Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Burung Baru yang Bikin Heboh Dunia Sains, Cek Yuk!

Ilustrasi burung-burung spesies baru dari Pegunungan Andes (macaulaylibrary.org/Projeto Dacnis)
Intinya sih...
  • Penemuan spesies burung baru dan purba mengguncang pemahaman evolusi dan sejarah purba.
  • Burung baru ditemukan di Pegunungan Andes, Pulau Timor, Kepulauan Babar, Kolombia, Brasil Utara, Tiongkok Tenggara, dan Montana.
  • Temuan ini menunjukkan pentingnya konservasi habitat dan kolaborasi internasional dalam riset lapangan.

Di balik gemerlap teleskop luar angkasa dan AI supercanggih, dunia burung diam-diam membuat gebrakan besar dalam dunia sains. Sejumlah peneliti di berbagai belahan dunia telah menemukan spesies burung baru dan unik yang sebelumnya tersembunyi dari radar ilmiah. Temuan-temuan ini tidak hanya menambah daftar keanekaragaman hayati dunia, tapi juga mengguncang pemahaman kita soal evolusi dan sejarah purba.

Dari lembah tersembunyi di pegunungan Andes hingga hutan tropis Indonesia, bahkan dari nyanyian malam yang eksotis hingga fosil yang berumur lebih dari 150 juta tahun—burung-burung ini muncul sebagai kejutan tak terduga. Berikut tujuh burung baru dan purba yang bikin ilmuwan—barangkali netizen juga—takjub!

1. Trichothraupis griseonota, spesies tanager baru dari Pegunungan Andes

Ilustrasi burung tanager spesies baru dari Pegunungan Andes (macaulaylibrary.org/Anonymous)

Burung tanager ini ditemukan di lereng timur Pegunungan Andes, mencakup wilayah Peru, Bolivia, dan Argentina. Awalnya dikira bagian dari spesies Trichothraupis melanops, tetapi riset terbaru membuktikan bahwa secara genetik dan morfologis, burung ini adalah spesies berbeda. Dengan ciri khas punggung keabu-abuan dan pola wajah mencolok, burung ini kemudian dinamai Trichothraupis griseonota.

Penelitian yang dilakukan oleh tim internasional menunjukkan bahwa spesies ini telah terpisah secara evolusioner selama lebih dari 3 juta tahun. Data ini diungkapkan dalam laporan di situs Sci.News pada tahun 2024. Penemuan ini memperlihatkan betapa ekosistem Andes masih menyimpan banyak misteri. Habitat dengan medan ekstrem membuat beberapa spesies burung lolos dari pengamatan selama berabad-abad.

2. Caprimulgus ritae, burung nightjar yang endemik dari Timor dan Wetar

Ilustrasi burung nightjar yang endemik dari Timor dan Wetar (commons.wikimedia.org/NatureAtYourBackyard, Flickr User)

Burung malam misterius ini pertama kali terdengar suaranya di Pulau Timor dan Wetar, Indonesia. Caprimulgus ritae memiliki vokalisasi khas yang berbeda dari nightjar lainnya, dan akhirnya diidentifikasi sebagai spesies baru pada tahun 2024.

Menurut laporan yang sama dari Sci.News, analisis DNA dan akustik burung ini membuktikan bahwa ia merupakan spesies yang sepenuhnya terpisah dari kerabat dekatnya di Australia. Burung ini menjadi bukti bahwa Indonesia bagian timur, khususnya wilayah Wallacea, masih menjadi laboratorium alam hidup yang terus mengejutkan dunia ilmiah.

3. Myzomela babarensis, burung madu dari daerah kepulauan Babar

Ilustrasi burung Myzomela babarensis yang akhirnya dikukuhkan sebagai spesies baru tahun 2025 (macaulaylibrary.org/James Eaton)

Spesies burung madu ini ditemukan di Kepulauan Babar, Maluku Barat Daya, dan diberi nama Myzomela babarensis. Selama ini ia disangka sebagai bagian dari spesies burung madu serupa dari pulau lain.

