris. Sementara itu, perempuan dan anak-anak yang tinggal di kota-kota padat penduduk dievakuasi ke negara-negara lain di Kekaisaran Inggris. Semua ini dilakukan untuk mempersiapkan Pertempuran Inggris, yang nantinya akan mengubah hasil Perang Dunia II.

2. Pertempuran Inggris

Bangunan hancur di London Timur terkena bom pada 1940 dalam serangan bom Jerman yang dikenal dengan Blitz. (commons.wikimedia.org/Sue Wallace)
Bangunan hancur di London Timur terkena bom pada 1940 dalam serangan bom Jerman yang dikenal dengan Blitz. (commons.wikimedia.org/Sue Wallace)

Adolf Hitler dan Nazi memang punya rencana untuk menyerang Kepulauan Inggris melalui Selat Inggris atau yang disebut dengan Operation Sea Lion. Adapun, Angkatan udara Jerman, yang dikenal sebagai Luftwaffe, berhasil menjadi armada udara terkuat di dunia pada saat itu. Inilah yang akhirnya meyakinkan Hitler untuk memulai pengeboman di Kepulauan Inggris.

Meski begitu, pada awalnya, Adolf Hitler berusaha berdamai dengan Inggris. Namun, Winston Churchill menolaknya. Akhirnya, Jerman melancarkan serangan pengeboman pertamanya pada 1940. Tidak terima, Angkatan Udara Kerajaan Inggris balas dendam dengan mengebom Berlin. Mirisnya, balasan ini membuat Nazi marah dan menandai dimulainya serangan yang disebut Blitz.

Selama peristiwa Blitz, Jerman mengebom kota-kota di Inggris, seperti London dan Liverpool, pada malam hari agar membunuh warga sipilnya sebanyak mungkin. Akhirnya, setelah berbulan-bulan serangan udara ini dan semangat rakyat Inggris yang tak kunjung padam, Adolf Hitler berubah pikiran. Hitler membawa pulang Luftwaffe dari Inggris dan semua harapan yang dipupuk pada Operation Sea Lion akhirnya pupus. Namun, pertanyaannya, bagaimana jika hal tersebut tidak terjadi? Bagaimana jika Hitler berhasil mengalahkan Inggris lewat serangan bomnya itu?

3. Operation Sea Lion

persiapan Operation Sealion atau invasi Jerman ke Inggris (commons.wikimedia.org/German Federal Archives)
persiapan Operation Sealion atau invasi Jerman ke Inggris (commons.wikimedia.org/German Federal Archives)

Setelah Prancis jatuh, Jerman merasa ada sedikit peluang untuk menyerang Inggris, yang baru saja menghadapi kekalahan telak di Dunkirk. Setelah pertempuran itu, Inggris hanya memiliki beberapa ratus tank yang tersisa, tulis History Net. Jerman merasa bahwa inilah waktu yang tepat untuk menyerang Inggris.

Itulah sebabnya mengapa Adolf Hitler ingin mendapatkan supremasi udara dan menghancurkan Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Hal ini harus ditempuh Jerman jika ia ingin menginvasi dan menduduki Kepulauan Inggris. Dalam sejarah yang kita pelajari, Angkatan Udara Kerajaan Inggris mampu mengalahkan Nazi, tetapi bagaimana jika semuanya berjalan sesuai rencana Hitler?

Jika Operation Sea Lion berhasil, Winston Churchill mungkin akan menghadapi pergolakan serius dari rakyat Inggris. Pasalnya, Winston Churchill pernah menolak untuk berdamai dengan Adolf Hitler. Ia bahkan mengatakan, "Kami akan mempertahankan pulau kami berapa pun biayanya. Kami akan bertempur di pantai, tempat pendaratan, di ladang, di jalan, dan di perbukitan. Kami tidak akan menyerah." Namun, jika serangan Jerman berhasil, Hitler punya pengaruh yang cukup besar untuk memengaruhi upaya perang ke pihaknya dan mencegah kemenangan Sekutu.

