- Meningkatkan produksi vitamin D sehingga baik untuk mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis. Serta membantu penyerapan kalsium dan fosfor
- Dengan lama waktu yang tepat, berjemur bisa mencegah kanker kulit
- Baik untuk kesehatan kulit karena sinar matahari bisa membuat kulit menghasilkan minyak alami untuk melindungi kulit
- Meningkatkan hormon serotonin yang dapat membuat mood lebih bagus dan tubuh lebih berenergi
Berapa Lama Berjemur di Pagi Hari? Ini Rekomendasi yang Tepat

- Bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental
- Jam terbaik untuk berjemur di Indonesia
- Lama waktu berjemur setiap hari
Berjemur merupakan salah satu kegiatan paling mudah dan murah untuk menjaga kesehatan. Sinar ultraviolet memberikan banyak manfaat pada tubuh, seperti memproduksi vitamin D hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Selain kesehatan tubuh, matahari juga baik untuk kesehatan mental.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah berapa lama berjemur di pagi hari? Konon, berjemur terlalu lama bisa juga menyebabkan kanker kulit. Untuk mengetahui kebenarannya, simak terus artikel ini sampai habis ya.
1. Bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental

Kegiatan berjemur sangat baik dilakukan anak-anak, remaja bahkan lansia. Bukan tanpa sebab, berjemur punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Seperti beberapa manfaat berjemur berikut ini
2. Jam terbaik untuk berjemur di Indonesia

Satu tempat dengan tempat lain, memiliki jam terbaik sendiri untuk berjemur. Jangan terlalu pagi karena paparan sinar matahari kurang. Serta jangan terlalu siang karena dapat membuat kulit jadi terbakar.
Kalau di Indonesia, waktu terbaik adalah sekitar 08.00 hingga 10.00. Namun, beberapa sumber mengatakan waktu terbaik berjemur adalah pukul 10.00 hingga 15.00. Sedangkan berdasarkan Kemenkes RI yaitu maksimal jam 10.00 pada pagi hari dan jam 15.00 pada sore hari.
3. Lama waktu berjemur setiap hari

Selain waktu terbaik, berapa lama berjemur di pagi hari juga penting untuk diperhatikan. Kalau terlalu singkat, tidak mendapatkan manfaat sinar matahari. Tapi kalau terlalu lama bisa berakibat kulit terbakar.
Lama waktu berjemur berbeda-beda, tergantung seberapa dekat dengan khatulistiwa, respon kulit terhadap sinar matahari dan kualitas udara. Tanpa tabir surya atau sunscreen, bisa berjemur 20 menit setiap hari. Namun, untuk mengurangi risiko kulit terbakar, sebaiknya 5-10 menit berdasarkan Healthline.
4. Dampak berjemur terlalu lama atau terlalu singkat

Dengan waktu dan jam yang tepat, manfaat sinar matahari bisa dirasakan oleh tubuh. Berjemur terlalu lama bisa merusak serat kolagen dan elastin yang ada pada kulit. Akibatnya risiko kulit rusak, risiko kanker kulit, melasma, cedera mata serta kulit terbakar menjadi meningkat.
Namun, jika terlalu singkat ternyata juga berdampak pada kulit. Jika produksi vitamin D yang kurang, maka kesehatan tulang juga ikut terganggu. Selain itu bisa mengganggu kesehatan mental seperti mood berantakan dan risiko terserang penyakit lebih tinggi.
5. Tips berjemur

Agar dampak berjemur makin terasa, berikut ini adalah tips berjemur di bawah sinar matahari. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mulai dari jam hingga pakaian yang tepat saat berjemur.
- Berjemur pada jam yang tepat dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D
- Berapa lama berjemur pagi hari atau sore hari juga berdampak. Tidak terlalu singkat, tapi juga tidak terlalu lama adalah pilihan terbaik
- Agar penyerapan sinar matahari maksimal, sebaiknya berpakaian terang
- Walaupun ada banyak fasilitas berjemur, tapi berjemur terbaik adalah di ruangan terbuka
- Agar tidak jenuh, lakukan kegiatan lain saat berjemur seperti membaca buku atau mendengarkan musik
- Setelah berjemur, lebih baik minum air putih untuk mencegah dehidrasi
Tak hanya menjawab pertanyaan berapa lama berjemur pagi hari, pertanyaan waktu yang tepat untuk berjemur juga terjawab. Mengingat banyaknya manfaat saat berjemur, sebaiknya bisa dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu.