Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asal Mula Perang Prancis dan Indian, Ada Campur Tangan Inggris

ilustrasi Perang Prancis dan Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)
ilustrasi Perang Prancis dan Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)

Jangan sampai keliru dengan nama Perang Prancis dan Indian. Perang ini sebenarnya bukan pertempuran Prancis melawan penduduk asli Amerika, tetapi perang sesungguhnya dengan Inggris. Disebut Perang Prancis dan Indian karena Inggris berperang melawan sekutu Prancis dan penduduk asli Amerika yang memihak Prancis.

Inggris Raya dan Prancis sama-sama menginginkan kendali atas Amerika Utara. Adapun, konflik wilayah antara saingan ini memicu dimulainya Perang Prancis dan Indian. Bentrokan ini adalah babak terakhir pertempuran Inggris Raya dan Prancis di wilayah tersebut. Konfrontasi mereka sebelumnya, yaitu Perang Raja George, berakhir pada 1748 dengan Perjanjian Aix-la-Chapelle. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian, masalah terjadi lagi antara kedua negara. Bagaimana sejarah asal mula Perang Prancis dan Indian? Mari, kita cari tahu!

 

1. Pencetus awal

ilustrasi Kapten Inggris, Tuan Fesch Montcalm, merundingkan penyerahan Fort William Henry dalam The French in Canada: Montcalm and Lévis oleh Pastor Henri-Raymond Casgrain (commons.wikimedia.org/Riou, Roussel)
ilustrasi Kapten Inggris, Tuan Fesch Montcalm, merundingkan penyerahan Fort William Henry dalam The French in Canada: Montcalm and Lévis oleh Pastor Henri-Raymond Casgrain (commons.wikimedia.org/Riou, Roussel)

Sebelum Perang Prancis dan Indian, Inggris memiliki koloninya sendiri di Pantai Timur Amerika Utara, yang berpenduduk sekitar 1 juta jiwa, sebagaimana dilaporkan American Battlefield Trust. Prancis, di sisi lain, memiliki sekitar 60 ribu orang yang tinggal di Prancis Baru, yang menjangkau Kanada hingga Louisiana dan mencakup wilayah Great Lakes dan Sungai Mississippi. Sementara itu, Inggris berusaha menjajah Amerika Utara, tetapi Prancis menginginkan wilayah ini karena sumber dayanya yang kaya dan peluang ekonomi yang menjanjikan. 

Peristiwa ini dimulai di lembah Sungai Ohio bagian atas. Baik Prancis dan Inggris Raya percaya bahwa daerah itu adalah milik mereka. Prancis telah menjalin banyak aliansi dengan penduduk asli Amerika di wilayah tersebut dan mengandalkan hubungan ini untuk bisnis perdagangan. Namun, pemukim dan pedagang Inggris juga pindah ke lembah ini. Lantas, Prancis secara agresif menegaskan bahwa wilayah itu milik mereka. Pada 1752, pasukan Prancis menghancurkan pos perdagangan Inggris di Great Miami River.

2. George Washington orang pertama yang memerangi Prancis

lukisan George Washington dan pasukannya (commons.wikimedia.org/Reǵnier)
lukisan George Washington dan pasukannya (commons.wikimedia.org/Reǵnier)

Prancis melanjutkan upayanya untuk menguasai wilayah tersebut dengan membangun lebih banyak benteng. Ini membuat Inggris tersindir, terutama yang berada di Virginia dengan klaim atas tanah itu. Pada 1753, George Washington bertindak sebagai perwakilan dari koloni Virginia dan menyampaikan pesan kepada seorang Komandan Prancis di Fort Le Boeuf yang menyatakan kepemilikan Inggris atas wilayah yang disengketakan. Namun, Prancis tidak mau mengalah. Pada 1754, pasukan dari Virginia mencoba membangun benteng di tempat Sungai Allegheny dan Monongahela bertemu dengan Sungai Ohio. Akan tetapi, pasukan Prancis memaksa mereka pergi dan malah membangun Benteng Duquesne di sana.

George Washington mengambil alih milisi Virginia dan berkemah bersama pasukannya di dekat Fort Duquesne pada Mei 1754. Prancis segera mengirimkan rombongan pengintai untuk mendapatkan informasi tentang orang-orang Virginia, tetapi misi tersebut berubah menjadi mematikan. George Washington, milisinya, dan beberapa pendukung dari suku Iroquois mengejutkan tentara Prancis dan membunuh sembilan dari mereka.

