Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Rasi Bintang Orion Bisa Dilihat dari Langit Indonesia?

rasi bintang
ilustrasi rasi bintang (unsplash.com/Federico Beccari)
Intinya sih...
  • Rasi bintang Orion sudah bisa dilihat dari langit Indonesia sejak awal Oktober 2025.
  • Untuk menemukan rasi bintang Orion, kamu bisa memanfaatkan aplikasi peta bintang seperti Sky Map, Stellarium, atau Star Walk.
  • Orion dikenal karena bentuknya yang jelas dan mudah ditemukan serta memiliki berbagai fakta menarik baik dari sisi astronomi maupun mitologi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena langit kembali menarik perhatian para penggemar astronomi di Indonesia. Sejak awal Oktober 2025, banyak warganet melaporkan bahwa salah satu rasi bintang paling terkenal, Orion, mulai tampak menghiasi langit malam. Unggahan tentang kemunculan Orion pun ramai di media sosial, menandai dimulainya “musim Orion” yang akan berlangsung hingga awal tahun depan.

Namun, benarkah rasi bintang Orion bisa dilihat dari langit Indonesia? Fenomena ini rupanya bukan sekadar kabar di dunia maya. Menurut penjelasan para ahli, Orion memang mulai muncul di langit timur saat petang dan bisa diamati dengan mata telanjang tanpa alat bantu. Penasaran bagaimana cara menemukannya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Benarkah rasi bintang Orion bisa dilihat dari langit Indonesia?

Rasi bintang Orion sudah bisa dilihat dari langit Indonesia sejak awal Oktober 2025. Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, Orion tampak jelas di langit bagian timur pada waktu petang menjelang malam, sekitar pukul 17.45 WIB atau saat waktu Maghrib.

Rasi Orion dikenal dengan tiga bintang yang berjejer lurus di tengahnya, yang sering disebut sebagai “sabuk Orion” (Orion’s Belt). Menariknya, kamu bisa melihat Orion tanpa bantuan alat apa pun seperti teleskop atau teropong, karena bintang-bintangnya cukup terang untuk diamati dengan mata telanjang.

Fenomena munculnya Orion ini juga bukan hal yang singkat. Thomas menjelaskan bahwa rasi bintang tersebut akan terlihat di langit Indonesia hingga Januari 2026. Selama periode ini, Orion dapat diamati hampir setiap malam jika cuaca sedang cerah dan langit bebas dari polusi cahaya.

Cara melihat rasi bintang Orion

rasi bintang
ilustrasi rasi bintang (unsplash.com/Greg Rakozy)

Untuk menemukan rasi bintang Orion, kamu bisa mulai dengan mencari tiga bintang terang yang tersusun sejajar di langit bagian timur saat malam mulai tiba. Ketiga bintang ini dikenal sebagai sabuk Orion, yang menjadi ciri khas paling mudah dikenali dari rasi ini.

Setelah menemukan “sabuk” tersebut, kamu bisa melihat bintang-bintang lain yang membentuk wujud Orion, misalnya:

  • Betelgeuse, bintang berwarna kemerahan di bagian bahu kiri Orion.
  • Rigel, bintang biru terang yang berada di kaki kanannya.

Jika kamu ingin lebih mudah mengenali bentuknya, kamu bisa memanfaatkan aplikasi peta bintang seperti Sky Map, Stellarium, atau Star Walk. Aplikasi-aplikasi ini menggunakan sensor ponsel untuk menunjukkan posisi rasi bintang secara real time, sehingga kamu bisa langsung mengarahkan ponsel ke langit untuk menemukan Orion dengan cepat.

Fakta rasi bintang Orion

Selain memiliki bentuk yang khas dan bintang-bintang terang, Orion juga menyimpan berbagai fakta menarik, baik dari sisi astronomi maupun mitologi. Berikut beberapa faktanya:

  • Salah satu rasi bintang paling terang dan mudah dikenali

Orion dikenal karena bentuknya yang jelas dan mudah ditemukan. Ciri khasnya adalah tiga bintang sejajar di tengah yang disebut Sabuk Orion (Orion’s Belt), terdiri dari Alnitak, Alnilam, dan Mintaka.

  • Memiliki dua dari sepuluh bintang paling terang di langit malam

Dua bintang paling menonjol di rasi Orion adalah Rigel dan Betelgeuse. Rigel, bintang paling terang di Orion, berada di kaki kiri sang pemburu, sedangkan Betelgeuse, bintang merah raksasa di bahu kanannya, mudah dikenali dari warna kemerahannya yang khas.

  • Dipenuhi bintang-bintang muda berwarna biru

Sebagian besar bintang utama di Orion adalah bintang biru raksasa atau superraksasa muda, seperti Bellatrix, Alnitak, Alnilam, dan Saiph. Jaraknya bervariasi antara 243 hingga 1.360 tahun cahaya dari Bumi.

  • Terinspirasi dari mitologi Yunani kuno

Dalam mitologi Yunani, Orion adalah seorang pemburu gagah, putra dewa laut Poseidon dan Euryale. Ia dibunuh oleh seekor kalajengking raksasa (Scorpius) yang dikirim Dewi Gaia. Setelah kematiannya, Zeus menempatkannya di langit sebagai konstelasi Orion, sementara Scorpius ditempatkan di sisi berlawanan agar keduanya tak pernah terlihat bersamaan.

Sekarang setelah tahu penjelasannya, kamu masih ragu benarkah rasi bintang Orion bisa dilihat dari langit Indonesia? Coba lihat sendiri malam ini dan buktikan keindahannya!

FAQ seputar benarkah rasi bintang Orion bisa dilihat dari langit Indonesia

  1. Kapan rasi bintang Orion bisa dilihat dari Indonesia?
    Orion mulai terlihat sejak awal Oktober hingga Januari 2026, terutama saat petang hingga tengah malam di langit bagian timur.
  2. Apakah Orion bisa dilihat tanpa teleskop?
    Ya, bisa dilihat dengan mata telanjang, karena bintang-bintangnya seperti Rigel dan Betelgeuse cukup terang.
  3. Di mana posisi Orion di langit Indonesia?
    Kamu bisa melihatnya di langit bagian timur saat Maghrib, lalu perlahan bergerak ke arah barat menjelang pagi.
  4. Apa ciri khas rasi bintang Orion?
    Ciri paling mudah dikenali adalah tiga bintang sejajar di tengah, yang disebut Sabuk Orion (Orion’s Belt).
  5. Mengapa disebut rasi bintang Orion?
    Namanya diambil dari pemburu legendaris dalam mitologi Yunani, yang kemudian diabadikan oleh Zeus sebagai konstelasi di langit.

Referensi

"Orion". Britannica. Diakses Oktober 2025.
"Orion Constellation: Facts, Location and Stars of The Hunter". SPACE. Diakses Oktober 2025.
"See Orion Hunt The Half-Lit Moon on Oct. 12". SPACE. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Kucing Bisa Melihat Hantu? Ini Jawabannya!

15 Okt 2025, 14:22 WIBScience