5 Fakta Armadillo Raksasa, si Paling Besar dari Spesiesnya!

- Armadillo raksasa memiliki ukuran serupa anjing Great Dane dengan berat hingga 80 kg.
- Makanan utama armadillo raksasa adalah rayap, tapi mereka juga memakan cacing dan bangkai hewan.
- Mereka masuk dalam daftar hewan rentan dalam IUCN Red List karena kehilangan habitat dan perburuan.
Armadillo (famili Chlamyphoridae) merupakan keluarga mamalia dengan penampilan yang sangat unik. Mereka satu dari sedikit keluarga mamalia yang menumbuhkan karapaks atau cangkang yang terbuat dari eksoskeleton. Mulai dari kepala, tubuh, kaki, hingga ekor dari keluarga armadillo pasti memiliki sistem pertahanan alami tersebut. Biasanya, ukuran armadillo relatif kecil, yakni sebesar kucing domestik. Namun, ada satu spesies yang ternyata bisa berkali-kali lipat ketimbang saudaranya yang lain, lho.
Namanya armadillo raksasa (Priodontes maximus), sosok armadillo yang bisa memiliki bobot serupa dengan anjing jenis Great Dane. Tubuhnya bisa tumbuh sepanjang 75—150 cm dari kepala hingga ekor dan bobot rata-rata sekitar 18,7—32,5 kg. Akan tetapi, armadillo raksasa di alam liar bisa berbobot setidaknya hingga 54 kg dan di penangkaran bisa lebih besar lagi, yakni hingga 80 kg.
Selain masalah ukuran, cakar besarnya juga jadi ciri khas dari armadillo raksasa. Tubuhnya biasanya berwarna abu-abu pada bagian bawah dan hitam pada cangkang bagian atas. Tentunya hewan yang menakjubkan ini turut menyimpan sejumlah fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Makin penasaran untuk berkenalan dengan mamalia yang satu ini, kan? Simak ulasan lengkap fakta armadillo raksasa di bawah ini, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Armadillo raksasa dapat ditemukan di Amerika Selatan, khususnya kawasan Hutan Amazon. Lebih tepatnya, negara-negara seperti Brazil, Paraguay, Venezuela, Argentina, dan Guiana jadi rumah bagi mamalia dengan tempurung ini. Di sana, armadillo raksasa mendiami kawasan hutan hujan tropis atau kawasan semi kering, semisal sabana atau hutan yang tak terlalu padat.
Pilihan habitat armadillo raksasa tentunya berhubungan dengan cara makan mereka. Dilansir Animal Diversity, hewan ini merupakan insektivor yang menjadikan rayap sebagai makanan utamanya. Biasanya, armadillo raksasa akan mencari sarang rayap pada malam hari dan menggali sarang mangsanya tersebut dengan kuku-kuku besarnya. Menariknya, hewan ini dapat membabat habis satu koloni rayap dalam satu kali waktu makannya.
Selain rayap, armadillo raksasa juga memiliki beberapa pilihan makanan lain. Mereka diketahui memakan cacing, invertebrata kecil, sampai bangkai hewan. Armadillo raksasa tergolong hewan nokturnal sehingga mereka lebih banyak beraktivitas pada malam hari.
2. Mamalia darat dengan beberapa rekor menarik

Biasanya, mamalia yang mengonsumsi rayap lebih mengandalkan moncong yang panjang supaya memudahkannya ketika ingin makan. Sebenarnya, armadillo raksasa pun memiliki wajah dengan moncong dan lidah yang relatif panjang. Meski begitu, ternyata hewan ini memegang rekor yang cukup menarik yang mungkin tak kita sangka sebelumnya, yakni mamalia darat dengan gigi terbanyak di dunia.
Animalia melansir kalau jumlah gigi pada tiap individu armadillo raksasa sekitar 80—100 buah. Gigi armadillo raksasa mirip seperti gigi hewan pengerat, tetapi tak memiliki enamel. Uniknya, gigi-gigi ini sebenarnya tidak dimanfaatkan untuk mengonsumsi rayap sehingga tidak diketahui secara pasti untuk apa sebenarnya armadillo raksasa memiliki gigi yang sangat banyak.
Tak hanya soal gigi, armadillo raksasa juga jadi mamalia darat dengan cakar paling panjang di dunia. Panjang cakar dari armadillo ini mencapai 20 cm. Dengan demikian, cakar mereka memiliki rasio 22 persen jika dibandingkan dengan panjang keseluruhan tubuhnya.
3. Ahli menggali tanah yang suka tidur