4. Bagaimana jika Jerman dapat mengambilalih Normandia?

Tahanan perang Jerman dikawal di sepanjang pantai di kawasan Gold dalam Invasi D-Day pada 6 Juni 1944. (commons.wikimedia.org/Imperial War Museums)
Tahanan perang Jerman dikawal di sepanjang pantai di kawasan Gold dalam Invasi D-Day pada 6 Juni 1944. (commons.wikimedia.org/Imperial War Museums)

Menyerang Inggris Raya dan berhasil menguasainya tentu merupakan pekerjaan yang sulit bagi Jerman, tetapi tetap saja akan menjadi kekalahan telak bagi Sekutu. Dalam sejarah yang kita ketahui, invasi D-Day, atau saat Sekutu menyerbu pantai Normandia, terjadi karena Inggris Raya masih berada di bawah kendali Sekutu. Pasalnya, tempat itu digunakan sebagai pangkalan operasi Amerika Serikat.

Nah, bagaimana jika Jerman berhasil menguasai negara kepulauan itu? Kemungkinan besar, Sekutu tidak dapat merebut kembali Eropa Barat. Itu karena invasi D-Day diyakini kebanyakan orang sebagai paku terakhir dalam upaya perang Adolf Hitler, tulis History. Pengambilalihan yang berhasil akan memungkinkan Adolf Hitler untuk memfokuskan upayanya melawan Uni Soviet. Jika Nazi tidak terlalu fokus dengan ancaman yang akan datang dari Amerika Serikat dan Inggris di wilayah barat mereka, sangat mungkin Jerman dapat mengalahkan tentara Uni Soviet. Ini secara efektif mengakhiri perang di garis depan Eropa dan memungkinkan Kekuatan Poros untuk memperluas wilayahnya menjauh dari Benua Eropa.

5. Apakah Jerman akan memenangkan Perang Dunia II jika Jerman mampu mengalahkan Inggris?

Tentara Inggris dan Afrika Selatan mengibarkan bendera Nazi ketika buldoser membersihkan puing-puing Kota Cassino yang dibom pada 1944. (commons.wikimedia.org/World War II In View)
Tentara Inggris dan Afrika Selatan mengibarkan bendera Nazi ketika buldoser membersihkan puing-puing Kota Cassino yang dibom pada 1944. (commons.wikimedia.org/World War II In View)

Bahkan, jika Nazi Jerman mampu mengalahkan Uni Soviet di sebelah barat, mungkin ada beberapa hal baik yang dapat mencegah kemenangan Kekuatan Poros dalam perang tersebut. Nah, ideologi Nazi merupakan kesalahan terbesar Jerman. Ini lantaran ideologi tersebut dilandasi pada kepercayaan Nazi yang salah tentang supremasi Arya dan rasisme. Tentunya, dengan ideologi serasis ini, seluruh dunia akan bersatu untuk mengalahkan Jerman.

Hal baik lainnya mungkin ialah pengembangan bom atom oleh Amerika Serikat. Seperti yang ditunjukkan oleh PBS, Jerman tidak terlalu antusias untuk mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri. Ini lantaran mereka merasa unggul karena memenangkan banyak pertempuran. Tak sekadar itu, Jerman pun belum menghadapi banyak kekalahan. Jika Inggris Raya jatuh, mungkin Jerman akan semakin terlena dan berpuas diri. Ini pun akan memperburuk semangat Jerman dan membuat Jerman menghentikan pendanaannya untuk bom atom mereka.

Sepertinya agak sulit, ya, jika kita berandai-andai bahwa seluruh dunia akan menoleransi seorang pengganggu yang haus kekuasaan dan ingin menaklukkan semua orang. Jadi, sepertinya, tidak peduli pertempuran apa pun yang dimenangkan Nazi, Jerman mungkin masih akan menghadapi kekalahan. Kalau menurutmu sendiri gimana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us