Namun, penelitian mendalam tentang morfologi dan kicauannya membuktikan bahwa ia pantas diakui sebagai spesies baru. Hal ini diungkap dalam Bulletin of the British Ornithologists’ Club beberapa bulan yang lalu (2025), penemuan ini terjadi berkat kolaborasi dengan masyarakat lokal. Spesies ini menegaskan pentingnya konservasi di pulau-pulau terpencil yang kerap diabaikan dalam peta biodiversitas global.

4.El Dorado antpitta, harta karun dari Kolombia

Burung ini ditemukan di Cagar Alam El Dorado, Sierra Nevada de Santa Marta, Kolombia. Dengan kepala abu-abu dan "jenggot" putih mencolok, burung ini jadi ikon baru konservasi lokal.

Selama bertahun-tahun, El Dorado Antpitta terlewatkan karena sulit diamati. Namun pada April 2024 melalui kanal digital World Lant Trust, para ilmuwan resmi mendeskripsikannya sebagai spesies baru. Penemuan ini menjadi simbol pentingnya perlindungan habitat subtropis pegunungan yang menjadi rumah bagi spesies unik dunia.

5. Sakesphoroides niedeguidonae, burung antshrike dari Brasil

Ilustrasi burung anthsrike dari Brasil Utara yang diklasifikasi sebagai spesies baru (macaulaylibrary.org/Arthur Gomes)

Burung antshrike ini berasal dari ekosistem kering Caatinga di Brasil Utara. Ia punya perbedaan mencolok dari kerabat dekatnya dalam hal suara dan warna bulu.

Studi taksonomi oleh para ornitolog menunjukkan cukup banyak perbedaan untuk mengangkatnya sebagai spesies baru. Wikipedia pun merangkum penemuan ini dalam entri tentang Northern silvery-cheeked antshrike. Burung ini menunjukkan bahwa, sekalipun di wilayah kering seperti Caatinga, evolusi masih menciptakan keanekaragaman yang mengejutkan.

6.Baminornis zhenghensis, ditemukan sebagai fosil burung dari zaman jurassic

Ilustrasi burung purba yang ditemukan fosilnya dan membuka gerbang paleontologi-ornitologi (commons.wikimedia.org/UnexpectedDinoLesson)

Burung seukuran puyuh ini ditemukan sebagai fosil di Tiongkok Tenggara dan diperkirakan hidup 150 juta tahun lalu. Ia lebih modern dari Archaeopteryx, namun lebih tua dari burung masa kini.

Fosil ini dinamai Baminornis zhenghensis, dan menurut laporan Reuters (2025) bahwa evolusi burung tidak sesederhana yang selama ini diyakini. Penemuan ini membuka babak baru dalam riset paleontologi-ornitologi dan menegaskan bahwa banyak celah dalam silsilah burung yang masih harus dijelajahi.

7.Avisaurus darwini merupakan burung pemangsa pada zaman dinosaurus

Ilustrasi burung Avisaurus darwini yang hidup sezaman dengan Tyrannosaurus rex. (commons.wikimedia.org/Ville Sinkkonen)

Fosil predator ini ditemukan di Formasi Hell Creek, Montana, dan hidup sezaman dengan Tyrannosaurus rex. Ia merupakan burung pemangsa tertua yang diketahui.

Dengan kaki kuat dan cakar tajam, Avisaurus darwini menunjukkan bahwa burung pemangsa sudah muncul di akhir zaman dinosaurus. Laporan Reuters pada bulan Oktober 2024, menyebutnya sebagai lompatan besar dalam pemahaman tentang avian theropod. Spesies ini membuktikan bahwa garis keturunan burung tidak hanya berasal dari dinosaurus, tetapi juga beragam dari segi fungsi dan ekologi.

Temuan-temuan di atas adalah pengingat bahwa kita baru saja menyentuh permukaan dalam memahami keanekaragaman hayati dan sejarah kehidupan di bumi. Dari spesies yang nyaris tak terlihat hingga fosil purba dari dunia burung terus memberi kejutan.

Lebih dari sekadar nama dan deskripsi baru, burung-burung ini adalah sinyal betapa pentingnya riset lapangan, konservasi habitat, dan kolaborasi internasional. Siapa tahu, mungkin di balik pohon rumahmu ada makhluk baru yang belum sempat dikenali?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us