Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Little Spotted Kiwi, Endemik Selandia Baru yang Penglihatannya Sangat Buruk!

Little Spotted Kiwi
Little spotted kiwi (commons.wikimedia.org/Kimberley Collins)
Intinya sih...
  • Penyebaran luas di Selandia Baru
  • Makanan kesukaannya adalah cacing dan serangga
  • Penglihatannya buruk, tapi memiliki sistem perkawinan yang setia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung yang tidak bisa terbang satu ini berasal dari Selandia Baru. Namanya little spotted kiwi atau dikenal juga sebagai little grey kiwi. Merujuk dari namanya, mereka memang spesies terkecil dari 5 kiwi yang ada saat ini. Burung ini berada dalam famili Apterygidae dan memiliki nama ilmiah Apteryx owenii. Ukuran tubuhnya hanya 35-45 sentimeter dengan berat 0,9-1,9 kilogram.

Warna bulunya abu-abu pucat dengan bercak-bercak putih halus. Mereka tidak punya ekor, hanya tulang kecil yang disebut pygostyle. Paruhnya panjang berwarna gading dan kakinya pucat. Melihat dari penampilannya, mereka tidak termasuk sebagai burung yang indah. Tapi soal keunikan, little spotted kiwi bisa bersaing! Seberapa unik mereka? Temukan jawabannya melalui penjelasan di bawah ini.

1. Dulu penyebarannya sangat luas

Little Spotted Kiwi
Little spotted kiwi (inaturalist.org/Mark Anderson)

Penyebaran little spotted kiwi dulunya sangat luas, menempati hutan dan semak di North Island dan bagian selatan Selandia Baru. Semuanya berubah saat pemukiman Eropa dimulai, populasinya nyaris hilang dari North Island. Tercatat ada tahun 1875, ada satu spesimen di Mt. Hector dan laporan pada tahun 1882 ada satu spesies lagi di dekat Pirongia.

New Zealand Birds Online menginformasikan bahwa hingga awal tahun 1990-an, little spotted kiwi masih banyak ditemukan di Nelson, Westland dan Fiordland. Sayangnya, populasinya terus berkurang hingga hanya tersisa sedikit di Pulau D'Urville. Laporan terakhir pada tahun 2025 menunjukkan masih ada populasi sisa di daratan utama, sekitar dua ekor di Whataroa, South Westland.

Telah banyak upaya konservasi yang dilakukan agar populasi mereka tidak punah. Oh iya, little spotted kiwi menghuni habitat yang hutan berdaun lebar, padang rumput dan semak belukar.

2. Makanan kesukaannya adalah cacing

Little Spotted Kiwi
Little spotted kiwi (inaturalist.org/Peter de Lange)

Hewan kecil ini biasanya memburu larva serangga dan penghuni tanah lainnya. Makanan kesukaannya adalah cacing tanah, larva kumbang cockhafer, ulat, larva lalat crane dan laba-laba. Berdasarkan informasi dari iNaturalist, cacing jadi porsi terbesar dalam dietnya. Untuk melengkapi dietnya, little spotted kiwi kadang mengonsumsi beri-berian dan buah pohon hinau. Jadi, mereka masih berusaha untuk menjaga keseimbangan nutrisinya, ya.

3. Penglihatannya sangat buruk

Little Spotted Kiwi
Little spotted kiwi (commons.wikimedia.org/Kimberley Collins)

Spesies burung ini tidak bisa terbang dan penglihatannya sangat buruk. Lalu, bagaimana cara mereka berburu? Untungnya, penciuman mereka sangat tajam, sehingga memudahkannya untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Itu didukung oleh paruh panjang dan cakar tajamnya. Kombinasi alat berburu yang sempurna! Little spotted kiwi akan mencakar tanah lalu menyodokkan paruh panjangnya ke dalam untuk mengais mangsa.

4. Mereka sangat teritorial

Little Spotted Kiwi
Ilustrasi little spotted kiwi (commons.wikimedia.org/Kimberley Collins)

Penglihatannya buruk, tapi little spotted kiwi ternyata lebih suka aktif saat malam hari. Mereka akan memanfaatkan vokalisasinya untuk menandai wilayah dan berkomunikasi dengan pasangannya. Jika beruntung, kamu mungkin bisa mendengar mereka berduet, lho. Little spotted kiwi sangat teritorial, mereka tidak ragu untuk bertarung dengan kiwi lain yang mengincar wilayahnya. Mereka berkelahi dengan cakar tajamnya.

5. Sistem perkawinan little spotted kiwi

Little Spotted Kiwi
Telur little spotted kiwi (commons.wikimedia.org/Judi Lapsley Miller)

Si kecil yang agresif ini ternyata setia pada pasangannya, lho. Mereka hanya kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Saat musim kawin yang biasanya dimulai dari bulan Juli hingga Januari, little spotted kiwi membangun sarang dengan menggalinya sendiri. Mereka bahkan melapisi sarangnya dengan tumbuhan agar lebih nyaman. Betina hanya bertelur sebanyak 1-2 butir.

Melansir Animalia, tugas mengerami justru dilakukan oleh jantan selama 63-76 hari. Tiba saatnya menetas, anaknya akan bertahan hidup selama beberapa hari pertama dengan mengonsumsi sisa kuning telur. Mereka juga berada di sarang selama 2-3 minggu sebelum hidup mandiri. Pada usia 3 tahun, mereka sudah siap untuk kawin!

Burung yang sangat unik, bukan? Mereka tidak bisa terbang, penglihatannya buruk tapi lebih aktif saat malam hari. Sayangnya, populasi mereka terancam punah. Berdasarkan laporan dari IUCN, hanya tersisa sekitar 1.700 burung yang 1.400 diantaranya adalah burung dewasa. Karenanya, mereka diklasifikasikan sebagai near threatened. Tapi, karena banyaknya upaya konservasi, tren populasinya mengalami peningkatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

15 Sep 2025, 21:26 WIBScience