Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi Jika Ukuran Bumi Jadi Dua Kali Lebih Besar?

ilustrasi globe (pexels.com/Porapak Apichodilok)
ilustrasi globe (pexels.com/Porapak Apichodilok)
Intinya sih...
  • Gravitasi yang lebih kuat dan dampaknyaJika diameter Bumi menjadi dua kali lipat, gravitasi di permukaan akan menjadi sekitar dua kali lebih kuat dari sekarang. Tubuh manusia, hewan, tumbuhan, bahkan cuaca dan rotasi planet akan terpengaruh.
  • Hari yang lebih panjangBumi yang lebih besar kemungkinan akan berputar lebih lambat, memengaruhi siklus siang dan malam serta ritme biologis makhluk hidup. Medan magnet Bumi juga bisa melemah akibat rotasi yang melambat.
  • Aktivitas geologi yang lebih intensDengan massa yang lebih besar, tekanan di dalam inti Bumi juga akan meningkat. Hal ini menyebabkan aktivitas tektonik seperti gempa bumi dan letusan gunung
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana jadinya kalau ukuran Bumi tiba-tiba menjadi dua kali lebih besar? Skenario ini sebenarnya menarik untuk dipikirkan. Dengan membayangkan Bumi versi jumbo, kita bisa memahami seberapa rapuh keseimbangan yang membuat planet ini cocok untuk kehidupan, mulai dari gravitasi, atmosfer, hingga siklus alam yang menopang seluruh ekosistem.

Menambah ukuran Bumi bukan cuma soal memperluas daratan atau memperdalam lautan. Perubahan itu akan memengaruhi semua aspek kehidupan: manusia, hewan, tumbuhan, bahkan cuaca dan rotasi planet. Dari gravitasi yang makin berat hingga atmosfer yang makin tebal, mari bayangkan seperti apa jadinya dunia jika Bumi benar-benar dua kali lebih besar dari sekarang.

1. Gravitasi yang lebih kuat dan dampaknya

Jika diameter Bumi menjadi dua kali lipat, volumenya akan meningkat sekitar delapan kali lipat. Artinya, massanya pun bisa naik hingga delapan kali, dengan asumsi kepadatan Bumi tetap sama. Karena gravitasi bergantung pada massa dan jari-jari planet, gravitasi di permukaan akan menjadi sekitar dua kali lebih kuat dari sekarang.

Dampaknya? Semua kehidupan akan merasakannya. Tubuh manusia yang berevolusi untuk hidup dengan gravitasi saat ini akan kesulitan bergerak. Setiap langkah terasa jauh lebih berat, otot cepat lelah, dan jantung harus bekerja dua kali lebih keras. Hewan besar seperti gajah mungkin tidak akan mampu menopang berat tubuhnya sendiri. Akibatnya, ukuran rata-rata makhluk hidup di daratan bisa menjadi jauh lebih kecil. Bahkan, tumbuhan mungkin tumbuh lebih pendek atau berubah bentuk karena tekanan gravitasi yang besar.

2. Hari yang lebih panjang

Bumi yang lebih besar kemungkinan akan berputar lebih lambat. Dengan meningkatnya radius, momentum rotasi Bumi akan berubah, membuat durasi satu hari menjadi lebih lama. Akibatnya, siklus siang dan malam berubah, memengaruhi suhu harian, ritme biologis, hingga pola tidur dan fotosintesis makhluk hidup. Jika rotasi melambat cukup drastis, medan magnet Bumi yang dihasilkan oleh inti cair yang berputar bisa melemah, membuat planet lebih rentan terhadap radiasi matahari.

3. Aktivitas geologi yang lebih intens

ilustrasi gunung
ilustrasi gunung (pexels.com/Francesco Ungaro)

Dengan massa yang lebih besar, tekanan di dalam inti Bumi juga akan meningkat. Panas internal dari peluruhan radioaktif dan tekanan gravitasi akan bertambah, menyebabkan aktivitas tektonik lebih intens.

Gempa bumi dan letusan gunung berapi bisa terjadi lebih sering dan lebih kuat. Gunung-gunung baru akan terbentuk dengan cepat, dan bentang alam Bumi bisa berubah secara drastis. Peningkatan aktivitas geologi ini juga bisa memengaruhi iklim dan pola kehidupan di permukaan Bumi.

4. Lautan dan siklus air yang berubah

Jika Bumi membesar dua kali, luas permukaannya akan meningkat sekitar empat kali lipat. Jika volume air di lautan tidak bertambah, laut mungkin akan tersebar lebih tipis di permukaan. Namun, kalau volume air ikut bertambah, kedalaman laut akan meningkat tajam, memberi tekanan besar pada kerak bumi.

Gravitasi yang lebih kuat juga bisa memperkuat pasang surut laut akibat tarikan gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Arus laut pun akan berubah, yang bisa mengganggu ekosistem laut dan pola cuaca global.

5. Makhluk hidup jadi sangat berubah

Dalam jangka panjang, kehidupan mungkin tetap bisa bertahan, tapi dalam bentuk yang sangat berbeda. Makhluk hidup akan berevolusi agar lebih kuat dan lebih efisien menghadapi gravitasi tinggi. Tulang akan lebih tebal, otot lebih padat, dan tumbuhan mungkin akan memiliki sistem peredaran air yang unik untuk mengatasi tekanan internal.

Namun, banyak spesies yang ada sekarang mungkin tidak mampu bertahan menghadapi perubahan ekstrem tersebut. Alam akan menciptakan bentuk kehidupan baru yang sepenuhnya berbeda dengan yang kita kenal saat ini.

Jika Bumi dua kali lebih besar, dunia ini akan menjadi tempat yang jauh lebih keras: gravitasi lebih kuat, atmosfer lebih tebal, aktivitas geologi lebih ganas, dan cuaca lebih ekstrem. Kehidupan seperti yang kita kenal akan kesulitan bertahan, tapi alam punya cara untuk beradaptasi, yaitu dengan menciptakan bentuk kehidupan baru yang cocok dengan kondisi tersebut.

Referensi

Interesting Engineering. Diakses pada Oktober 2025. What Would Happen if the Earth Were Twice as Big?
LiveScience. Diakses pada Oktober 2025. What If Earth Were Twice as Big?
ScienceFocus. Diakses pada Oktober 2025. The Thought Experiment: What If the Earth Doubled in Size?
Space.com. Diakses pada Oktober 2025. What If Earth Were Twice as Big?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Apa yang Terjadi jika AI Tiba-tiba Jadi Lebih Pintar dari Manusia?

04 Nov 2025, 12:21 WIBScience