Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi Jika Bumi Berputar Sedikit Lebih Cepat?

ilustrasi bola dunia
ilustrasi bola dunia (unsplash.com/Kyle Glenn)
Intinya sih...
  • Hari menjadi lebih pendek, memengaruhi jam atom dan ritme biologis manusia
  • Gaya gravitasi sedikit melemah di dekat ekuator, mempengaruhi distribusi massa air laut dan tubuh manusia
  • Cuaca dan angin jadi lebih ekstrem, berpotensi menyebabkan siklon yang lebih sering serta perubahan pada lautan dan permukaan bumi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.670 kilometer per jam di ekuator. Putaran ini membuat siang dan malam terjadi selama 24 jam, menjaga keseimbangan gravitasi, atmosfer, dan gaya sentrifugal yang memengaruhi seluruh sistem kehidupan. Namun, pernahkah terbayang apa yang akan terjadi jika Bumi berputar sedikit lebih cepat dari biasanya?

Perubahan kecil dalam kecepatan rotasi dapat menyebabkan dampak besar pada iklim, waktu, dan bahkan tubuh manusia. Fenomena ini bukan hanya teori semata, karena ilmuwan NASA pernah mencatat percepatan kecil pada rotasi Bumi akibat perubahan distribusi massa di atmosfer dan lautan. Jika rotasi meningkat secara signifikan, keseimbangan alam yang selama ini stabil bisa terganggu dengan cara yang tidak kita sadari.

1. Hari menjadi lebih pendek

ilustrasi jam pasir
ilustrasi jam pasir (unsplash.com/Aron Visuals)

Jika Bumi berputar lebih cepat, durasi satu hari akan menjadi lebih singkat dari 24 jam. Misalnya, percepatan rotasi hanya beberapa milidetik per hari dapat menyebabkan jam atom di seluruh dunia perlu disesuaikan agar tetap akurat. Dalam skala waktu panjang, perubahan ini akan memengaruhi sistem waktu global, termasuk jadwal satelit dan navigasi.

Pemendekan hari juga dapat mengganggu ritme biologis manusia atau yang dikenal sebagai circadian rhythm. Tubuh manusia terbiasa dengan siklus terang dan gelap selama 24 jam. Perubahan kecil saja dapat memengaruhi produksi hormon seperti melatonin yang mengatur tidur, menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, dan stres kronis jika terus berlanjut.

2. Gaya gravitasi sedikit melemah

ilustrasi terjun bebas
ilustrasi terjun bebas (pexels.com/Filipe Dos Santos Mendes)

Rotasi yang lebih cepat membuat gaya sentrifugal di permukaan Bumi meningkat. Akibatnya, gaya gravitasi yang dirasakan di dekat ekuator akan sedikit berkurang karena gaya sentrifugal bekerja berlawanan arah dengan gravitasi. Walau perbedaannya kecil, efek ini dapat mengubah distribusi massa air laut dan menyebabkan permukaan laut di ekuator sedikit naik.

Selain itu, tubuh manusia akan terasa sedikit lebih ringan, terutama di daerah dekat garis khatulistiwa. Fenomena ini disebabkan oleh meningkatnya dorongan ke luar akibat rotasi. Meskipun tidak sampai membuat seseorang melayang, perubahan kecil dalam gravitasi dapat memengaruhi dinamika atmosfer, pergerakan angin, dan keseimbangan lautan dalam jangka panjang.

3. Cuaca dan angin jadi lebih ekstrem

ilustrasi hujan
ilustrasi hujan (pexels.com/Genaro Servín)

Rotasi Bumi berperan penting dalam membentuk pola angin dan arus laut melalui efek Coriolis. Ketika kecepatan rotasi meningkat, efek ini menjadi lebih kuat sehingga angin dan badai berpotensi menjadi lebih ekstrem. Sistem cuaca bisa bergerak lebih cepat dan menghasilkan siklon yang lebih sering serta lebih intens.

Selain itu, peningkatan rotasi dapat mengubah pola sirkulasi atmosfer global. Daerah yang biasanya memiliki iklim stabil bisa mengalami cuaca yang lebih tidak menentu. Misalnya, wilayah tropis mungkin menjadi lebih basah karena uap air terbawa lebih cepat ke atmosfer, sedangkan daerah kering bisa semakin gersang akibat perubahan arah angin global.

4. Perubahan pada lautan dan permukaan bumi

ilustrasi lautan
ilustrasi lautan (pexels.com/Bella White)

Air laut sangat sensitif terhadap perubahan kecepatan rotasi Bumi. Ketika gaya sentrifugal meningkat, air akan terdorong ke arah ekuator sehingga permukaan laut di sana naik sementara di kutub menurun. Akibatnya, garis pantai di beberapa wilayah bisa berubah, menyebabkan risiko banjir di kawasan dataran rendah.

Selain lautan, kerak Bumi juga akan menyesuaikan diri dengan gaya baru yang dihasilkan oleh rotasi yang lebih cepat. Meskipun perubahannya lambat, tekanan pada lempeng tektonik bisa meningkat di beberapa titik, berpotensi memicu aktivitas gempa lebih sering. Dalam skala geologis, percepatan rotasi bisa mengubah bentuk planet secara halus namun nyata.

Perubahan kecil pada kecepatan rotasi Bumi mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dari panjang hari, gravitasi, hingga pola cuaca global, semuanya saling terhubung dalam keseimbangan di bumi. Rotasi Bumi yang stabil selama miliaran tahun adalah salah satu alasan mengapa kehidupan dapat berkembang dengan baik. Jika keseimbangan itu terganggu, bahkan sedikit saja, dunia yang kita kenal bisa berubah secara drastis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Zaragoza, Kota Ikonik yang Kaya Warisan Arsitektur dan Seni

25 Nov 2025, 17:29 WIBScience