Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahaya yang Mengintai jika Kucing Sering Makan Rumput

ilustrasi kucing (pexels.com/Elena)
Intinya sih...
  • Kucing perlu rumput untuk membantu pencernaan dan mengeluarkan benda asing yang tertelan saat grooming.
  • Kebiasaan makan rumput berlebihan bisa menyebabkan risiko kesehatan bagi kucing, seperti tersangkut di hidung atau tenggorokan dan penyumbatan usus.
  • Rumput yang tercemar pestisida dapat memicu kejang-kejang, gagal napas, anoreksia, kelemahan otot, dan kejang otot pada kucing.

Setiap pemilik kucing, kamu mungkin tahu kalau mamalia imut ini sesekali memakan rumput. Perilaku unik ini sebenarnya normal dan umumnya tidak berbahaya. Ya, kucing memakan rumput untuk membantu pencernaan. Rumput mengandung serat yang membantu kucing mengeluarkan hairball atau benda asing lainnya yang tertelan saat grooming.

Meski begitu, kebiasaan makan rumput berlebihan tidak boleh dibiarkan. Kendati makan rumput sesekali bisa bermanfaat bagi kucing, kebiasaan makan rumput yang berlebihan bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi kucing. Penasaran apa saja bahaya yang mengintai kucing yang terlalu sering makan rumput? Simak penjelasannya di bawah ini agar kamu bisa lebih waspada terhadap kesehatan kucingmu.

1. Tersangkut di saluran pernapasan

ilustrasi kucing (freepik.com/kamchatka)

Jika kucingmu sering makan rumput, ada kemungkinan rumput tersebut tersangkut di dalam rongga hidungnya. Saat ini terjadi, kucing mungkin akan bersin secara berlebihan sebagai reaksi tubuh untuk mencoba mengeluarkan benda asing tersebut. Jadi, jika kucingmu bersin terus-menerus, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah.

Dalam kasus seperti ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan. Rumput atau benda asing yang tersangkut di rongga hidung kucing harus dikeluarkan secara hati-hati oleh profesional. Menunda penanganan dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau infeksi pada kucing.

2. Penyumbatan usus

ilustrasi kucing (freepik.com/DejaVu Designs)

Mengonsumsi rumput dalam jumlah besar atau potongan rumput yang terlalu panjang dapat menyebabkan penyumbatan usus pada kucing. Pasalnya, serat-serat rumput sulit dicerna sehingga bisa menyebabkan penyumbatan pada lambung dan usus. Selain itu, kucing mungkin perlu diawasi saat makan rumput untuk memastikan mereka tidak menelan tanah atau material lain yang tidak seharusnya.

Rumput dan benda lain yang tidak tercerna dapat menumpuk di lambung dan usus mereka. Penumpukan ini dapat menyebabkan obstruksi serius yang memerlukan intervensi medis segera. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan penyumbatan tersebut sehingga penting untuk selalu memantau kebiasaan makan rumput kucing dan segera mencari pertolongan medis jika mereka menunjukkan gejala ketidaknyamanan atau muntah.

3. Tenggorokan teriritasi

ilustrasi kucing (pexels.com/Elena)

Potongan rumput yang terlalu panjang juga bisa tersangkut di bagian belakang tenggorokan, yang menyebabkan iritasi dan rasa sakit. Kucing yang mengalami hal ini biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti menelan secara berulang, muntah-muntah, batuk, bersin, hingga keluarnya cairan dari hidung. Kucing yang merasa tenggorokan mereka tidak nyaman juga cenderung mengalami penurunan nafsu makan dan bahkan muntah sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Jika kucing menunjukkan gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera membawa mereka ke dokter hewan. Dokter hewan dapat mengatasi masalah ini dengan memberikan sedasi pada kucing dan memeriksa area di balik tenggorokan untuk mencari potongan rumput yang tersangkut. Setelah benda asing tersebut ditemukan, dokter hewan akan mengeluarkannya secara manual sehingga kucing bisa merasa lebih nyaman dan pulih tanpa risiko iritasi lebih lanjut.

4. Keracunan pestisida

ilustrasi kucing sedang makan rumput (pixabay.com/Marc Pascual)

Mengonsumsi rumput di area umum dapat berbahaya bagi kucing jika rumput tersebut telah disemprot dengan pestisida. Pestisida yang mengandung insektisida karbamat, seperti methomyl dan carbofuran, bisa sangat beracun bagi kucing. Jika kucing terpapar dosis yang tinggi, ini dapat memicu kejang-kejang hingga gagal napas, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Bahaya ini sering kali tidak disadari oleh pemilik kucing, terutama jika kucing terbiasa bermain di luar tanpa pengawasan.

Selain itu, keracunan organofosfat akibat paparan pestisida pada rumput juga dapat menyebabkan gejala yang lebih kronis. Kucing yang terkena organofosfat mungkin mengalami anoreksia yang berkepanjangan, kelemahan otot, dan kejang otot yang dapat berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Gejala-gejala ini memerlukan penanganan medis segera. Itu karena kondisi ini bisa semakin parah jika dibiarkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memastikan rumput di sekitar tempat bermain kucing bebas dari bahan kimia berbahaya untuk menghindari risiko kesehatan yang serius.

Jadi, sebenarnya, aman-aman saja bagi kucing untuk makan rumput. Namun, jika memperhatikan bahwa anabulmu memiliki kebiasaan makan rumput yang berlebihan, kamu tidak boleh tinggal diam. Selain itu, untuk memastikan keamanan, ada baiknya kamu membeli atau menanam sendiri rumput yang memang diperuntukkan khusus bagi anabul.

Referensi

"Why do cats eat grass?". Cats Protection. Diakses pada Desember 2024.
"What Is Cat Grass? Vet-Reviewed Benefits, Safety & Growing Tips". Catster. Diakses pada Desember 2024.
"Insecticide Toxicity in Cats". PetMD. Diakses pada Desember 2024.
"Why Do Cats Eat Grass?". PetMD. Diakses pada Desember 2024.
"Where the Green Grass Grows: Grass Treats for Cats". VCA Animal Hospitals. Diakses pada Desember 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us