Dengan cakar yang luar biasa besar, tak mengherankan kalau kemampuan menggali tanah dari armadillo raksasa menjadi sangat impresif. Biasanya, mereka memanfaatkan kemampuan ini untuk mencari makan ataupun menggali sarang. Menariknya, sisa-sisa sarang dari rayap yang armadillo raksasa biasanya akan dijadikan sebagai tempat istirahat sementara, setidaknya untuk 1 hari.
Kebiasaan menjadikan sisa sarang rayap itu sebagai tempat istirahat cukup masuk akal jika melihat berapa lama mereka tidur. Dilansir AZ Animals, armadillo raksasa bisa tidur hingga 18 jam dalam sehari. Oleh karena itu, hewan ini hanya akan beraktivitas dalam waktu yang relatif singkat.
Sebenarnya, armadillo raksasa memiliki sarang permanen yang punya ukuran cukup besar dengan diameter pintu masuk sekitar 43 cm. Akan tetapi, mengingat kebiasaan mereka yang selalu mengembara dalam mencari sarang rayap, sarang ini cukup jarang ditinggali, kecuali saat musim kawin tiba. Uniknya, sarang yang ditinggalkan armadillo ini justru menjadi berkah bagi hewan lain. Diketahui kalau hewan-hewan seperti ocelot, beberapa jenis burung, anjing telinga kecil, dan berbagai mamalia lain memanfaatkan sarang kosong ini sebagai rumah mereka.
4. Sistem reproduksi

Dalam kehidupan sehari-hari, armadillo raksasa lebih banyak menyendiri. Mereka baru akan berinteraksi dengan sesama saat musim kawin tiba. Sampai saat ini, tidak diketahui apa ritual kawin yang mungkin mereka lakukan dan kapan musim kawin bagi hewan ini berlangsung. Akan tetapi, informasi soal proses kehamilan hingga melahirkan bagi betina sudah cukup banyak kita ketahui.
Animal Diversity melansir kalau durasi mengandung bagi armadillo raksasa betina sekitar 4 bulan. Dalam sekali mengandung, biasanya sang induk akan melahirkan 1—2 ekor anak saja dengan bobot sekitar 113 gram. Uniknya, anak-anak armadillo raksasa terlahir dengan kulit keras yang nantinya akan berkembang menjadi karapaks saat dewasa. Induk armadillo ini akan mengasuh anaknya selama 4—6 minggu sebelum akhirnya mereka harus belajar hidup mandiri.
Biarpun sudah harus belajar hidup mandiri pada usia beberapa minggu, anak-anak ini akan tetap ikut dengan sang induk setidaknya hingga mencapai usia 6 bulan. Di sini, hanya betina yang bertugas merawat anak-anaknya karena tidak ada catatan soal keterlibatan jantan dalam proses merawat anak. Butuh waktu 9—12 bulan bagi armadillo raksasa sebelum mencapai kematangan seksual.
5. Hewan yang sangat sulit dirawat di penangkaran

Saat ini, armadillo raksasa masuk dalam daftar hewan rentan atau Vulnerable dalam IUCN Red List. Mereka sering diburu untuk dimanfaatkan daging, kulit, ataupun dianggap hama bagi petani. Belum lagi, kehilangan rumah karena kerusakan alam akibat aktivitas manusia turut menggerus populasi hewan ini. Oleh karena itu, upaya konservasi untuk armadillo raksasa sebenarnya sedang diupayakan agar spesies ini tetap lestari.
Walau demikian, ternyata upaya pelestarian armadillo raksasa lewat penangkaran jadi tantangan tersendiri. AZ Animals melansir kalau mamalia ini terbilang sangat sulit untuk dipelihara di penangkaran. Kebanyakan individu yang dibawa akan mati dalam perjalanan. Sekalipun ada yang selamat sampai penangkaran, mereka biasanya tak mau makan sampai akhirnya mati.
Tak cukup sampai di situ, individu yang berhasil hidup di penangkaran dengan baik pun bisa saja mengalami cedera fatal. Sebab, armadillo raksasa termasuk hewan yang pandai memanjat sehingga tak jarang mereka akan memanjat dinding pembatas. Dengan serangkaian kesulitan itu, upaya konservasi yang dirasa paling sesuai untuk armadillo raksasa ialah pelestarian di alam secara langsung.
Oh, ya, meski keluarga armadillo terkenal dengan kemampuan menggulung tubuh hingga berbentuk bola, ternyata armadillo raksasa tidak bisa melakukan hal tersebut secara sempurna, lho. Alasan utamanya terletak pada ukuran tubuh mereka yang sangat besar. Akan tetapi, armadillo ini punya kelebihan lain, yakni dapat berdiri tegak berkat topangan dari kaki belakang dan ekornya.