Salah satu fenomena langit yang akan terjadi dalam waktu dekat adalah gerhana matahari, yang jatuh pada Senin (8/4/2024). Sebenarnya, gerhana matahari tidak dikategorikan “sangat langka” karena rata-rata terjadi dua kali dalam setahun.
Gerhana matahari ini nantinya akan diwarnai dengan “ledakan besar”. Tengok penjelasannya, yuk!
Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus, yang menghalangi seluruh (total) atau sebagian (parsial) cahaya matahari. Fenomena ini membuat langit menggelap seperti malam hari selama beberapa saat.
Orang yang ingin melihat gerhana matahari harus memakai kacamata gerhana atau mengamatinya melalui pinhole projector. Menatap gerhana matahari secara langsung bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
Pada 8 April mendatang, kita bisa mengamati gerhana matahari sekaligus coronal mass ejection (CME) secara bersamaan. Ini adalah pelepasan medan magnet dan plasma dalam jumlah besar dari korona matahari ke heliosfer (lapisan atmosfer terluar matahari).
“Jika kita beruntung, CME akan menampilkan dirinya sebagai struktur bengkok seperti spiral,” ungkap Ryan French dari National Solar Observatory di Boulder, Colorado.
Agar bisa dilihat dari bumi dan tidak terhalang oleh bulan, CME harus terjadi di tepi matahari. FYI, CME bisa mengganggu transmisi radio, menyebabkan kerusakan pada satelit, serta berpotensi mengakibatkan pemadaman listrik besar-besaran dan berkepanjangan.
Sudah tak sabar untuk menyaksikan gerhana matahari total pada 8 April mendatang? Bersiaplah untuk kecewa karena fenomena langit ini hanya bisa dilihat dari beberapa kota di Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Kanada!
Mengutip Great American Eclipse, durasi totalitas (saat bulan menghalangi matahari sepenuhnya) adalah 4 menit 27 detik. Gerhana matahari ini diperkirakan akan disaksikan oleh 43,8 juta orang secara langsung.