Banyak sejarawan yang menganggap bahwa pertempuran kecil ini sebagai awal tidak resmi dari Perang Prancis dan Indian. Prancis membalas dendam pada Juli itu dengan menyerang George Washington di Fort Necessity dan Washington terpaksa menyerah, tulis laman French and Indian War Society. Washington mengundurkan diri setelah kekalahan ini, tetapi Inggris terus melawan Prancis. Inggris Raya melawan Prancis di dekat Fort Duquesne dan dekat Danau George pada tahun berikutnya dan secara resmi menyatakan perang dengan Prancis pada 1756.

3. Awalnya, suku asli Amerika netral dalam konflik ini

ilustrasi suku Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)
ilustrasi suku Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)

Perbatasan antara wilayah yang dikuasai Inggris dan Prancis sering kali tidak ditentukan. Sebenarnya, tanah ini dimiliki oleh beberapa suku asli Amerika, termasuk Konfederasi Iroquois. Suku Iroquois mempertahankan lahan dari bagian utara New York hingga Pennsylvania Utara.

Dengan batas yang tidak jelas inilah, beberapa pertempuran kecil terjadi. Pemerintah Inggris mengirim beberapa pasukan untuk mengusir Prancis, tetapi keadaan belum menegang sampai 1754, ketika Benteng Duquesne dibangun. Pada awalnya, suku-suku itu tidak memihak Prancis maupun Inggris. Lagi pula, jika perang pecah, perdagangan akan terganggu. 

Akan tetapi, setelah kesalahan Jenderal Edward Braddock dan pengasingan calon sekutu penduduk asli Amerika, suku-suku tersebut mengakhiri kenetralan mereka. Suku Iroquois mengizinkan suku sekutu mereka untuk memihak siapa pun yang mereka inginkan. Mereka boleh memihak selama itu membantu perdagangan tetap stabil. 

Pada 1755, History mengatakan bahwa Edward Braddock tewas dalam pertempuran. Pada tahun yang sama, gubernur Inggris di Acadia, Nova Scotia, mengusir para pemukim Prancis karena takut jika mereka akan memihak tentara Prancis. Tahun berikutnya, Inggris secara resmi menyatakan perang terhadap Prancis dan menyeret seluruh dunia ke dalam konflik mereka. Pertempuran meluas ke Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

4. Berakhirnya Perang Prancis dan Indian

ilustrasi Perang Prancis dan Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)
ilustrasi Perang Prancis dan Indian (commons.wikimedia.org/Photojunkie)

Sejak 1757, Inggris mulai memenangkan lebih banyak pertempuran. Kemenangan paling menentukan datang pada 1758 dan membalikkan keadaan dalam Perang Prancis dan Indian. Pertama, ada kemenangan Inggris di Louisbourg, dekat Sungai St. Lawrence. Kedua, yang terpenting, mereka merebut Benteng Duquesne.

Benteng itu berganti nama menjadi Fort Pitt. Itu adalah akhir bagi Prancis, yang kehilangan banyak sekutu mereka dan tidak sanggup untuk membiayai perang global. Inggris kemudian maju menuju Quebec. Prancis mencari bantuan dari Spanyol. Karena Raja Spanyol adalah sepupu Raja Prancis Louis XV, Spanyol pun setuju untuk membantu Prancis. Sayangnya, pasukan Spanyol tidak bertarung dengan baik. Pasukan Inggris tidak hanya merebut wilayah Spanyol seperti Kuba, tetapi juga mampu merebut kendali atas Quebec dan Montreal dari Prancis. Dengan hilangnya Montreal, Prancis kehilangan pijakan mereka di Kanada.

Pada 1763, Inggris, Prancis, dan Spanyol menandatangani Perjanjian Paris yang mengakhiri Perang Prancis dan Indian. Berdasarkan perjanjian tersebut, Inggris memperoleh Kanada dari Prancis dan Florida dari Spanyol. Mereka mengizinkan penjajah Prancis yang tersisa untuk tinggal di Louisiana meskipun Prancis membenci Inggris  kemudian. Lantas, mereka menjual Louisiana ke Amerika Serikat yang merdeka.

Sepanjang sejarah Amerika, ada beberapa konflik antara suku-suku yang pertama kali tinggal di tanah itu dan penjajah yang berusaha merebutnya. Namun, kadang, ada kalanya kedua belah pihak mengesampingkan perbedaan mereka dan bersatu untuk melawan suku lain dan tentara Eropa lainnya. Itulah yang terjadi dengan Perang Prancis dan Indian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

15 Sep 2025, 21:26 WIBScience